Suara Warga

Keterlibatan Daniel Purba, Janggalnya Team Faisal Basri

Artikel terkait : Keterlibatan Daniel Purba, Janggalnya Team Faisal Basri

Salah seorang anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak & Gas yang dipimpin oleh Faisal Basri adalah Daniel Purba. Lantas, siapa Daniel Purba ini?

Daniel Purba adalah mantan Vice President Petral (PT. Pertamina Energy Trading Ltd), perusahaan yang dikendalikan oleh para mafia migas di negeri ini, ketika Direktur Utama Pertamina dijabat oleh Ari Sumarno, kakak kandung Rini Suwandi yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN.

Selama ini Pertamina mengaku membeli minyak langsung dari Petral, ternyata Faisal Basri menangkap basah Pertamina membeli minyak melalui calo yang bercokol di Singapura. Calo minyak itu adalah Hin Liong Trading [Pte.] Ltd, atau yang lebih familiar dan dikenal dikalangan orang-orang Pertamina dengan istilah Liong.

Hin Liong Trading [Pte.] Ltd ini sudah berdiri sejak tahun 1963 yang silam. Mereka menjual berbagai Jenis minyak bumi dan berkantor pusat di Singapura. Petral menjadikan perusahaan ini sebagai calo mereka untuk beli minyak.

Jadi sebelum Faisal Basri koar-koar menuding Pertamina itu tukang bohong dan sarangnya Mafia Migas, tolong Faisal jelaskan dulu keterlibatan Daniel Purba itu di teamnya. Bagaimana mungkin seseorang akan membongkar kebusukan tempatnya dulu mencari nafkah dan mengais rejeki?

Dilingkungan Insane Society, kebohongan biasanya selalu dijadikan pahlawan tanpa tanda jasa, karena telah dikemas dengan cantik seolah-olah itu fakta yang sahih.

Oleh karena itu, mumpung Faisal Basri juga adalah Kompasianer yang aktif menulis di Kompasiana, mungkin bisa dijelaskan dengan gamblang di Kompasiana ini apa sebenarnya keterlibatan Daniel Purba di teamnya itu supaya tak ada lagi purbasangka yang miring dikalangan masyarakat yang kritis.

Memang banyak pembohongan publik di negeri ini, contohnya, Rupiah enggak melemah kok, akan tetapi Dollar Amerika yang menguat. BBM enggak dinaikan kok, akan tetapi subsidinya saja yang dialihkan. Harga BBM yang murah tuh hanya bikin masyarakat jadi malas dan enggan keluar dari zona nyaman.

Lucu, bukan?

Link: http://ift.tt/1A9MFIf




Sumber : http://ift.tt/1A9MFYt

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz