Orang Bodoh Percaya ISIS!
Orang Jawa pasti tahu apa arti kata isis. Ya, artinya dingin. Tapi ISIS yang ini panas nih. ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) adalah kelompok jihadis pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi yang mengklaim telah membuat daulah islamiyah (negara Islam) di sebagian Irak dan Suriah.
ISIS ini pun mengajak jihadis di seluruh dunia untuk bergabung dengan mereka dan memerangi thogut (pemimpin lalim) dimanapun berada. Ajakan ISIS sampai juga ke Indonesia. Kemunculan video WNI yang bergabung dengan ISIS atas nama Abu Muhammad al-Indonesie, cukup mengagetkan. Tidak berhenti di situ, beberapa ormas Islam radikal di Solo juga memproklamirkan dukungan kepada ISIS. Sontak pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera mengambil langkah-langkah penanggulangan.
Selain pemerintah, berbagai elemen masyarakat, terutama dari kalangan agama Islam, dibuat kalang kabut dengan fenomena ISIS ini. Tapi bagi saya pribadi, kita harus santai menanggapi fenomena ISIS ini. Bagi saya, hanya orang bodoh yang percaya ISIS dan malah mengikutinya! Setidaknya ada dua alasannya!
Pertama: ISIS bentukan AS-Israel
Ini bukan saya yang mengatakan, tapi kecurigaan berbagai pihak, terutama pengamat yang sekian lama mencermati gerakan jihadis di Timur Tengah. ISIS tak lebih seperti Al Qaeda yang ditengarai dibentuk Amerika Serikat (AS) untuk kepentingan melawan Uni Soviet di Afghanistan di era 90 awal. Selanjutnya, Al Qaeda digunakan untuk mencoreng nama Islam dan mengidentikkan Islam dengan terorisme. Sehingga AS punya alasan untuk memerangi terorisme di seluruh dunia dan menyebarkan pengaruhnya.
Bagaimana dengan Israel? Rasanya bagi saya, terlalu naïf jika kita bicara pergolakan di Timur Tengah (Timteng) tanpa menyebut Israel. Negara Yahudi yang merupakan sekutu dekat AS adalah pihak yang paling berkepentingan dengan pergeseran kekuasaan di Timteng.
Keyakinan saya ditegaskan oleh keterangan mantan karyawan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden. Ia mengungkapkan intelijen Inggris dan AS, serta Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) bekerja sama untuk menciptakan kelompok ISIS.
Snowden mengatakan badan intelijen ketiga negara itu menciptakan sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstrimis dunia ke satu tempat, dengan menggunakan strategi disebut “sarang lebah.” Demikian seperti dilansir surat kabar the Gulf Daily News, Selasa (15/7).
“Satu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi adalah dengan menciptakan musuh di dekat perbatasannya,” menurut dokumen dirilis Snowden. Bocoran dokumen itu mengungkapkan pemimpin ISIS yang juga ulama Abu Bakar al-Baghdadi mengikuti pelatihan militer intensif selama satu tahun di tangan Mossad, selain mengikuti program pelatihan dalam masalah teologi dan seni berbicara. (http://ift.tt/1rvwou3).
Kedua: ISIS dimusuhi di Timteng
Ternyata oh ternyata, ISIS tidak mendapat dukungan kelompok-kelompok Islam di Timteng. Bahkan Al Qaeda melalui pimpinannya Ayman al-Zawahiri, sendiri tak mengakui ISIS dan mengaku tak terlibat dengan ISIS.
Sebelumnya, al-Baghdadi mengklaim bahwa ISIS adalah gabungan dari faksi Al Qaeda di Irak dengan Jabhat al-Nusra (Al Qaida di Suriah pimpinan Abu Muhammad al-Jawlani). Klaim al-Baghdadi juga dibantah oleh al-Jawlani.
Bahkan, kabarnya kelompok Sunni moderat di Suriah pun mulai melawan ISIS yang mereka anggap kelompok teroris yang mau memecah belah persatuan umat Islam. Selengkapnya silakan tonton link youtube berikut: http://ift.tt/1spDm1C.
