Suara Warga

Hak untuk Hidup: Hak yang Paling Penting Sepanjang Hidup

Artikel terkait : Hak untuk Hidup: Hak yang Paling Penting Sepanjang Hidup

Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hal yang telah dimiliki manusia sejak hidup. begitulah teori yang ada, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan pelanggaran berat di beberapa negara. Sebelumnya, saya menulis artikel ini, dalam rangka memenuhi tugas dari guru saya. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika banyak terdapat kesalahan di dalam artikel ini.

Yang pertama, guru saya memberikan pertanyaan kepada saya “jaminan HAM apa yang paling sering dilanggar?”. Menjawab pertanyaan dari guru saya, menurut saya, pelanggaran HAM yang paling sering dilanggar adalah hak untuk hidup. Mengapa hak untuk hidup? karena sudah sangat sering kita mendengar banyak sekali kasus pembunuhan yang terjadi, sudah menjadi kasus yang selalu terjadi setiap tahunnya. Kasus pembunuhan memang banyak sekali macamnya. Ada yang dilakukan secara berencana, ada yang secara ketidaksengajaan atau kecelakaan belaka, dan lain-lain. semua itu bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.

Namun sesuai pasal 28 A yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.”, menurut saya, walaupun ada berbagai macam cara pembunuhan, tetap saja pembunuhan adalah perbuatannya melanggar hak asasi manusia, karena bagi saya, semua orang berhak untuk hidup dengan bebas dan tenang.

Saya ambil sebuah contoh kasus pembunuhan yang pernah terjadi pada tahun 2004, tepatnya pada tanggal 1 Juni 2004 di Jepang. Seorang siswi berumur 11 tahun membunuh teman sekelasnya yang berusia setahun lebih tua darinya, Satomi Mitarai. Keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar pada waktu itu, sebut saja si pelaku ini X. Gadis X bertengkar dengan Satomi ketika sedang makan siang di ruang kosong yang ada di sekolahnya. Namun, tampaknya gadis X ini sudah merencanakan pembunuhan ini, karena dia sudah membawa pisau ke sekolah. Gadis X, dalam pertengkaran ini, kemudian menggorok leher dan lengan Satomi dengan pisau sampai Satomi meninggal.

Gadis X kemudian hanya meninggalkan korban di tempat kejadian. Singkat cerita, kemudian ia pun dijatuhi hukuman empat tahun penjara, pada tanggal 15 september 2004. X sendiri bercerita ia membunuh Satomi karena ia tidak terima di olok-olok Satomi di internet.

Dengan contoh di atas, bahkan seorang anak berumur 11 tahun saja sudah bisa membunuh dan melanggar hak asasi manusia untuk hidup. HAM hidup sangat perlu dijamin perlindungannya, karena bagi saya, nyawa manusia itu sangat berharga. Sekalinya hilang, tak akan bisa kembali lagi.

Hak untuk hidup, adalah hak yang sangat penting bagi setiap manusia, perlu dilindungi. Karena nyawa manusia, hak untuk hidup itu sudah tidak dapat tergantikan, tidakada yang menjual nyawa di dunia ini.

Menurut saya, seharusnya hukuman bagi para pembunuh bisa dibuat lebih membuat jera, seperti mereka dihukum mati secara terbuka dan dipertontonkan untuk umum. Mungkin memang terkesan sadis, namun menurut saya itu cukup untuk membuat jera.

Atau mungkin bisa dihukum penjara; namun selama di penjara para tahanan mendapat pembekalan agama, agar mereka menyadari kesalahan mereka dan tidak mengulangi perbuatan mereka.

Sekian dari saya, sekali lagi saya mohon maaf jika terjadi kesalahan atau kata yang menyinggung hati dalam artikel ini. terima kasih sudah membaca




Sumber : http://ift.tt/1pXOIeR

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz