Dilema Open House JK antara Silatuhrahmi dan Nyawa
Idul fitri merupakan hari raya besar islam yang disambut dengan penuh kegembiraan mulai dari kalangan masyrakat bawah hingga para elit politik yang berdansa didalamnya. Berkunjung kerumah sanak saudara menjadi budaya yang tak terlepaskan. Pada hari itu semua rumah terbuka lebar - lebar menyambut dengan senyum para tamu yang datang untuk bersalaman dengan para pemilik rumah.
Sumber : http://ift.tt/1AthS8G
Open House menjadi tranding topic pada hari raya idul fitri. Sebagian besar elit politik memberikan kesempatan kepada para masyarakat untuk bersilatuhrahmi dengannya tak terkucuali pada idul fitri 1435 H kali ini bapak Jusuf Kalla selaku cawapres terpilih. Dengan senyum semeringah JK menggelar open house kepada seluruh masyarakat sulawesi selatan. Selain menggelar Open House JK juga memberikan sedekah kepada para masyarakat yang mengunjungi rumahnya. Alhasil bak mendapatkan durian runtuh para warga menyerbu rumah seorang calon pemimpin baru indonesia. Ratusan warga berebut mengantri untuk bersilatuhrahmi dengannya. Berharap mendapatkan sedikit rejeki mereka berdesak desakkan untuk menjadi yang tercepat, sikut menyikut dilakukan. Beberapa oknum polisi pun memukuli mereka. sedangkan sang calon pemimpin tersenyum melihat kejadian tersebut. ah..suatu pemikiran dangkal dari seorang pemimpin. akhirnya lama menunggu korban pun berjatuhan. nyawa pun melayang dihari raya. Berdalih silahtuhrahmi malah kepahitan yang ditelan oleh masyarakat. bagaimanapun tanggung jawab seorang pemimpin dituntut..sudahlah pak hentikan budaya yang membuat seakan bangsa ini calon pengemisss hebatttt..
Sumber : http://ift.tt/1AthS8G