Suara Warga

4 Hipotesa menjawab APA MAUNYA Tim Prabowo sewaktu dan sesudah Sidang MK

Artikel terkait : 4 Hipotesa menjawab APA MAUNYA Tim Prabowo sewaktu dan sesudah Sidang MK



Apa maunya Kubu Prabowo, 4 Hipotesa JW (sbrgbr;viva) Apa maunya Kubu Prabowo, 4 Hipotesa JW (sbrgbr;viva)



Menarik juga, setelah saya menonton WideShot di Metro TV, saya dipenuhi oleh pertanyaan – pertanyaan tentang 4 Hipotesa yang dikatakan oleh Yuniarto Wijaya seorang pengamat politik yang seringkali saya mendengar beliau berbicara, beliau sering menggunakan kata hipotesa,yang setau saya berarti dugaan yang bisa benar dan bisa saja salah , hipotesa bagi saya adalah pemilihan diksi yang tepat bagi Juniarto atau yang biasa disapa mas Toto jika ingin bermain aman dengan komentarnya .

4 Hipotesa ini diungkapkan oleh Juniarto ketika ditanya tentang APA MAUNYA Prabowo & Tim ketika menggempur benteng terakhir bernama Mahkamah Konstitusi, jika logikanya tidak mungkin merubah hasil pilpres secara langsung, begini jawaban dari Yuniarto yang saya edit tanpa mengurangi substansinya :

1.Tuntutan ke MK adalah sebagai bentuk manifestasi terhadap kebenaran yang paling ilmiah yang dilakukan oleh kubu Prabowo, tentu maksud pria yang biasa disapa mas toto ini, ada rencana dari tim Prabowo untuk membentuk pola pikir masyarakat Indonesia dengan pola – pola yang dianggap ilmiah (ada nilai kebenaran bukan sekedar kekecewaan atas kekalahan kemarin).

2. Upaya tekanan Politik kepada MK, tentu aneh tapi nyata ketika Prabowo harus menyertakan pidato politik ketika berada di MK, tak lain tak bukan memberi tekanan politik yang dianggap mampu bisa merubah keputusan akhir nantinya, yang kemungkinan akan mubazir kata mas toto.

3. Delegitimasi terhadap MK, Kubu Prabowo berusaha meluncurkan data – data yang menurut mereka cukup untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa logikanya da yang benar – benar salah dalam praktek pilpres kemarin, sehingga kalau MK memutuskan tidak berpihak maka MK dianggap tidak legitimate atau tidak sah dan tidak benar.

4.Ada Permainan di belakang atau ada pihak yang memanfaatkan ketika sidang MK berlangsung, ada negosiasi politik yang berbau kekuasaan, menurut Yuniarto tentu bukan Prabowo Subianto yang bermain di belakang, namun orang – orang di sekitarnya yang masih dan haus akan kekuasaan,

Celah – celah untuk terus mengolkan kepentingan Kubu Prabowo tetap ada, mungkin saja melalui rencana pembentukan pansus pilpres, namun bagi Juniarto berdasarkan pengalaman empiris maka yang akan terjadi adalah adanya deal – deal politik yang cantik sesudah sidang MK nantinya.

Menyorot tentang condongnya Partai Politik yang tetap mencari kekuasaan, maka Yuniarto memprediksi bahwa Koalisi Merah Putih kemungkinan akan bubar sesudah putusan MK, peta kekuasaan akan berubah nantinya, karena sulit melihat mana yang loyal pada Prabowo atau haus akan kekuasaan.

Yang harus dilakukan oleh jokowi dan JK adalah tetap fokus, karena jika hipotesa keempat benar maka Jokowi – Jk akan dipusingkan dengan nego susunan Kabinet dan alat kelengkapan di DPR yang tentunya melibatkan lobi – lobi politik, seharusnya Jokowi dan JK tidak boleh terganggu oleh hal itu.

Bagi saya Hipotesa ini bisa dicerna secara logika, namun bangsa Indonesia berharap agar jika ditetapkan nanti Jokowi JK jangan terganggu oleh negosiasi politik yang pasti akan terjadi, semoga pola kepemimpinan beliau berdua berbeda dan membawa perubahan karena aspek independensinya, walaupun saya agak kuatir kalimat yang diungkapkan Yuniarto di akhir acara, “politik itu abu – abu”.

Salam




Sumber : http://ift.tt/1rMTSqO

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz