Suara Warga

A R itu Isroel

Artikel terkait : A R itu Isroel



Mantan ketuan umum sebuah kelompok keagamaan yang agung dan besar, ini semakin jauh menunjukkan Jati diri organisasi tersebut. Mengapa demikian? Karena gila kuasa dan kekuasaan. Bicara inkonsisten, janji diingkari, hujat sana-hujat sini dan puja-puji bagi idamannya. Alangkah lebih pasnya kalau dia itu Israel yang berpenduduk dan budaya Yahudi?

Mengapa saya menyebutnya Israel?

1. Minggu mengelu-elukan Yesus sebagai Anak Daud, Kamis menghujatnya sebagai kriminal yang hauj lebih buruk dari perampok dan pemerkosa. Peristiwa Salib. Bagaimana AR ini dulu memuji-muji Jokowi, saat tidak ada balasan yang sesuai dengan apa yang diinginkan balik arah dan ganti menhujat tiada henti-hentinya.

2. Seorang Farisi sejati, karena selalu mengagung-agungkan hukum dia sendiri tidak taat hukum. Banyak peristiwa AR tidak taat hukum, sedangkan orang lain dipaksa untuk taat hukum. Bagaimana Almarhum Gus Dur dilengserkan atas “kepiawaian”nya dalam memutarbalikkan dan memanfaatkan celah hukum saat itu.

3. Provokatif. Lihat model Israel dengan Yahudinya selalu saja provokatif saat ada damai di Jalur Gaza. AR pernyataan-pernyataannya selalu saja membuat gerah dan panah pihak lain.

4. Suka kekerasan. Kekerasan bisa fisik, psikis, ataupun yang lainnya. Lihat menganalogikan perang Badar saat pilpres. Pemilu bukan perang, mengapa dia memilih perumpamaan seperti itu? Karena dasarnya suka kekerasan.

5. Sering ingkar dengan apa yang dibicarakannya, tanya bukti setelah dan bukti diam saja. Lihat Israel berjanji adanya gencatan senjata, namun selalu saja usil dan mulai pertikaian.

6. Saat menguntungkan dipuji-puji, saat tidak memberikan apa-apa dihujat dengan sangat berlebihan, apalagi sampai merugikan.

7. Mengatakan anti sesuatu tapi menggunakan lebih banyak dan lebih besar ketika itu menguntungkan. Contoh anti barat namun selalu mengagung-agungkan barat seperti demokrasi, internet, TV, dan banyak lagi.

Israel bukan darah, namun sifat dan karakternya….

Salam Damai…




Sumber : http://ift.tt/UTAdLh

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz