Akhh.. Jokowi bikin orang jadi monyet
Disini orang jadi monyet bukan dimaksud sebagai kebalikan dari teori evolusi Darwin. Tetapi, maksudnya adalah terngangah seperti monyet, secara spontan mulut terbuka lebar akhh…akhh, karena heran/tidak percaya.
Banyak orang yang demikian, mm.. mungkin termasuk ogut, ketika mendengar cara Jokowi untuk menjadi Wali Kota Solo. Katanya tidak pakai uang sama sekali. No money politics at all. Akhh.. koq bisa begitu? Ogut terperangah sebab sudah menjadi persepsi publik bahwa untuk menjadi Wali Kota/Bupati perlu menyediakan uang banyak sekali. Dalam hitungan puluhan miliar dah pasti, bahkan bisa jadi ratusan miliar.
Coba lihat tukh kasus Romy Herton, Wali Kota Palembang, dan kasus Wawan (Bupati Tangsel?) yang sekarang mendekam di Rutan KPK. Masing-masing didakwa memberikan sogokan miliaran rupiah ke Ketua MK Akil Mochtar. Jika ini terbukti, walaupun persepsi publik saya kira mengatakan ya itu betul menyogok Akil Mochtar, maka jumlah itu baru untuk MK saja. Untuk kampanye? Untuk pemberian oleh/oleh dan sembako? Timses? untuk partai pengusung? dll… bisa mencapai ratusan miliar!
Yang membuat ogut terperangah juga adalah pernyataan Engkok Ahok sewaktu di wawancarai Najwa Shihab di Metro Tv. Menurut Si Engkok ini, ia dapat saja jika mau menerima gratifikasi sebesar Rp1,4 T untuk perizinan pengembangan pantai utara DKI Jakarta.
Jika untuk satu proyek saja bisa dapat sebesar itu, maka secara itung-itungan bisnis, banyak yang bersedia menghabiskan lebih dari satu T untuk jadi gubernur DKI!
Akhh. Jokowi dan Ahok podo ae. Bikin orang jadi monyet!… he he he. Salam Tiga Jari
Gambar: http://ift.tt/Vk03bs, dan =gambar+jokowi, diakses 13 Agustus 2014.
Sumber : http://ift.tt/1oK14Wf