Suara Warga

Ijinkan aku teriak

Artikel terkait : Ijinkan aku teriak

Jujur, bagi saya pilpres kali ini sungguh merupakan hadiah terbesar bagi kita semua setelah kita selalu disuguhi pilpres yang monoton dan nggak transparan dan nggak sehat. Saat ini, begitu banyak orang yang bisa terlibat dan merasa harus terlibat.

Saat ini kita juga dibawa pada kedewasaan berpikir dan memilih. Demi diri sendiri setelah pemilu dapat apa atau kah aku memilih demi bangsa dan negara ku … .? … Pengin rasanya aku berteriak … Saudara-suadariku … Mari bersatu, tunjukkan Indonesia yang satu, siapapun presidennya yang penting menjadikan UUD’45, Pancasila dan Bhenika Tugal Ika menjadi nyata disetiap dada setiap kalbu bukan hanya sekedar tulisan indah DI buku.

Apakah permintaan ini terlalu besar?… Saat ini, sedang ada sidang MK, suatu pembelajaran untuk kita semua terlebih untuk kaum muda. Apa yang hendak kita toreskan dalam sejarah ini? Sidang tertawaan , penipuan, kelicikan, kekuatan uang, kekuatan pengerahan masa, penekanan, atau kah sidang pencerahan bahwa negara ini adalah negara yang beradab dan menghargai setiap insan secara setara? Mendengarkan dengan bijaksana dan bertanya tanpa menakut-nakuti? Memberikan kesaksian tanpa menambah-nambahi. Mencari keadilan secara terbuka dan bijaksana demi kemajuan bangsa.

Semoga semua bisa menerima dengan legowo. Hidup kita DI dunia hanya sebentar, Mari kita saling bergandeng tangan. Menerima kekalahan bukan sebagai penghinaan atau penurunan martabat, namun kesempatan untuk menunjukkan penghormatan dan rasa terimakasih pada masyarakat telah menaikkan martabat sebagai manusia dewasa yang tidak menghalalkan segala cara demi pembenaran diri yang merasa tidak pernah kalah.

semoga.




Sumber : http://ift.tt/1sWS5kW

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz