Stop Tipu-tipu Pak Presiden
1. Masa-masa kampanye sering dilakukan pasangan no urut 2 untuk menyatakan bahwa Koalisi yg mereka bangun adalah koalisi tanpa syarat, yg artinya tidak akan ada bagi-bagi kursi Menteri kepada Parpol Koalisi. Hal ini terang saja menarik simpati, sebab publik sudah sejak lama menaruh mosi tidak percaya kepada Partai Politik.
2. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), dan menetapkan pasangan no urut 2 sebagai suksesor Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk 5 tahun kedepan. Jujur saja, saya miris dengan situasi politik saat ini. Di satu pihak, mereka mengklaim koalisi yg mereka bangun bersifat pemanen. Di pihak lain, mereka sesumbar bahwa pihak dalam koalisi permanen yg saya sebutkan diatas tak lagi solid, dan sebagian akan bergabung dengan mereka. Bahkan, dengan berani mereka menyebut siapa pihak yang bersangkutan.
3. Masih dalam konteks ini, beberapa hari lalu peristiwa mengagetkan terjadi, yakni aksi Bullying yang ditujukan pada presiden petahana SBY. Aksi tersebut (Bullying), dilakukan oleh pendukung presiden terpilih yg menganggap Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara 2015 (RAPBN 2014) tidak manusiawi, dan dianggap memberatkan presiden terpilih. Menjawab hal tersebut, SBY yang dianggap merecoki Jokowi pun angkat bicara. Beliau menyebut bahwa dirinya tidak pernah/berniat merecoki Jokowi, dan partai yg beliau pimpin konsisten untuk menjadi penyeimbang (oposisi) pemerintahan 2014-15.
4. Untuk menanggapi RAPBN 2015 yang tidak masuk akal, Koalisi Pemerintahan priode 2014-15 ditengarai menyediakan beberapa kursi Menteri untuk menarik partai-partai dalam koalisi Merah-Putih bergabung. Hal ini berbanding terbalik dengan poin 1, tapi masuk akal mengingat pernyataan petinggi PKB yg merasa dikhianati beberapa hari lalu.
5. Poin-poin diatas adalah beberapa hal yg sangat kontras, dan tentunya masih banyak lagi yg belum dijabarkan disini. Jadi, yang pasti STOP TIPU-TIPU, sebab sebagian dari kami sudah kadung percaya. Jika tipu-tipu ini terjadi, bukan hanya mereka yg akan dirugikan, kami yg sedari awal menaruh curiga pun akan dirugikan dengan tipu-tipu ini.
Sumber : http://ift.tt/1npi7IY
2. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), dan menetapkan pasangan no urut 2 sebagai suksesor Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk 5 tahun kedepan. Jujur saja, saya miris dengan situasi politik saat ini. Di satu pihak, mereka mengklaim koalisi yg mereka bangun bersifat pemanen. Di pihak lain, mereka sesumbar bahwa pihak dalam koalisi permanen yg saya sebutkan diatas tak lagi solid, dan sebagian akan bergabung dengan mereka. Bahkan, dengan berani mereka menyebut siapa pihak yang bersangkutan.
3. Masih dalam konteks ini, beberapa hari lalu peristiwa mengagetkan terjadi, yakni aksi Bullying yang ditujukan pada presiden petahana SBY. Aksi tersebut (Bullying), dilakukan oleh pendukung presiden terpilih yg menganggap Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara 2015 (RAPBN 2014) tidak manusiawi, dan dianggap memberatkan presiden terpilih. Menjawab hal tersebut, SBY yang dianggap merecoki Jokowi pun angkat bicara. Beliau menyebut bahwa dirinya tidak pernah/berniat merecoki Jokowi, dan partai yg beliau pimpin konsisten untuk menjadi penyeimbang (oposisi) pemerintahan 2014-15.
4. Untuk menanggapi RAPBN 2015 yang tidak masuk akal, Koalisi Pemerintahan priode 2014-15 ditengarai menyediakan beberapa kursi Menteri untuk menarik partai-partai dalam koalisi Merah-Putih bergabung. Hal ini berbanding terbalik dengan poin 1, tapi masuk akal mengingat pernyataan petinggi PKB yg merasa dikhianati beberapa hari lalu.
5. Poin-poin diatas adalah beberapa hal yg sangat kontras, dan tentunya masih banyak lagi yg belum dijabarkan disini. Jadi, yang pasti STOP TIPU-TIPU, sebab sebagian dari kami sudah kadung percaya. Jika tipu-tipu ini terjadi, bukan hanya mereka yg akan dirugikan, kami yg sedari awal menaruh curiga pun akan dirugikan dengan tipu-tipu ini.
Sumber : http://ift.tt/1npi7IY