Daerahsentris
Pembangunan kini dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, politik dan budaya daerah-daerah. Telah ada perubahan paradigma pembangunan dari Jakartasentri mendai daerahsentris. Muncunya Presiden Ir Joko Widodo ssebagai Presiden RI terpilih Periode 2014-2019 merupakan bukti paling akurat bahwa orientasi pemerintah RI untuk pembangunan daerah mulai tampak berhasil. Selama masa kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia mencapai peningkatan middle income country menempati urutan ke-15 dunia antara lain karena keberhasilan Presiden SBY membangun kemandirian daerah-daerah. Makasar, Banyuwangi, Surabaya dan Maluku merupakan daerah-daerah yang mendapat catatan khusus karena prestasi dan kemajuan yang dicapai selama masa 10 tahun kepemimpinan Presiden SBY.
Berpijak pada potensi kekayaan alam yang besar, Indonesia hanya membutuhkan dukungan SDM yang ahli dan handal untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional. Selama beberapa periode pemerintahan sebeumnya, ketergantungan ekonomi luar negeri masih cukup besar namun berkat kemajuan demi kemajuan yang telah dicapat, Indonesia kini menempati peringkat 15 ekonomi dunia dan digolongkan sebagai negara berpendapat menengah di dunia. Dalam tahun-tahun berikutnya, dengan dukungan SDM yang handal bukan tidakmungkin Indonesia akan masuk jajaran high income country atau negara dengan pendapatan ekonomi tinggi.
Potensi kekayaan alam yang besar hanya butuh dukungan tenaga SDM yang handal. Untuk itu, percepatan pendidikan harus terus didorong demi kemandirian daerah-daerah. Dengan tingkat pendidikan dan keahlian yang tinggi di daerah-daerah, bukan tidak mungkin beberapa tahun berikutnya Indonesia bisa mencapai kemajuan ekonimi tingkat tinggi sejajar dengan negara-negara yang sudah lebih maju ekonominya.
Telah terjadi pergeseran dominasi pembangunan, kepemimpinan, budaya dan ekonomi dari Jakartasentrisme menjadi daerahsentrisme. Ini terlihat dengan adanya pemunculan Presiden RI terpilih Ir Joko Widodo yang berasal dari pemerintahan daerah. Sekaligus menunjukkan keberhasilan pemerintahan saat ini yakni Presiden SBY dalam melakukan pengkaderan secara sistematis sehingga yang diperoleh ialah kepemimpinan yang solid dan merakyat dari daerah.
Cuplikan pidato kenegaraan Presiden SBY pada 15 Agustus 2014 secara jelas menunjukkan daerahsentrisme dalam pembangunan ternyata berhasil dengan baik seperti yang diucapkannya berikut:
“….Sejak pemerintah canangkan pada tahun 2011, MP3EI telah merealisasikan lebih dari 382 proyek, yang terdiri dari 208 proyek infrastruktur dan 174 proyek sektor riil, dengan nilai tidak kurang dari Rp 854 triliun. Yang menggembirakan adalah mayoritas percepatan pembangunan infrastruktur dan sektor riil terjadi di luar Jawa dengan total nilai proyek sebesar Rp 544 triliun. Kita bangga melihat berdirinya bandar udara yang megah dan modern di Makassar, Balikpapan, Medan dan Bali – tidak kalah megah dari bandara internasional Soekarno-Hatta. Kita berbesar hati melihat jalan tol atas laut di Bali, jalur kereta api baru dari bandara ke pusat kota Medan, atau jembatan Kelok Sembilan di Sumatera Barat, yang kesemuanya makin memacu kegiatan ekonomi masyarakat….”
