Suara Warga

Dari Garindra Untuk Ahok [Basuki Cahyo Purnomo]

Artikel terkait : Dari Garindra Untuk Ahok [Basuki Cahyo Purnomo]

Sudah pasti proses demokrasi tak bisa ditolak, karena tak mungkin proses demokrasi berlaku surut, menggantikan Jokowi yang melangkah ke RI satu dengan calon lain, sudah pasti Ahok orangnya, penggantinya dan tak dapat disangkal oleh kelompok manapun untuk menggugurkan Ahok yang menjadi tenar namanya sejak mendapingi Jokowi sebagai wakilnya. Keberuntungan Ahok tak dapa ditolak, karena karunia mayoritas yang awalnya membaca sosok Jokowi sebagai fogur pilihan. Buktinya nyata dan tak dapat dibantah, sejak Wali Kota solo Hingga Presiden, Sosok Jokowilah yang menonjol.

Ahok akan dilantik Jadi Gubenur Ahok akan dilantik Jadi Gubenur





Hanya tinggal bagaimana sikap Ahok menjembatani “mayoritas Muslim ” agar bisa menerimanya dengan lapang dada sebagai Gubenur baru, bukan saja mengecewakan “mayoritas” , tetapi yang paling penting menumbuhkan kepercayaan “Mayoritas“, misalnya tetap menjamin keberlangsungan pelaksanaan agama mayoritas, tidak mengusik hal hal yang sensitif yang bisa mengundang amarah umat mayoritas.

Dalam hal ini peran Garindra bisa menesehati Ahok, atau Bapak Prabowo, pembina partai Garindra, sudah selayaknya meyakinkan umat Jakarta, agar Ahok tidak berjalan sendiri dalam pemerintahan DKI, karena kalau terjadi cacat atau cela, sudah pasti Garindra yang kena getahnya, sementara umat Islam sudah mulai Yakin Bapak Prabowo sebagai orang nomor dua setelah Jokowi, ada 63 juta orang indonesia mendukung Garindra dan Bapak Prabowo, maka paling tidak Bapak Prabowo harus jadi bapak asuh gubenur ahok nantinya.

Garidra sudag kepalang basah, bertarung dengan waktu dan tenaga memperjuangkan Ahok jadi wakil Jokowi, dan ketika dimandat sebagai Gubenur atas tuntutan undang undang, maka peran Garidra harus lebih aktif mengarahkan Ahok untuk menjadi gubenur terbaik di DKI, terutama akhlaqnya terhadap “mayoritas “, yakinlah umat Islam bisa menerima Ahok, kalau Garindra atau Bapak Prabowo turun tangan “menjadi tangan panjang dari pemerintahan Ahok kedepan di Jakarta. Terlebih jika menunjuklam prestasi yang menyenangkan umat Islam, sudah pasti seorang Ahok bisa menjadi “idaman” mayoritas, seperti gajah mati meninggalkan gading dan Harimau mati meninggalkan “belang’ . Tunjukkanlah prestasimu “selaku minoritas yang di unggulkan di Jakarta ini, maka mayoritas akan menjadi sahabatmu selamanya” . Jangan pernah menjadi kulit putih dalam dunia aparthed jaman Nelson Mandela dalam tahanan kulit putih yang minoritas di Afrika selatan.




Sumber : http://ift.tt/1t24PJp

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz