Menyusuri 14 Jejak Jokowi Sepanjang Tahun 2014
Sepanjang tahun 2014, reutama saat menjabat, sudah cukup banyak jejak yang ditinggalkan Jokowi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila hutan dimaknai sebagai suatu kawasan politik yang luas, maka bisa dikatakan Jokowi adalah pimpinan petualang yang tangguh. Cukup banyak jejak yang telah ia torehkan. Ada yang mengikuti dengan harapan mampu membawa mereka menuju arah yang lebih baik. Namun tak sedikit juga yang mencibir dan menganggap Jokowi hanya membawa mereka tersesat semakain jauh.
Sebagian pihak ada juga yang mengambil sikap hati-hati. Tetap mengikuti langkah Jokowi sembari menaingatkan keberadaan jurang di kiri-kanan, bahkan dihadapan Jokowi sendiri. Sesungguhnya sikap yang terakhir ini bukanlah suatu perbuatan tak terpuji. Menjadi tak terpuji jika sikap tersebut digunakan sebagai “jalan lain” untuk menghasut, mempengaruhi, atau mengajak anggota rombongan yang berpetualang untuk keluar dari barisan. Biar bagaimanapun Jokowi adalah pimpinan petualang yang sah. Tak ada alasannya untuk menggantinya dengan yang lain selama jejak yang ingin dia torehkan berkesesuaian dengan “peta” dan arah angin.
Di penghujung tahun 2014 ini, menurut catatan penulis, ada sekitar 14 jejak, langkah dan kiprah Jokowi yang menuai simpati, penolakan dan kritik hebat dari publik saat ia belum dan pasca menjabat.
1. Dianggap kurang amanah
Keputusan Jokowi untuk mau dicalonkan menjadi Presiden RI berpasanagn dengan JK dikecam kaum agamawan, ahli tata Negara dan orang-orang yang meragukan kepemimpinannya. Jokowi dianggap terlalu ambisius dan kurang amanah karena enggan menyelesaikan jabatannya selalu Gubernur DKI. Namun akhirnya rakyat bersuara. Jokowi terpilih sebagai presiden RI setelah melalu berbagai sandungan dan fitnah. Kemenangannya disambut dengan pesta rakyat. Baru pertama kali terjadi dalam sejarah republik ini kemenangan seorang Presiden dirayakan dengan gegap-gempita.
2. Presiden paling Ndeso dan unik.
Tak salah lagi. Jokowi mungkin satu-satunya presiden yang dianggap paling ndeso. Jika dikaitkan dengan asal Jokowi mungkin sebuatn “ndeso” itu memang benar. Namun jika dikaitkan dengan kiprahnya, Jokowi adalah presiden unik. Dialah satu-satunya presiden yang menapak karir dari bawah. Dari pengusaha mebel, menjadi walikota, Gubernur dan seterusnya. Belum ada satupun pejabat atas di negeri ini yang menapak karir dari bawah. Semuanya serba “simsalabim” dan “abakadabra”, ada hartya ada tahta, ada kekuasaan ada jabatan. Dan Jokowi membalik semua logika tersebut sehingga makin banyak anak ndeso yang bercita-cita menjadi presiden, sebelumnya kebanyakan anak Indonesia ingin jadi Polisi karena kebiasaan memakai seragam tersebut saat TK.
3. Terjebak transaksi jabatan
Janji Jokowi menciptakan Kabinet yang profesional tak sepenuhnya berjalan dengan baik. Walau dihatinya mungkin menolak sodoran nama dari parpol pendukung, namun Jokowi jelas terpaksa menerima nama-nama tersebut mengingat kuatnya posisi parpol pendukung Prabowo di Parlemen. Mau tak mau Jokowi harus bernegosiasi dengan syahwat parpol yang ingin mendapatkan jabatan tertentu sebagai imbal-balik.
4. Mengangkat Menteri yang dianggap tidak kompeten
Langkah Jokowi mengangkat menteri yang hanya jabatan SMP, menuai krtikan tajam dari segala lapisan masyarakat. Menteri Susi mendadak popular. Pro kontra terhadap menteri Susi akhirnya meredah setelah yang bersangkuatn bekerja sigak dan energik mengalahkan memetri-menteri yang dianggap berkompeten. Di sisini Jokowi ingin membuktikan bahwa usaha dank eras lebih layak mendapat temapt dari pada intelektual seseorang, menteri Susi adalah contohnya.
5. Meluncurkan KIS, KIP dan KKS
Program yang dianggap “kedinian” ini banyak mendapat kecaman dari beberapa pihak,. mengingat programnya yang sanngt pro rakyat, suara-suara yang mengkritisi program ini kemudian meredup. Mereka yang menolak hanya berdasar akhirnya mentah dimentahkan oleh pandangan public mengingat mayoritas rakyat dianggap lebih membutuhkan program tersebut daripada sekumpulan UU yang dianggap hanya asesoris semata.
6. Mencegah Konflik Parlemen
Goyangan pertama terhadap Jokowi datang dari kokohnya KMP di parlemen. Semua jabatan penting diambil koalisi ini. Ketua DPR, MPR, bahkan semua alat kelengkapan dewan, diambil tanpa sisa. Kesan Tirani Mayoritas ini disikapi oleh aparpol pendukung Jokowi untuk membentuk DPR tandingan. Selaku kepala Negara yang membutuhkan parlemen sebagai mitra kerjanya, Jokowi mengambil posisi yang cantik. Dia menolak DPR tandingan, namun tidak menganjurkan para menteri Kabinet Kerja untuk meemnuhi undangan rapat DPR. Walhasil DPR kelimpungan dan terpaksa berdamai dengan KIH agar kerja dan keputusan mereka tidak dianggap hanya sepihak.
7. Menaikkan BBM
Inilah langkah Jokowi yang menimbulkan penolakan yang kuat dan keras dari masyarakat. Mahasiswa turun ke jalan. Korban bentrok jatuh. Namun Jokowi bergeming dengan keputusannya mengingat postur APBN yang tidak menguntungkan baginya saat menjabat. Mau tidak mau langkah yang tidak populer terpaksa dilakukan demi memperkuat APBN di masa mendatang.
8. Menghapus Budaya Manja
Selain menghapus budaya “manja” dengan kucuran subsidi, Jokowi juga ingin menyampaikan pwesan pada public bahwa ia tak akan pernah menjadikan jabatannya untuk kepentingan keluarga sendiri. Salah satu indikatornya adalah kegaggalan anak Jokowi mengikuti tes CPNS. Sebagai presiden sebenarnya bias saja Jokowi “Intervensi” seperti banyak kelakuan para pejabat, namun hal itu tidak dilakukan. Sisi positifnya dapat ditangkap public, namun sisi negatifnya jelas ada bagi mereka yang “memusuhi” Jokowi. Tidak lulusnya Kahiyang dianggap hanya sebuah pencitraan semata. Wallahu’alam.
9. Menjaga kedaulatan laut
Penolakan BBM dari sebagain rakyat dan mahasiswa tidak terjadi saat Jokowi memutuskan untuk menenggelamkan kapal-kapal illegal fishing yang sudah merampok kedaulatan laut kita sekian puluh tahun. Tak hanya rakyat, Vokalis DPR yang diwakili oleh Fadli Zon sangat setuju dengan langkah tersebut walau disertai dengan sindiran. Upaya Jokowi memang dapat mengganggu hubungan diplomatic dengan negera tetangga seperti Malaysia yang menganggapnya sebagai “Diplomatik Konfrontasi”. Namun mengingat besarnya kekayaan Negara yang diambil asing dengan kejadian tersebut tak melunturkan semangat Jokowi untuk menenggelamkan semua kapal yang terbukti menguras kekayaan laut nasional. Sayangnya langkah ini kurang diimbangi oleh kemauan yang keras dari instansi yang bertanggungjawab. Dari ribuasn kapal, hanya tioga yang ditenggelamkan. Jokowi sempat melontarkan kekecewaannya pada publik.
