Jusuf Kalla dan Megawati - apa bedanya dengan simpatisan ISIS bagi Indonesia ?
Jusuf Kalla dan Megawati - apa bedanya dengan simpatisan ISIS bagi Indonesia ?
Saat masyarakat dihebohkan dengan ancaman ISIS di Indonesia, saat simpatisan ISIS yang mengkhianati Kebangsaan Indonesia ditetapkan sebagai musuh bersama. Pada waktu yang sama, seorang Bill Clinton datang ke Indonesia disaat-saat KPU harus menentukan siapa pemenang PILPRES 2014.
Berita akan kedatangan Bill Clinton ramai dibicarakan media, bahkan mendapat tanggapan keras dan tegas dari Presiden SBY, bahwa PEMILU di Indonesia tidak bisa diintervensi.
Benarkah Bill Clinton jadi datang ke Indonesia ? atau batalkah ?
Betapa sulit untuk mencari informasi tentang realisasi kunjungan Clinton dan agenda apa yang dilakukan selama kunjungannya di Indonesia akan tetapi juga sulit mencari informasi tentang batalnya kunjungan Clinton di Indonesia. Ramainya pemberitaan bakal kedatanagan Bill Clinton di semua media begitu saja lenyap bagai ditelan bumi tanpa kelanjutan sama sekali.
Itulah hebatnya Amerika Serikat, media betul-betul ada dalam genggamannya. Hanya melalui bisik-bisik tak jelas yang tidak bisa tidak harus dipercaya, bahwa Clinton memang sudah datang di Indonesia sesuai dengan jadual yang telah dibuat, hanya kedatangannya disembunyikan dengan sebuah agenda kecil bertemu KPU.
Indonesia yang kurang kondusif bagi sebuah agenda pertemuan yang lebih urgen, maka tempat pertemuan harus dialihkan ke Amerika Serikat. Akan tetapi untuk penjajakan dan meyakinkan SENAT Amerika Serikat, dua orang senator AS perlu datang ke Indonesia lebih dulu, yakni John McCain dan Sheldon Whitehouse yang masing-masing dari Partai Republik dan Demokrat untuk bertemu dengan Ketua MPR Sidarto Danusubroto.
Maka lengkaplah sudah persiapan Amerika Serikat untuk pertemuannya dengan Megawati bersama Jusuf Kalla, dimana kedatangannya dipandu oleh Sofian Wanandi dari CSIS Indonesia yang melalui CSIS Amerika dan jaringan Arkansas ( Arkansas Conections ), bahwa bersama Bill Clinton bercokol James Riady didalamnya, sudah bukan rahasia lagi.
Untuk apa Jusuf Kalla dan Megawati perlu ke Amerika Serikat sedangkan sidang Mahkamah Konstitusi masih berlangsung?
Sangat menyakitkan bila benar seperti yang dilansir oleh beberapa media, bahwa kepergian Megawati bersama Jusuf Kalla yang diantar Sofian Wanandi adalah dalam rangka penyusunan Kabinet Jokowi – JK yang perlu mendapat arahan dari Amerika Serikat. Megawati dan Jusuf Kalla, yang sudah demikian yakinnya bahwa hasil sidang Mahkamah Konstitusi tidak akan pernah mengubah keputusan KPU, karena baik KPU, MK bahkan SBY sekalipun tidak akan pernah berani menyentuh keputusan KPU setelah kedatangan Bill Clinton ke Indonesia.
Kedatangan Bill Clinton dan kemudian dua Senator AS, dari dua Partai yang berbeda seakan ingin berkata bahwa jangan ubah apa yang sudah diputuskan KPU, atau Indonesia akan menjadi Timur Tengah berikutnya.
Lalu apa bedanya Megawati dan Jusuf Kalla dengan simpatisan ISIS yang rela mengorbankan rasa kebangsaanya, hanya untuk sebuah kekuasaan ?
Salam Prihatin bagi Indonesia.
Sumber : http://ift.tt/Vzfb4N