GOLKAR TETAP SOLID TANPA AGUNG LAKSONO !
Riak-riak permukaan arus dan air perpolitikan di kubu internal partai berlambang pohon beringin, GOLKAR tampaknya sudah semakin deras. Terindikasi kekuatan di dalam partai Golkar tidak solid lagi untuk sementara jikalau dilihat sekilas dari terciptanya berbagai trik politik dan manuver-manuver politik yang nekat dari para pembangkang-pembangkang internal kader yang berusaha melawan hasil keputusan tetap dan konsistensinya ketum abu rizal bakrie dalam memutuskan haluannya untuk bergabung dalam KOALISI PARLEMEN PERMANEN.
Sebut saja Agung Laksono yang semula mendukung keputusan koalisi pilpres 2014 tiba-tiba mendadak berubah haluan kemudi untuk meneriakkan proses MUNAS di partai Golkar wajib dilaksanakan. Tentulah teriakan nekat manuver politik Agung Laksono tersebut bukan solusi untuk tetap komit, apalagi menjaga integritas kekuatan diinternal partai Golkar. Yang ada Agung Laksono mencoba untuk memancing ikan di air yang keruh. Jikalau saja Agung Laksono menginginkan posisi nomor satu di kursi internal partai Golkar itu, kenapa harus sekarang, disaat semua pekerjaan internal partai Golkar belum tuntas keseluruhannya. Sengketa Pilpres 2014 masih berlangsung, Koalisi parlemen permanen di tetapkan sebagai acuan bahwa SOLIDITAS PARLEMEN PARTAI GOLKAR memang nyata dan tetap utuh. Ironis sekali sosok Agung Laksono ingin membaypass semua kondisi lapangan di internal partai Golkar yang saat ini di uji kepada publik dan masyarakat setelah PILEG 2014 yang lalu posisi partai Golkar berada diposisi ke dua setelah PDI P. Agung Laksono wajar dan layak mendapatkan hukuman dari Ketum Golkar Abu Rizal Bakrie dengan di Copotnya jabatan strategis Agung Laksono di Golkar sebagai WAKETUM GOLKAR. Congratulation buat Abu Rizal Bakrie telah mengambil keputusan tepat, bila diperlukan segera copot identitas kepartaian Agung Laksono biar tahu apa arti memimpin dalam keadaan rusuh.
Agung Laksono bukan apa-apa bila dibandingkan track recordnya sosok Fadhel Muhammad. Kesuksesan Fadhel Muhammad memberikan suara memimpin di Gorontalo saat PILPRES 2014 itu bukti bahwa pengaruh sosok Fadhel Muhammad membawa peran penting dalam koalisi PILPRES 2014. Fadhel Muhammad punya point kontribusi di pilpres 2014, sementara Agung Laksono punya apa selama proses PILPRES 2014 berlangsung ? Bukannya malah menenangkan kondisi di internal partai Golkar, malah Agung Laksono ingin incar posisi nomor satu di partai Golkar. Ngeri dan sungguh tikaman dari belakang yang bermanuver politik dari Agung Laksono ini patut di antisipasi oleh Abu Rizal Bakrie kedepan. Golkar layak ambil tindakan berani dalam kondisi di ujung tanduk yang tak menentu antara siapa kawan dan siapa lawan lagi di internal partai Golkar. Berhati-hatilah, sungguh pohon beringin tak akan tumbang dikarenakan oleh seseorang yang mampunyai bakat mengacaukan situasi collaps. Bravo Golkar ! Bravo Bakrie ! Maju terus !
http://ift.tt/Xak45W
Sumber : http://ift.tt/1yiWwHg
Sebut saja Agung Laksono yang semula mendukung keputusan koalisi pilpres 2014 tiba-tiba mendadak berubah haluan kemudi untuk meneriakkan proses MUNAS di partai Golkar wajib dilaksanakan. Tentulah teriakan nekat manuver politik Agung Laksono tersebut bukan solusi untuk tetap komit, apalagi menjaga integritas kekuatan diinternal partai Golkar. Yang ada Agung Laksono mencoba untuk memancing ikan di air yang keruh. Jikalau saja Agung Laksono menginginkan posisi nomor satu di kursi internal partai Golkar itu, kenapa harus sekarang, disaat semua pekerjaan internal partai Golkar belum tuntas keseluruhannya. Sengketa Pilpres 2014 masih berlangsung, Koalisi parlemen permanen di tetapkan sebagai acuan bahwa SOLIDITAS PARLEMEN PARTAI GOLKAR memang nyata dan tetap utuh. Ironis sekali sosok Agung Laksono ingin membaypass semua kondisi lapangan di internal partai Golkar yang saat ini di uji kepada publik dan masyarakat setelah PILEG 2014 yang lalu posisi partai Golkar berada diposisi ke dua setelah PDI P. Agung Laksono wajar dan layak mendapatkan hukuman dari Ketum Golkar Abu Rizal Bakrie dengan di Copotnya jabatan strategis Agung Laksono di Golkar sebagai WAKETUM GOLKAR. Congratulation buat Abu Rizal Bakrie telah mengambil keputusan tepat, bila diperlukan segera copot identitas kepartaian Agung Laksono biar tahu apa arti memimpin dalam keadaan rusuh.
Agung Laksono bukan apa-apa bila dibandingkan track recordnya sosok Fadhel Muhammad. Kesuksesan Fadhel Muhammad memberikan suara memimpin di Gorontalo saat PILPRES 2014 itu bukti bahwa pengaruh sosok Fadhel Muhammad membawa peran penting dalam koalisi PILPRES 2014. Fadhel Muhammad punya point kontribusi di pilpres 2014, sementara Agung Laksono punya apa selama proses PILPRES 2014 berlangsung ? Bukannya malah menenangkan kondisi di internal partai Golkar, malah Agung Laksono ingin incar posisi nomor satu di partai Golkar. Ngeri dan sungguh tikaman dari belakang yang bermanuver politik dari Agung Laksono ini patut di antisipasi oleh Abu Rizal Bakrie kedepan. Golkar layak ambil tindakan berani dalam kondisi di ujung tanduk yang tak menentu antara siapa kawan dan siapa lawan lagi di internal partai Golkar. Berhati-hatilah, sungguh pohon beringin tak akan tumbang dikarenakan oleh seseorang yang mampunyai bakat mengacaukan situasi collaps. Bravo Golkar ! Bravo Bakrie ! Maju terus !
http://ift.tt/Xak45W
Sumber : http://ift.tt/1yiWwHg