MUSLIM SIMBOLON, ASAHAN MEMANGGILMU ?! [Serial Sketsa Calon Bupati Alternatif]
Meskipun masih setahun lagi, Pemilukada Kab.Asahan kali ini tampaknya akan melahirkan calon-calon pemimpin muda potensial yang diharapkan membawa pembaharuan dengan kebaruan gagasan, visi misi yang lebih segar dan antitesis dari Taufan Gama yang mewakili model kepemimpinan lama.
Selain Guntur yang beberapa waktu lalu telau melakukan soft lounching di media sosial tentang pencalonannya, saat ini mulai beredar pula nama Tokoh Muda Muhamadiyah, anggota Partai Amanat Nasional, Muslim Simbolon yang saat ini terpilih kembali sebagai anggota DPRD Sumatera Utara.
Meskipun prestasinya selama menjabat sebagai Anggota DPRD Sumatera Utara belum tampak/terekspose, Muslim Simbolon tergolong sebagai anak muda yang cerdas, mengakar dan memiliki basis pendukung real yang solid di kalangan anak muda. Ia juga memiliki kedekatan secara emosional dan historik dengan Asahan/Tanjung Balai. Oleh karena itu keberadaanya dalam kontestasi pilkada Asahan diprediksi akan menjadi mampu menggerus popularitas dan elektabilitas Taufan Gama selaku calon incumbent.
Sebagai kader Partai (PAN), setidaknya Muslim Simbolon sudah memiliki bekal perahu yang akan mengantarkan dalam proses pencalonan. Meskipun sesuai perolehan suara pileg lalu, PAN tetap harus membangun koalisi untuk mengusungnya. Sebaliknya, dukungan dari parpol sejauh ini tampaknya belum diperoleh Taufan Gama. Maka tidak heran jika beberapa waktu lalu terjadi mobilisasi “dukungan” melalui pengumpulan KTP Warga Asahan untuk mengantisipasi lewat jalur independen apabila nantinya Taufan Gama benar-benar tidak memperoleh dukungan partai politik utk mengantarkannya sebagai calon incumbent.
Menilik potensi Muslim Simbolon sebagai kompetitor serius dari Taufan Gama, maka wajar jika mulai ada yang mengkritisi penunjukannya sebagai Ketua Tim Pembentukan Propinsi Sumatera Pantai Timur (Propinsi Sumpit) beberapa waktu lalu.
Inisiasi deklarasi Propinsi Sumpit di Asahan, memberikan gambaran betapa peran Taufan Gama sangat penting di situ, bisa jadi termasuk dalam hal menentukan susunan Tim Pembentukannya. Maka kemudian tidak bisa dihindari kesan bahwa penunjukan Muslim Simbolon sebagai Ketua Tim Pembentukan Propinsi Sumpit adalah strategi untuk memecah konsentrasinya sehingga tidak akan fokus jika nantinya ikut dalam kontestasi pilkada Asahan mendatang.
Pada bagian lainnya, meskipun Muslim Simbolon belum mendeklarasikan pencalonannya, ternyata sudah ramai juga beredar kabar rencana bergabungnya Ustadz Thamrin, Walikota Tanjung Balai, menjadi pasangan Muslim Simbolon.
Lalu di mana sebenarnya letak sisi alternatif sebagai Calon Bupati Asahan dari seorang Muslim Simbolon?
Muslim Simbolon yang sangat anti dengan “politik daun salam” ini memiliki imajinasi kepemimpinan yang pro rakyat. Meskipun “pemimpin pro rakyat” lebih sering sebagai jargon, tetapi tidak semua calon pemimpin berani memberikan komitmen keberpihakan terhadap rakyat. Idealisme seorang Muslim Simbolon diharapkan mampu menerjemahkan seperti apa kepemimpinan yang pro rakyat itu di Asahan? Misal dengan cara memastikan anggaran pembangunan tidak dikorupsi agar rakyat memperoleh haknya secara penuh atas pembangunan.
Inilah salah satu profile singkat seorang Muslim Sombolon. Dengan profile yang dimilikinya, menurut hemat saya, Muslim Simbolon ini memenuhi kriteria sebagai salah satu calon Bupati Alternatif yang layak dipertimbangkan rakyat Asahan selain Satriawan Guntur Zass***.
