Suara Warga

Polemik Tentang Wacana Anies Baswedan

Artikel terkait : Polemik Tentang Wacana Anies Baswedan

Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, tidak berencana melanjutkan penyusunan tata tertib (tatib) terkait tata cara membuka dan menutup proses belajar mengajar di sekolah dengan berdoa.

Mungkin langkah ini yang diambil oleh Anies karena pernyataan yang dilontarkanya sekitar dua minggu lebih itu baru terangkat sekarang dan menimbulkan kesan negatif di masyarakat. Seperti halnya komentar Ustad Yusuf Mansyur yang beberapa hari yang lalu yang di share melalui kicauan Tweet yang menyatakan bahwa Ustad kondang tersebut tidak setuju dan menyayangkan sikap Anies yang terkesan menghilangkan sisi Religius dari pendidikan.

Namun Rabu kemarin Anies membantah pernyataan Ustad YM, dan mengaku bahwa tata tertib tersebut bermaksud untuk membuat kebiasaan baru di sekolah diman tidak ada domonasi Agama dalam kelas tersebut.

Anis berkata, “Adapun isi doanya sedang kami konsultasikan ke Kementerian Agama. Kami menunggu tindak lanjut dan rekomendasi Kementerian Agama,” kata Anies.

Konsultasi isi doa tersebut, kata Anies, lebih bersifat mencari doa nasional yang bisa mewakili kepentingan seluruh siswa dari pemeluk agama yang berbeda. Rencananya pihak Kemendikbud juga akan membuat peraturan menteri mengenai kewajiban membaca doa bersama tersebut.

Selang beberapa saat Ustad YM mengklarifikasi komentarnya dan meminta maaf pada Anies karena salah tangkap atas apa yang di katakan Anies tentang Wacana Pendidikanya.

Dari masalah yang bergulir beberapa minggu ini harusnya tidak terjadi. Sebagai Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah harusnya dalam memaparkan wacana harus sejelas-jelasnya karena menyangkut kepentingan bersama. Masalah seperti ini sangatlah sensitif maka harus dengan hati-hati agar tidak menyinggung satu sama lain.






Sumber : http://ift.tt/1wyQ40e

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz