Ahok Terjebak?
Ahok bikin sensasi, heboh, jadi berita hangat di mana-mana dan semua itu karena Ahok keluar dari partai Gerindra terkait wacana pilkada tidak langsung yang diusung oleh Koalisi Merah Putih.
Kemudian Ahok pun cenderung dihujat oleh mereka yang setuju dengan perubahan dari pilkada langsung menjadi pilkada tidak langsung.
Ahok seperti malin kundang, tidak tahu diri, kutu loncat, seharusnya Ahok pun keluar atau mengundurkan diri dari jabatannya sekarang yang diperolehnya karena ada peran partai Gerindra di dalamnya, dan seterusnya yang cenderung memojokkan Ahok.
Apakah semua ini akan terjadi jika partai Gerindra memecatnya?. Kemungkinan besar tidak, di samping itu partai Gerindra pun sulit menemukan alasan untuk memecat Ahok.
Ditengarai selama ini Ahok seperti duri di dalam daging, antara lain karena sikap politiknya selama ini yang secara langsung atau tidak langsung cenderung mendukung Jokowi pada pilpres yang lalu, padahal partai Gerindra jelas-jelas mendukung Prabowo.
Duri di dalam daging harus disingkirkan, jika tidak mungkin saja duri tersebut akan menumbuhkan duri-duri yang lain cepat atau lambat.
Jika duri tersebut disingkirkan dengan cara mencabutnya, rasa sakit yang akan ditimbulkannya mungkin saja mengeluarkan darah yang tidak sedikit. Lain halnya jika duri tersebut mencabut dirinya sendiri.
Ahok mengundurkan diri, bukan dipecat, ibarat duri yang mencabut dirinya sendiri, bukan duri yang dicabut oleh orang lain sehingga orang tersebut tidak merasakan sakit yang parah dan berdarah-darah.
Makanya “hak seseorang untuk mengundurkan diri” lebih dikedepankan, sedangkan kata-kata di atas tadi seperti Ahok malin kundang, tidak tahu diri, kutu loncat, dan seterusnya hanya asesoris politik belaka.
*****
Sumber : http://ift.tt/1xQBV1S
Kemudian Ahok pun cenderung dihujat oleh mereka yang setuju dengan perubahan dari pilkada langsung menjadi pilkada tidak langsung.
Ahok seperti malin kundang, tidak tahu diri, kutu loncat, seharusnya Ahok pun keluar atau mengundurkan diri dari jabatannya sekarang yang diperolehnya karena ada peran partai Gerindra di dalamnya, dan seterusnya yang cenderung memojokkan Ahok.
Apakah semua ini akan terjadi jika partai Gerindra memecatnya?. Kemungkinan besar tidak, di samping itu partai Gerindra pun sulit menemukan alasan untuk memecat Ahok.
Ditengarai selama ini Ahok seperti duri di dalam daging, antara lain karena sikap politiknya selama ini yang secara langsung atau tidak langsung cenderung mendukung Jokowi pada pilpres yang lalu, padahal partai Gerindra jelas-jelas mendukung Prabowo.
Duri di dalam daging harus disingkirkan, jika tidak mungkin saja duri tersebut akan menumbuhkan duri-duri yang lain cepat atau lambat.
Jika duri tersebut disingkirkan dengan cara mencabutnya, rasa sakit yang akan ditimbulkannya mungkin saja mengeluarkan darah yang tidak sedikit. Lain halnya jika duri tersebut mencabut dirinya sendiri.
Ahok mengundurkan diri, bukan dipecat, ibarat duri yang mencabut dirinya sendiri, bukan duri yang dicabut oleh orang lain sehingga orang tersebut tidak merasakan sakit yang parah dan berdarah-darah.
Makanya “hak seseorang untuk mengundurkan diri” lebih dikedepankan, sedangkan kata-kata di atas tadi seperti Ahok malin kundang, tidak tahu diri, kutu loncat, dan seterusnya hanya asesoris politik belaka.
*****
Sumber : http://ift.tt/1xQBV1S