Jadi, jangan jadi orang bodoh dan percaya dengan provokasi menyesatkan ISIS, bung!
Sumber : http://ift.tt/1kCmjto
ISIS ini pun mengajak jihadis di seluruh dunia untuk bergabung dengan mereka dan memerangi thogut (pemimpin lalim) dimanapun berada. Ajakan ISIS sampai juga ke Indonesia. Kemunculan video WNI yang bergabung dengan ISIS atas nama Abu Muhammad al-Indonesie, cukup mengagetkan. Tidak berhenti di situ, beberapa ormas Islam radikal di Solo juga memproklamirkan dukungan kepada ISIS. Sontak pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera mengambil langkah-langkah penanggulangan.
Selain pemerintah, berbagai elemen masyarakat, terutama dari kalangan agama Islam, dibuat kalang kabut dengan fenomena ISIS ini. Tapi bagi saya pribadi, kita harus santai menanggapi fenomena ISIS ini. Bagi saya, hanya orang bodoh yang percaya ISIS dan malah mengikutinya! Setidaknya ada dua alasannya!
Pertama: ISIS bentukan AS-Israel
Ini bukan saya yang mengatakan, tapi kecurigaan berbagai pihak, terutama pengamat yang sekian lama mencermati gerakan jihadis di Timur Tengah. ISIS tak lebih seperti Al Qaeda yang ditengarai dibentuk Amerika Serikat (AS) untuk kepentingan melawan Uni Soviet di Afghanistan di era 90 awal. Selanjutnya, Al Qaeda digunakan untuk mencoreng nama Islam dan mengidentikkan Islam dengan terorisme. Sehingga AS punya alasan untuk memerangi terorisme di seluruh dunia dan menyebarkan pengaruhnya.
Bagaimana dengan Israel? Rasanya bagi saya, terlalu naïf jika kita bicara pergolakan di Timur Tengah (Timteng) tanpa menyebut Israel. Negara Yahudi yang merupakan sekutu dekat AS adalah pihak yang paling berkepentingan dengan pergeseran kekuasaan di Timteng.
Keyakinan saya ditegaskan oleh keterangan mantan karyawan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden. Ia mengungkapkan intelijen Inggris dan AS, serta Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) bekerja sama untuk menciptakan kelompok ISIS.
Snowden mengatakan badan intelijen ketiga negara itu menciptakan sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstrimis dunia ke satu tempat, dengan menggunakan strategi disebut “sarang lebah.” Demikian seperti dilansir surat kabar the Gulf Daily News, Selasa (15/7).
“Satu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi adalah dengan menciptakan musuh di dekat perbatasannya,” menurut dokumen dirilis Snowden. Bocoran dokumen itu mengungkapkan pemimpin ISIS yang juga ulama Abu Bakar al-Baghdadi mengikuti pelatihan militer intensif selama satu tahun di tangan Mossad, selain mengikuti program pelatihan dalam masalah teologi dan seni berbicara. (http://ift.tt/1rvwou3).
Kedua: ISIS dimusuhi di Timteng
Ternyata oh ternyata, ISIS tidak mendapat dukungan kelompok-kelompok Islam di Timteng. Bahkan Al Qaeda melalui pimpinannya Ayman al-Zawahiri, sendiri tak mengakui ISIS dan mengaku tak terlibat dengan ISIS.
Sebelumnya, al-Baghdadi mengklaim bahwa ISIS adalah gabungan dari faksi Al Qaeda di Irak dengan Jabhat al-Nusra (Al Qaida di Suriah pimpinan Abu Muhammad al-Jawlani). Klaim al-Baghdadi juga dibantah oleh al-Jawlani.
Bahkan, kabarnya kelompok Sunni moderat di Suriah pun mulai melawan ISIS yang mereka anggap kelompok teroris yang mau memecah belah persatuan umat Islam. Selengkapnya silakan tonton link youtube berikut: http://ift.tt/1spDm1C.
Jadi, jangan jadi orang bodoh dan percaya dengan provokasi menyesatkan ISIS, bung!
Sumber : http://ift.tt/1kCmjto