10. Menganjurkan Efisensi disegala bidang
Saking ingin efisennya Jokowi, dia sempat menganjurkan saat rapat agar para pejabat disuguhi menu ubi kayu. Bagi penulis, ini sebenarnya bahasa sindiran saja mengingat pola hidup pejabat kita yang boros gila-gilaan. Anggarannya terkadang melebihi 20%. Kaya dengan studi banding dengan anggaran “wah’ tapi miskin dalam penerapan. Mungkin ini salah satu cara Jokowi untuk menganjurkan mereka mulai berhemat di tengah postur anggaran yang minim.
11. Menghapus lembaga “pemborosan”
Saya sempat teringat pada Ahok yang pernah menganjurkan agar komisi-komisi yang tidak bermafaat dibubarkan. Namun tak menyangka, justeru setelah diangkat justeru Jokowi berani membubarkan komisi-komisi yang dianggap sebagai salah satu sumber pemborosan tersebut. Awalnya Jokowi membuabrkan 10 lembaga non-struktural, dihari selanjutnya Jokowi kembali membubarkan lembaga lain yang dianggap hanya tumpang tindih dalam bekerja.
12. Membekukan program berbiaya tinggi
Masih berkaitan dengan anggaran, salah satu langkah Jokowi yang dianggap berani adalah membatalkan rencana pembangunan Jembatan selat Sunda. Sebagai gantinya Jokowi lebih mendahulukan pembangunan Trans-Sumatera agar interkoneksi pulau Sumatera-Jawa semakin dapat ditingkatkan. Memang banyak yang keberatan dari pembatalan ini, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah mengincar proyek tersebut. langkah ini sedikit banyak meminimalisir kerugian Negara yang diakibatkan oleh tender tak tranparan dan sebagainya.
13. Dianggap Kurang Serius menyangkut Palestina
Dalam kasus Palestina, mayoritas umat Islam di Indonesia masih beranggapan Jokowi kurang serius mendukung kemerdekaan Palestina. Ditandai dengan belum sekalipun Jokowi menginjjakkan kakinya di tanah Palestina. Hal ini dapat dimaklumi, sebagai Negara berpenduduk islam terbesar di dunia, kemerdekaan Palestina adalah harga mati yang tak bisa ditawar lagi. Mengingat besarnya keinginan public agar Jokowi mendatangi langsung Palestina, tentu tak ada salahnya Jokowi melakukan itu. Langkah Jokowi kelak sedikit banyak akan meredam pihak-pihak “radikal” yang diketahui jumlahnya cukup signifikan di negeri ini.
14. Ngotot Dengan hukuman mati pengedar Narkoba
Desakan Mahkamah Internasional PBB agar pemerintahan Jokowi menghapus hukuman mati ternyata tidak mempan. Jokowi malah ngotot untuk tetap melakukan hukuman mati bagi pengedar narkoba. Langkah Jokowi ini didukung sepenuhnya oleh dua ormasIslam terbesar di tanah air, Nu-Muhammadiyah, sehingga agak sulit bagi siapa saja untuk menyurutkan langkah Jokowi melindungi generasi muda bangsa ini dari dampak buruk narkoba tersebut.
Dalam catatan penulis, mungkin 14 hal di atas merupakan kumpulan jejak-jejak presiden Jokowi sepanjang tahun 2014 yang dipenuhi simpati dan caci. Atau ungkin lebih banyak lagi bagi yang lain? Tapi rasanya, cukuplah angka 14 di atas mewakili ratusan “jejak” yang lain sebelum kita beralih ke tahun 2015.
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/12/27/menyusuri-14-jejak-jokowi-sepanjang-tahun-2014-693851.html