Suara Warga

Uang: MK vs KPU (Bag. 2)

Artikel terkait : Uang: MK vs KPU (Bag. 2)

Masih merujuk “Masa Lalu Uang dan Masa Depan Dunia” dengan sub judul “Sejarah Pedagang Uang” karya Andrew Hitchcock (2007:43-45).



Lama kelamaan para tukang emas ini memperhatikan bahwa hanya sebagian kecil dari para deposannya yang akan datang mengambil kemb a li emas mereka , dan mereka mulai mengambil keuntungan dari sistem ini. Mereka mengedarkan lebih banyak kuitansi daripada emas yang sebenarnya mereka miliki dan tidak ada orang yang benar-benar menyadari tindakannya. Para tukang emas meminjamkan emas dalam bentuk kuitansi melebihi emas yang sebenarnya mereka miliki dan menagih bunga atas pinjamannya kepada orang-orang.



Ini adalah awal lahirnya sistem yang kita sebut sebagai Fractional Reserve Banking , sistem di mana para tukang emas bisa meminjamkan lebih banyak uang daripada yang sebenarnya mereka miliki. Perlahan-lahan kepercayaan diri mereka terus bertambah dan akhirnya mereka bahkan bisa meminjamkan 10 kali lipat uang (emas) yang mereka miliki di deposit.



Para tukang emas ini juga menemukan bahwa dengan mengendalikan suplai uang di sebuah masyarakat, mereka bisa menciptakan siklus ekonomi dengan mempermudah dan mempersulit pinjaman secara berkala.



Caranya adalah pada suatu ketika mempermudah pinjaman kepada orang-orang, menyebabkan jumlah uang beredar bertambah di masyarakat, kemudian berpindah ke mempersulit ataupun menghentikan pinjaman kepada orang-orang, mengambil kembali suplai uang yang beredar dan menyebabkan sebagian orang kesulitan membayar.



Mengapa mereka melakukan ini? Sederhana saja, akibat dari siklus ini adalah akan ada sebagian orang yang tidak sanggup membayar. Karena tidak bisa mendapatkan pinjaman baru, orang-orang yang tidak sanggup membayar ini akan menyatakan bangkrut dan dipaksa menjual aset-aset mereka kepada tukang emas dengan harga murah.



Sampai saat ini pun kita mengalami siklus ini. Siklus boom and bust, resesi, depresi, ini hanya kata-kata untuk membodohi dan menutupi penipuan kejahatan dari pedagang uang.



1100 : Raja Henry I menggantian Raja William II menjadi raja Inggris. Dia mengambil kembali dari para pedagang uang hak untuk mendistribusikan uang di masyarakat. Uang yang dia gunakan adalah dalam bentuk yang sama sekali berbeda, sebatang kayu! Nama uang ini adalah talley stick , yang kemudian meupakan salah satu uang yang bertahan paling lama, tahun 726 sampai tahun 1826 (sekalipun bentuk uang lain juga muncul bersamaan di antara masa itu).





1225 : St. Thomas Aguinas lahir, dan pada zaman itu dia memimpin Gereja Katolik untuk melarang pengenaan bunga (riba) atas uang.



Konsep ini adalah mengikuti ajaran Arsitoteles bahwa tujuan dari uang adalah untuk melayani anggota masyarakat dan memf a silitasi per d agangan barang . Pengenaan bunga atas uang akan melenceng dari tujuan tersebut karena bunga menciptakan beban tambahan terhadap penggunaan uang.



Oleh karena itu, ajaran Gereja di abad pertengahan Eropa melarang pengenaan bunga atas pinjaman uang.



1509: Rja Henry VIII menggantikan Raja Henry VII menjadi raja Inggris. Pada masa itu dia memperlonggar aturan pengenaan bunga atas pinjaman uang. Para pedagang uang tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan segera mengekspansi bisnis perdagangan uang mereka. Pada masa ini juga Gereja Inggris memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma, yang masih tetap melarang pengenaan bunga atas pinjaman uang.



1553 : Ratu Mary I menggantikan Putri Jane Grey menjadi Ratu Inggris. Pada masa ini, Ratu memperketat kembali aturan bunga pinjaman uang. Para pedagang uang yang marah segera membalas dengan cara memperketat suplai uang dengan menahan emas dan perak mereka dan menyebabkan ekonomi Inggris lumpuh.



Bersambung…

Yok kita Review!

Di manakah letak penipuannya? Bank mampu meminjamkan uang melebihi apa yang ia miliki. Wah… hebat. Kita tertipu. Tak hanya Islam yang melarang bunga (pinjaman) tapi Kristen juga melarang. Kenapa? Karena bunga bikin beban tambahan.

Aduh , jangan sampai lah kita dikibulin Bank, sampai kita harus menjual asset yang kita punya. Saya teringat, pernah jumpa rumah yang disegel oleh Bank (ditandai sebagai milik Bank). Entah karena apa itu rumah jadi milik Bank.

Perhatikan teknik Bank ketika dia memperbanyak uang yang beredar di masyarakat dan kapan dia menahannya . Jadi, Bank lah yang mengatur depresi dan resesi secara sengaja. Bukan untuk “menolong“ perekonomian. Terbukti, ekonomi Inggris pernah lumpuh tersebab dikibulin Bank.




Sumber : http://ift.tt/1utahml

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz