Demokrasi Kita Seperti Anjing Kembali Kepada Muntahnya atau Babi Kembali ke Kubangan
Malam tadi kita menyaksikan lakon para elit politik dalam drama pengesahan RUU Pilkada. Tak sedikit orang berbahagia sebaliknya banyak orang tak senang bahkan kecewa dengan endingnya. Bahagia karena harapan dan perjuangannya terkabul. Tidak senang karena yang diinginkan tak tercapai. Dan kecewa karena merasa dikhianati. Bukan hanya para aktor politik tetapi juga kita yang menonton.
Kenyataan harus diterima. Suka atau tidak suka. Pemilihan kepala daerah menjadi hak dan wewenang DPRD. Rakyat seolah tak punya hak. Lucunya, mekanisme ini sudah pernah kita tinggalkan tidak kurang dari 10 tahun. Mestinya pergerakan demokrasi kita semakin jauh meninggalkannya. Tetapi mengapa kembali lagi? Ibaratnya, anjing kembali kepada muntahnya atau babi kembali ke kubangannya.
Sumber : http://ift.tt/1rE2LWT