Suara Warga

Adakah Orang “Dekat” Presiden Lolos dari KPK?

Artikel terkait : Adakah Orang “Dekat” Presiden Lolos dari KPK?



Salah satu pimpinan KPK Busyro Muqoddas membuat pernyataan yang menarik, dalam wawancara dengan sebuah media online. Busyro mengatakan sampai saat ini, selama menjadi pimpinan KPK belum pernah ada intervensi dari Presiden SBY. Bahkan Busyro menyebutkan bahwa semua orang yang terlibat korupsi, termasuk orang dekat dan lingkar dalam presiden SBY, tidak ada yang lolos dari jerat hukum KPK. Hal tersebut menunjukkan bahwa Presiden SBY pun tidak pernah intervensi dan menghormati KPK, serta punya komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi.

Pernyataan Busyro Muqoddas tersebut membantah anggapan banyak kalangan yang masih meragukan kapabilitas KPK, dan meragukan komitmen pemerintahan SBY dalam memberantas korupsi. Dari berbagai fakta selama 10 tahun berkuasa, sesungguhnya kita bisa melihat bagaimana pemerintahan SBY melakukan pemberantasan korupsi.

Baru pada periode inilah, orang-orang “dekat” dan orang-orang yang berada di sekeliling presiden, yang terlibat korupsi dijerat KPK. Mereka diadili dan dihukum, tanpa ada intervensi dari presiden RI. Pada masa-masa sebelumnya, orang-orang atau pejabat yang dekat dengan RI – 1 seringkali memanfaatkan posisinya untuk menjadi ‘kebal’ hukum. Namun, pada masa pemerintahan SBY, tidak ada yang kebal hukum, karena presiden secara tegas mendukung KPK dan mempersilakan KPK memproses siapapun yang diduga terlibat korupsi.

Memang fakta dan sikap tegas SBY tersebut menjadi seperti dua sisi mata uang, tergantung siapa yang melihat. Di satu sisi, akan berdampak negatif terhadap pemerintahannya, kelompoknya dan dirinya sendiri, karena ternyata banyak orang-orang disekitarnya yang terjerat korupsi. Jelas… citra presiden akan merosot. Apalagi sudut pandang lawan politik pasti akan menjadikan hal tersebut sebagai amunisi untuk menyerang. Kita sudah menyaksikan bagaimana pemberantasan korupsi yang masif, terstruktur dan terrencana ala KPK, justru menjadi bumerang buat citra presiden. Berita-berita menyebutkan bahwa pemeritahan SBY dipenuhi dengan pejabat korups. Partai pimpinan SBY juga di[enuhi oleh koruptor.

Tapi kalau dilihat dari sisi yang lain dengan sudut pandang yang berbeda, maka dampaknya juga berbeda. Seharusnya orang melihat bahwa, presiden RI sungguh-sungguh melakukan pemberantasan korupsi dan mendorong KPK untuk berani menindak siapapun, termasuk orang-orang dekat dan berada di lingkaran dekat presiden. Presiden tidak akan melakukan intervensi apapun. Dengan sikap presiden seperti itu, maka sudah tentu KPK akan leluasa menjerat siapapun. Dan terbukti, KPK menangkapi dan menghukum para koruptor.

Presiden SBY mendukung KPK menangkapi para kader partai Demokrat yang terbukti melakukan korupsi. Presiden SBY membiarkan KPK menangkapi menteri yang juga diduga menyelewengkan kewenangannnya. Presiden SBY mendukung KPK menjerat para kepala daerah yang juga melakukan tindakan korupsi. Bahkan SBY juga menyokong KPK ketika lembaga itu menangkap besan SBY sendiri. Sebuah sikap yang sulit ditemukan pada pemimpin lain selevel presiden, yang sesungguhnya – kalau mau – punya kuasa untuk mengintervensi lembaga lain, termasuk KPK.

Presiden SBY bisa saja melakukan perlawanan terhadap KPK menggunakan tangan-tangan lain. Presiden bisa saja memengaruhi KPK dengan berbagai langkah yang kontraproduktif terhadap pemberantasan korupsi. Namun, ternyata SBY tidak melakukan hal tersebut. SBY menanggung risiko besar dengan turunnya citra diri dan kelompoknya. Ternyata, SBY lebih memilih turunnya citra diri dan kelompoknya, ketimbang membiarkan korupsi merajalela. Pernyataan Busyro Muqoddas seorang tokoh dengan integritas tinggi tentang presiden SBY meneguhkan fakta tersebut, bahwa SBY memang konsisten mendukung pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Jika bukti-buktinya kuat, KPK akan leluasa menangkapi siapapun yang diduga korupsi, termasuk orang-orang yang dekat dengan Presiden. Semoga dapat menjadi contoh buat presiden berikutnya. Bukan rahasia jika presiden-presiden sebelumnya, ada yang jutsru melindungi para koruptor…




Sumber : http://ift.tt/V8e5gq

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz