Kata Orang yang Katanya Mereka Dituduh “Wahabi”
Kata Orang Yang Katanya Mereka Dituduh “Wahabi”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang diri mereka…
“ Jika memang karena kami mencintai Alloh, dan mencintai Rosululloh dengan bersikap dan berakhlak sesuai dengan tuntunan Alloh dan Rosul-Nya kami disebut “Wahabi”, maka, “saksikanlah, kami “wahabi”…”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang nama “Wahabi”…
“ Sungguh, “Wahabi adalah al Wahhab, salah satu nama baik bagi Alloh, “ Yang Maha Pemberi”…semoga Alloh berikan hidayah/petunjuk atas orang-orang yang menuduh kami, padahal mereka tidak mengetahui..”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang sejarah “Wahabi”…
“ Sungguh, sangat cerdas orang-orang orientalis yang menuduh dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan tuduhan “Wahabi”, dan dangkalnya masyarakat dengan sejarahnya. Seharusnya, jika dikatakan pengikut syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ( wafat 1206 H), namanya bukan “Wahabi” atau “Wahabiyyah, atau Wahabiyyun”, tetapi Muhammadi(yah), Muhammadiyyun, sebagaimana pengikut Abdurrohman Wakhid bin Wakhid Hasyim yang dikenal dengan Gus Dur, maka pengikutnya adalah Gusduri(yyun), bukan Hasyimi(yyun).”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang siapa “Wahabi”…
“ Sejarah telah mencatat, ada seseorang dan pengikut-pengikutnya yang begitu bengis, menghalalkan darah, membunuh dengan kejam, pemberontakan yang brutal dan menimbulkan keresahan dimana-mana. Dialah, Abdul Wahhab bin Abdurrohman bin Rustum ( wafat 211 H), yang menjadi cikal bakal berdirinya Daulah Rustumiyyah. Orang-orang orientalis tahu betul siapa dia. Dan ketika dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab terlihat akan memberi “ancaman serius” (elektabilitas dakwahnya mencapai 99%), maka dituduhlah Beliau dengan “Wahabi”, dengan harapan orang akan takut dengan dakwahnya, sedangkan saat itu, Beliau hanya dikatakan dengan membawa “Dinun Jadid/ agama baru”(karena betapa jauhnya umat akan ajaran islamnya, sehingga apa yang dibawa Syaikh Muhammad bin abdul Wahhab sebagai dianggap agama baru, padahal, apa yang Beliau sampaikan hanya Al Qur’an dan Hadits-hadits Rosululloh SAW yang sahih).”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang Pemilu…
“ Sungguh, pemilu adalah produk barat, tidak ada contohnya dari Rosululloh SAW, ini adalah cara memilih pemimpin yang salah. Bagaimana mungkin orang baik disamakan dengan orang jahat, orang jujur disamakan dengan orang bohong, bagaimana mungkin orang berakal disamakan dengan orang yang tidak berakal, bagaimana mungkin seorang kyai disamakan dengan pezina, bagaimana mungkin seorang professor disamakan dengan orang yang tidak bisa baca tulis, sedangkan Alloh SWT menyatakan,” apakah sama antara orang yang tahu dengan yang tidak tahu?, di ayat lain Alloh nyatakan, “ apakah sama antara orang yang baik dengan orang yang fajir/jahat”.. Akan tetapi, walau pun kenyataannya demikian, maka tetap WAJIB hukumnya mentaati pemimpin yang terpilih dari hasil pemilu, selama tidak dalam kemaksiatan. Sebagaimana yang dinyatakan Rosululloh SAW,” Wajib bagi kalian untuk mendengar dan taat meskipun yang memerintah kalian adalah seorang budak Habasyah(hitam legam) ”. Sungguh, ” syarat wajib bagi pemimpin adalah merdeka/bukan budak, karena budak harus tunduk kepada tuannya. Jadi, budak tidak sah jadi pemimpin. Akan tetapi, jika ternyata budak tersebut mampu menjadi pemimpin atau penguasa walau dengan cara pemberontakan, maka WAJIB ditaati, selama tidak dalam kemaksiatan/dosa. Demikianlah dengan pemimpin hasil pemilu baik pileg,pilpres yang dianggap sah mau pun tidak sah, selama disahkan lembaga tertinggi yang berkaitan, walau pun caranya jelas-jelas tidak benar secara Islam(dengan cara pemilu tadi), akan tetapi tetap WAJIB mentaatinya, selama tidak dalam kemaksiatan. Salah satu tujuannya adalah, mencegah pertumpahan darah dan menenangkan masyarakat.”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang ISIS…
“ Sungguh, telah beredar peristiwa pembunuhan dan pemenggalan atas manusia. Dalam hal membunuh hewan saja, Rosululloh mengajarkan, tajamkanlah pisau, dan mudahkanlah penyembelihannya. Jikalau memang pembunuhan dan pemenggalan itu adalah jihad, maka tidak layak umat ini membunuh dengan sadis seperti menyiksa terlebih dahulu, atau dengan pisau/pedang/senjata yang tumpul, akan tetapi bunuhlah dengan cepat, tanpa adanya penyiksaan. Namun sayang, perjuangan mereka bukanlah perjuangan Islam yang dibenarkan Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang para penuduhnya…
“ Sungguh, jikalau masih ingin melakukan tuduhan-tuduhan, kami hanya menyampaikan, ”Katakanlah,”datangkanlah bukti kebenaranmu jika kalian benar”. Qs.2:111. Sungguh, barangsiapa yang menuduh, hendaklah mendatangkan bukti, dan bersumpah dengan nama Alloh, jika tuduhannya salah, azab Alloh atasnya. So, jika harus menuduh, tuduhlah dengan bukti yang nyata, karena tuduhan itu akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Alloh. Dan jika tuduhan itu salah(tanpa bukti), maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh. So, berhati-hatilah kita…”
Sumber : http://ift.tt/1qoPHTR
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang diri mereka…
“ Jika memang karena kami mencintai Alloh, dan mencintai Rosululloh dengan bersikap dan berakhlak sesuai dengan tuntunan Alloh dan Rosul-Nya kami disebut “Wahabi”, maka, “saksikanlah, kami “wahabi”…”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang nama “Wahabi”…
“ Sungguh, “Wahabi adalah al Wahhab, salah satu nama baik bagi Alloh, “ Yang Maha Pemberi”…semoga Alloh berikan hidayah/petunjuk atas orang-orang yang menuduh kami, padahal mereka tidak mengetahui..”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang sejarah “Wahabi”…
“ Sungguh, sangat cerdas orang-orang orientalis yang menuduh dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan tuduhan “Wahabi”, dan dangkalnya masyarakat dengan sejarahnya. Seharusnya, jika dikatakan pengikut syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ( wafat 1206 H), namanya bukan “Wahabi” atau “Wahabiyyah, atau Wahabiyyun”, tetapi Muhammadi(yah), Muhammadiyyun, sebagaimana pengikut Abdurrohman Wakhid bin Wakhid Hasyim yang dikenal dengan Gus Dur, maka pengikutnya adalah Gusduri(yyun), bukan Hasyimi(yyun).”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang siapa “Wahabi”…
“ Sejarah telah mencatat, ada seseorang dan pengikut-pengikutnya yang begitu bengis, menghalalkan darah, membunuh dengan kejam, pemberontakan yang brutal dan menimbulkan keresahan dimana-mana. Dialah, Abdul Wahhab bin Abdurrohman bin Rustum ( wafat 211 H), yang menjadi cikal bakal berdirinya Daulah Rustumiyyah. Orang-orang orientalis tahu betul siapa dia. Dan ketika dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab terlihat akan memberi “ancaman serius” (elektabilitas dakwahnya mencapai 99%), maka dituduhlah Beliau dengan “Wahabi”, dengan harapan orang akan takut dengan dakwahnya, sedangkan saat itu, Beliau hanya dikatakan dengan membawa “Dinun Jadid/ agama baru”(karena betapa jauhnya umat akan ajaran islamnya, sehingga apa yang dibawa Syaikh Muhammad bin abdul Wahhab sebagai dianggap agama baru, padahal, apa yang Beliau sampaikan hanya Al Qur’an dan Hadits-hadits Rosululloh SAW yang sahih).”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang Pemilu…
“ Sungguh, pemilu adalah produk barat, tidak ada contohnya dari Rosululloh SAW, ini adalah cara memilih pemimpin yang salah. Bagaimana mungkin orang baik disamakan dengan orang jahat, orang jujur disamakan dengan orang bohong, bagaimana mungkin orang berakal disamakan dengan orang yang tidak berakal, bagaimana mungkin seorang kyai disamakan dengan pezina, bagaimana mungkin seorang professor disamakan dengan orang yang tidak bisa baca tulis, sedangkan Alloh SWT menyatakan,” apakah sama antara orang yang tahu dengan yang tidak tahu?, di ayat lain Alloh nyatakan, “ apakah sama antara orang yang baik dengan orang yang fajir/jahat”.. Akan tetapi, walau pun kenyataannya demikian, maka tetap WAJIB hukumnya mentaati pemimpin yang terpilih dari hasil pemilu, selama tidak dalam kemaksiatan. Sebagaimana yang dinyatakan Rosululloh SAW,” Wajib bagi kalian untuk mendengar dan taat meskipun yang memerintah kalian adalah seorang budak Habasyah(hitam legam) ”. Sungguh, ” syarat wajib bagi pemimpin adalah merdeka/bukan budak, karena budak harus tunduk kepada tuannya. Jadi, budak tidak sah jadi pemimpin. Akan tetapi, jika ternyata budak tersebut mampu menjadi pemimpin atau penguasa walau dengan cara pemberontakan, maka WAJIB ditaati, selama tidak dalam kemaksiatan/dosa. Demikianlah dengan pemimpin hasil pemilu baik pileg,pilpres yang dianggap sah mau pun tidak sah, selama disahkan lembaga tertinggi yang berkaitan, walau pun caranya jelas-jelas tidak benar secara Islam(dengan cara pemilu tadi), akan tetapi tetap WAJIB mentaatinya, selama tidak dalam kemaksiatan. Salah satu tujuannya adalah, mencegah pertumpahan darah dan menenangkan masyarakat.”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang ISIS…
“ Sungguh, telah beredar peristiwa pembunuhan dan pemenggalan atas manusia. Dalam hal membunuh hewan saja, Rosululloh mengajarkan, tajamkanlah pisau, dan mudahkanlah penyembelihannya. Jikalau memang pembunuhan dan pemenggalan itu adalah jihad, maka tidak layak umat ini membunuh dengan sadis seperti menyiksa terlebih dahulu, atau dengan pisau/pedang/senjata yang tumpul, akan tetapi bunuhlah dengan cepat, tanpa adanya penyiksaan. Namun sayang, perjuangan mereka bukanlah perjuangan Islam yang dibenarkan Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.”
Kata orang yang katanya mereka dituduh “Wahabi” tentang para penuduhnya…
“ Sungguh, jikalau masih ingin melakukan tuduhan-tuduhan, kami hanya menyampaikan, ”Katakanlah,”datangkanlah bukti kebenaranmu jika kalian benar”. Qs.2:111. Sungguh, barangsiapa yang menuduh, hendaklah mendatangkan bukti, dan bersumpah dengan nama Alloh, jika tuduhannya salah, azab Alloh atasnya. So, jika harus menuduh, tuduhlah dengan bukti yang nyata, karena tuduhan itu akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Alloh. Dan jika tuduhan itu salah(tanpa bukti), maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh. So, berhati-hatilah kita…”
Sumber : http://ift.tt/1qoPHTR