Latihan Gabungan Multinasional, Bukti TNI Siap Hadapi Ancaman Global
Sudah sepekan ini TNI melakukan latihan bersama dengan sejumah negara dalam latihan Global Peace Operation Initiative (GPOI) Capstone Exercise Garuda Canti Dharma 2014. Latihan ini diselenggarakan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor.
Latihan bersama ini akan berlangsung hingga 1 September 2014. Sejumlah personel yang terlibat mencapai 756 prajurit dari 26 negara.Latihan ini menjadi langkah strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi pada PBB dan masyarakat internasional dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
TNI berpandangan kebutuhan latihan ini menunjukkan untuk mengatasi ancaman keamanan global, maka diperlukan kebutuhan operasional multidimensional. Bahkan keterlibatan personel sipil dan komponen non-militer sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan keamanan dewasa ini.
Latihan dan operasi pemeliharaan perdamaian telah berubah signifikan menjadi tuntutan kebutuhan misi yang kompleks dan rumit. Oleh sebab itu dibutuhkan metodologi latihan yang modern untuk mengatasi ancaman keamanan di wilayah global.
Beberapa negara yang melakukan latihan berasal dari sejumlah negara, di antaranya terbagi menjadi beberapa kategori.
Pertama, Senior Trainning Seminar (STS), melibatkan 29 peserta dari 17 negara : Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Perancis, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan dari United Nations.
Kedua, Staff Training Event (STE), melibatkan 69 peserta dari 26 negara : Amerika, Australia, New Zealand, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Yordania, Belanda, Srilanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam.
Ketiga, Field Training Event (FTE), melibatkan 360 peserta dari 9 negara : Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania. (*)
Sumber : http://ift.tt/1tAx2F6
Latihan bersama ini akan berlangsung hingga 1 September 2014. Sejumlah personel yang terlibat mencapai 756 prajurit dari 26 negara.Latihan ini menjadi langkah strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi pada PBB dan masyarakat internasional dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
TNI berpandangan kebutuhan latihan ini menunjukkan untuk mengatasi ancaman keamanan global, maka diperlukan kebutuhan operasional multidimensional. Bahkan keterlibatan personel sipil dan komponen non-militer sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan keamanan dewasa ini.
Latihan dan operasi pemeliharaan perdamaian telah berubah signifikan menjadi tuntutan kebutuhan misi yang kompleks dan rumit. Oleh sebab itu dibutuhkan metodologi latihan yang modern untuk mengatasi ancaman keamanan di wilayah global.
Beberapa negara yang melakukan latihan berasal dari sejumlah negara, di antaranya terbagi menjadi beberapa kategori.
Pertama, Senior Trainning Seminar (STS), melibatkan 29 peserta dari 17 negara : Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Perancis, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan dari United Nations.
Kedua, Staff Training Event (STE), melibatkan 69 peserta dari 26 negara : Amerika, Australia, New Zealand, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Yordania, Belanda, Srilanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam.
Ketiga, Field Training Event (FTE), melibatkan 360 peserta dari 9 negara : Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania. (*)
Sumber : http://ift.tt/1tAx2F6