Kaki Merapi,
02 Agustus 2014
Bem Simpaka
Sumber Photo: http://http://ift.tt/UVFy4G?p=3633&print=1
Selain Guntur yang beberapa waktu lalu telau melakukan soft lounching di media sosial tentang pencalonannya, saat ini mulai beredar pula nama Tokoh Muda Muhamadiyah, anggota Partai Amanat Nasional, Muslim Simbolon yang saat ini terpilih kembali sebagai anggota DPRD Sumatera Utara.
Meskipun prestasinya selama menjabat sebagai Anggota DPRD Sumatera Utara belum tampak/terekspose, Muslim Simbolon tergolong sebagai anak muda yang cerdas, mengakar dan memiliki basis pendukung real yang solid di kalangan anak muda. Ia juga memiliki kedekatan secara emosional dan historik dengan Asahan/Tanjung Balai. Oleh karena itu keberadaanya dalam kontestasi pilkada Asahan diprediksi akan menjadi mampu menggerus popularitas dan elektabilitas Taufan Gama selaku calon incumbent.
Sebagai kader Partai (PAN), setidaknya Muslim Simbolon sudah memiliki bekal perahu yang akan mengantarkan dalam proses pencalonan. Meskipun sesuai perolehan suara pileg lalu, PAN tetap harus membangun koalisi untuk mengusungnya. Sebaliknya, dukungan dari parpol sejauh ini tampaknya belum diperoleh Taufan Gama. Maka tidak heran jika beberapa waktu lalu terjadi mobilisasi “dukungan” melalui pengumpulan KTP Warga Asahan untuk mengantisipasi lewat jalur independen apabila nantinya Taufan Gama benar-benar tidak memperoleh dukungan partai politik utk mengantarkannya sebagai calon incumbent.
Menilik potensi Muslim Simbolon sebagai kompetitor serius dari Taufan Gama, maka wajar jika mulai ada yang mengkritisi penunjukannya sebagai Ketua Tim Pembentukan Propinsi Sumatera Pantai Timur (Propinsi Sumpit) beberapa waktu lalu.
Inisiasi deklarasi Propinsi Sumpit di Asahan, memberikan gambaran betapa peran Taufan Gama sangat penting di situ, bisa jadi termasuk dalam hal menentukan susunan Tim Pembentukannya. Maka kemudian tidak bisa dihindari kesan bahwa penunjukan Muslim Simbolon sebagai Ketua Tim Pembentukan Propinsi Sumpit adalah strategi untuk memecah konsentrasinya sehingga tidak akan fokus jika nantinya ikut dalam kontestasi pilkada Asahan mendatang.
Pada bagian lainnya, meskipun Muslim Simbolon belum mendeklarasikan pencalonannya, ternyata sudah ramai juga beredar kabar rencana bergabungnya Ustadz Thamrin, Walikota Tanjung Balai, menjadi pasangan Muslim Simbolon.
Lalu di mana sebenarnya letak sisi alternatif sebagai Calon Bupati Asahan dari seorang Muslim Simbolon?
Muslim Simbolon yang sangat anti dengan “politik daun salam” ini memiliki imajinasi kepemimpinan yang pro rakyat. Meskipun “pemimpin pro rakyat” lebih sering sebagai jargon, tetapi tidak semua calon pemimpin berani memberikan komitmen keberpihakan terhadap rakyat. Idealisme seorang Muslim Simbolon diharapkan mampu menerjemahkan seperti apa kepemimpinan yang pro rakyat itu di Asahan? Misal dengan cara memastikan anggaran pembangunan tidak dikorupsi agar rakyat memperoleh haknya secara penuh atas pembangunan.
Inilah salah satu profile singkat seorang Muslim Sombolon. Dengan profile yang dimilikinya, menurut hemat saya, Muslim Simbolon ini memenuhi kriteria sebagai salah satu calon Bupati Alternatif yang layak dipertimbangkan rakyat Asahan selain Satriawan Guntur Zass***.
Kaki Merapi,
02 Agustus 2014
Bem Simpaka
Sumber Photo: http://http://ift.tt/UVFy4G?p=3633&print=1
Sumber : http://ift.tt/1sl7w7d