Keberhasilan pembangunan yang bertitiktolak pada daerahsentrisme akan memperkuat Keindonesiaan yang berdiri di atas pluralisme, norma-norma dan Pancasila. Ini hanya bisa terjadi apabila daerah-daerah di Indonesia dengan segala potensinya telah dikelola dengan baik. harapan kita semua agar dalam masa kepemimpinan RI berikutnya daerahsentrisme dalam pembangunan seperti yang telah dilaksanakan oleh Presiden SBy terus diperkuat dan ditingkatkan. Terima kasih Bapak Prof Dr Susilo Bambang Yudoyono, presiden RI Periode 2004-2009 dan Periode 2009-2014. Jasa dan pemikiranmu akan tetap terkenang oleh bangsa Indonesia sepanjang masa…
_________________________
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/09/11/daerahsentris-673921.html
Berpijak pada potensi kekayaan alam yang besar, Indonesia hanya membutuhkan dukungan SDM yang ahli dan handal untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional. Selama beberapa periode pemerintahan sebeumnya, ketergantungan ekonomi luar negeri masih cukup besar namun berkat kemajuan demi kemajuan yang telah dicapat, Indonesia kini menempati peringkat 15 ekonomi dunia dan digolongkan sebagai negara berpendapat menengah di dunia. Dalam tahun-tahun berikutnya, dengan dukungan SDM yang handal bukan tidakmungkin Indonesia akan masuk jajaran high income country atau negara dengan pendapatan ekonomi tinggi.
Potensi kekayaan alam yang besar hanya butuh dukungan tenaga SDM yang handal. Untuk itu, percepatan pendidikan harus terus didorong demi kemandirian daerah-daerah. Dengan tingkat pendidikan dan keahlian yang tinggi di daerah-daerah, bukan tidak mungkin beberapa tahun berikutnya Indonesia bisa mencapai kemajuan ekonimi tingkat tinggi sejajar dengan negara-negara yang sudah lebih maju ekonominya.
Telah terjadi pergeseran dominasi pembangunan, kepemimpinan, budaya dan ekonomi dari Jakartasentrisme menjadi daerahsentrisme. Ini terlihat dengan adanya pemunculan Presiden RI terpilih Ir Joko Widodo yang berasal dari pemerintahan daerah. Sekaligus menunjukkan keberhasilan pemerintahan saat ini yakni Presiden SBY dalam melakukan pengkaderan secara sistematis sehingga yang diperoleh ialah kepemimpinan yang solid dan merakyat dari daerah.
Cuplikan pidato kenegaraan Presiden SBY pada 15 Agustus 2014 secara jelas menunjukkan daerahsentrisme dalam pembangunan ternyata berhasil dengan baik seperti yang diucapkannya berikut:
“….Sejak pemerintah canangkan pada tahun 2011, MP3EI telah merealisasikan lebih dari 382 proyek, yang terdiri dari 208 proyek infrastruktur dan 174 proyek sektor riil, dengan nilai tidak kurang dari Rp 854 triliun. Yang menggembirakan adalah mayoritas percepatan pembangunan infrastruktur dan sektor riil terjadi di luar Jawa dengan total nilai proyek sebesar Rp 544 triliun. Kita bangga melihat berdirinya bandar udara yang megah dan modern di Makassar, Balikpapan, Medan dan Bali – tidak kalah megah dari bandara internasional Soekarno-Hatta. Kita berbesar hati melihat jalan tol atas laut di Bali, jalur kereta api baru dari bandara ke pusat kota Medan, atau jembatan Kelok Sembilan di Sumatera Barat, yang kesemuanya makin memacu kegiatan ekonomi masyarakat….”
Keberhasilan pembangunan yang bertitiktolak pada daerahsentrisme akan memperkuat Keindonesiaan yang berdiri di atas pluralisme, norma-norma dan Pancasila. Ini hanya bisa terjadi apabila daerah-daerah di Indonesia dengan segala potensinya telah dikelola dengan baik. harapan kita semua agar dalam masa kepemimpinan RI berikutnya daerahsentrisme dalam pembangunan seperti yang telah dilaksanakan oleh Presiden SBy terus diperkuat dan ditingkatkan. Terima kasih Bapak Prof Dr Susilo Bambang Yudoyono, presiden RI Periode 2004-2009 dan Periode 2009-2014. Jasa dan pemikiranmu akan tetap terkenang oleh bangsa Indonesia sepanjang masa…
_________________________
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/09/11/daerahsentris-673921.html