Suara Warga

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Melamar CPNS

Artikel terkait : Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Melamar CPNS

14074787931560950434 peserta seleksi CPNS sedang mengerjakan soal tes dengan sistem Computer Assisted Test (sumber: Setkab.go.id)



Akhir bulan ini pemerintah akan membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS). Merujuk laman Kementerian Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), pendaftaran dilakukan secara daring (online) melalui portal nasional mulai 20 Agustus – 3 September 2014.

Kendati cara pendaftaran CPNS tahun ini menggunakan komputerisasi nyaris total, namun saya ingin berbagi kesalahan yang sering dilakukan para pelamar. Kebetulan, sebagai staf Bagian Hukum dan Kepegawaian di Direktorat Jenderal PAUDNI Kemendikbud, setiap tahun saya turut melakukan seleksi administrasi pelamar CPNS.

Pada rekrutmen CPNS tahun lalu, kami menemukan tiga kesalahan yang paling banyak dilakukan pelamar, kesalahan ini mengakibatkan banyak pelamar gagal seleksi administrasi.

Pertama, latar belakang pendidikan pelamar berbeda dengan formasi yang disediakan. Misalnya formasi yang dibutuhkan kementerian kami adalah S1 Hubungan Internasional untuk Penata Kerja Sama Luar Negeri. Namun, banyak pelamar dari S1 Ilmu Politik, Ilmu Pemerintahan, atau Ilmu Administrasi Negara yang nekat melamar.

Kendati masih satu rumpun ilmu, namun jurusan tersebut tidak sesuai dengan formasi yang tertera. Oleh karena itu, sebaiknya pelamar cermat melihat formasi yang dibutuhkan. Kalau memang formasinya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan kita, sebaiknya jangan dipaksakan. Cari saja formasi CPNS di kementerian lain yang sesuai.

Setiap formasi CPNS yang disediakan pasti mencantumkan latar belakang pendidikan apa yang disyaratkan untuk formasi tersebut. Formasi calon Diplomat dan Konsuler di Kementerian Luar Negeri adalah salah satu formasi CPNS yang fleksibel. Biasanya, formasi tersebut dibuka untuk sarjana dari beragam jurusan. Antara lain hukum, sastra, politik, ekonomi, dll.

Kesalahan kedua yang kerap terjadi adalah kesalahan menginput data, yaitu tempat tanggal lahir, salah mengisi nomor ijazah, asal universitas dll. Ketika verifikasi berkas, kami menemukan banyak ketidaksesuaian antara data saat melakukan registrasi online dengan berkas. Untuk menghindari kesalahan ini, hanya satu solusinya: TELITI.

Kesalahan ketiga, khusus untuk formasi S1 Sastra/Bahasa Inggris, biasanya kementerian mensyaratkan TOEFL minimal 500. Namun, tahun lalu banyak sekali pelamar dengan skor TOEFL di bawah itu yang nekat melamar. Oleh karena itu, jika skor TOEFL anda tidak memenuhi, jangan membuang waktu dan tenaga untuk melamar. Sebaiknya, tingkatkan dulu skor TOEFL/IELTS/sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang setara.

Tips Bagi Pelamar

1407479415191471676Pertama, bacalah informasi umum tentang proses pendaftaran dan formasi CPNS yang tersedia, beserta persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Rajin-rajinlah menyambangi laman Kemenpan RB atau kementerian yang anda incar.

Kedua, TELITI lah saat melakukan pendaftaran awal dan mengisi data pendaftaran secara online. Ingat, proses administrasi awal ini menjadi kunci bagi Anda dalam mengikuti keseluruhan proses seleksi CPNS. Apabila Anda sudah gagal di proses awal, jangan harap dapat lanjut ke proses berikutnya.

Tahun lalu, kami menggugurkan jebolan Institut Teknologi Bandung dengan IPK 3,7 (cumlaude) yang gagal seleksi administrasi/tahap awal hanya karena ia salah menginput data nomor dan tanggal ijazah. Ingat, sistem teknologi informatika tidak mengenal toleransi seperti seleksi manual yang dilakukan manusia. Kalau sistem IT nya menolak, ya sudah tidak ada ampun.

Karena itu untuk meningkatkan ketelitian Anda, sebaiknya buatlah ceklist tentang persyaratan apa saja yang harus Anda penuhi. Lantas, apakah persyaratan tersebut sudah Anda unggah atau dilengkapi sempurna.

Lalu, mintalah bantuan mata dan tangan yang lain. Maksudnya, mintalah orang lain untuk melihat dan mengecek aplikasi online Anda. Apakah semuanya sudah sesuai dengan persyaratan? Beberapa pasang mata biasanya lebih baik daripada satu pasang. Bisa jadi Anda merasa semua syarat sudah terpenuhi dan terunggah dengan baik, namun setelah di cek orang lain, ternyata masih ada yang kurang.

Tips terakhir, jalani seluruh proses dengan baik dan berdoalah. Tidak perlu mencari-cari cara yang tidak elok dalam mengikuti seleksi CPNS. Proses penerimaan CPNS tidak lagi seperti zamah jahiliah dulu. Katebelece dan duit sogokan sudah enggak zamannya lagi.

Tahun lalu, ada seorang kawan melamar CPNS di Kemdikbud namun gagal Tes Kompetensi Bidang. Lantas ia menghubungi saya dan minta nomor telepon Kepala Biro Kepegawaian. Menurut pengakuannya, ia telah mendapat memo dari anggota DPR agar dapat lulus CPNS di Kemdikbud.

Namun, saya sampaikan kepada kawan saya itu, “Kau telepon Mendikbud pun enggak ngaruh”. Sebab seleksi CPNS saat ini ditangani langsung oleh tim panitia seleksi nasional. Masing-masing kementerian hanya menjadi panitia teknis saja. Tidak terlibat dalam proses penilaian.

Tahun lalu, Subbag Kerja Sama, tempat saya bekerja mendapat tambahan 2 orang CPNS. Mereka jebolan UNJ dan Unpad. Mereka mengikuti seleksi secara bersih dan murni, tidak ada satupun pegawai di tempat kami yang mengenal mereka. Mereka bukan anak siapa-siapa, dan mereka tidak bayar berapa-berapa.

Semoga informasi ini bermanfaat….. Selamat mengikuti Seleksi CPNS




Sumber : http://ift.tt/1sj9Ywj

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz