Irman Gusman Kecewa Dengan Kinerja Parpol
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman merasa kecewa dengan kinerja partai politik pada tahun 2014. Alih-alih membangun demokrasi menjadi lebih baik, kata dia, parpol justru mengalami konflik dan dualisme kepemimpinan yang justru merusak aspek demokrasi itu sendiri.
Sebagai informasi, Partai Golkar sedang mengalami dualisme kepemimpinan antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Sebelumnya, hal yang sama telah terjadi dengan Partai Persatuan Pembangunan, yang terbelah menjadi kubu Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz.
“Kami sebagai parlemen prihatin dengan hal tersebut. Parpol yang harusnya menjadi ujung tombak dalam membangun demokrasi, tapi parpol belum dewasa dalam proses demokrasi,” kata Irman saat memberikan sambutan dalam Refleksi Akhir Tahun 2014 DPD RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Irman berharap tahun 2015 nanti dua parpol yang terbelah dapat bersatu kembali. Para elite politik, kata dia, seharusnya membuang jauh-jauh kepentingan pribadi dan segera memikirkan rakyat banyak.
“Harapan kami, sebaiknya ada kearifan untuk menyudahi konflik ini,” ujar Irman.
Jika rekonsiliasi tak juga segera terjadi, Irman memprediksi nantinya parpol yang berkonflik tersebut akan mendapatkan efek negatifnya. Kepercayaan masyarakat, menurut dia, akan menurun dan berujung pada jebloknya raihan kursi partai tersebut dalam pemilu legislatif.
“Ini sebagaimana survei yang sudah dilakukan sebuah lembaga,” ujarnya.
http://ift.tt/1zUuFkY
Sumber : http://ift.tt/1HonaD2
Sebagai informasi, Partai Golkar sedang mengalami dualisme kepemimpinan antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Sebelumnya, hal yang sama telah terjadi dengan Partai Persatuan Pembangunan, yang terbelah menjadi kubu Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz.
“Kami sebagai parlemen prihatin dengan hal tersebut. Parpol yang harusnya menjadi ujung tombak dalam membangun demokrasi, tapi parpol belum dewasa dalam proses demokrasi,” kata Irman saat memberikan sambutan dalam Refleksi Akhir Tahun 2014 DPD RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Irman berharap tahun 2015 nanti dua parpol yang terbelah dapat bersatu kembali. Para elite politik, kata dia, seharusnya membuang jauh-jauh kepentingan pribadi dan segera memikirkan rakyat banyak.
“Harapan kami, sebaiknya ada kearifan untuk menyudahi konflik ini,” ujar Irman.
Jika rekonsiliasi tak juga segera terjadi, Irman memprediksi nantinya parpol yang berkonflik tersebut akan mendapatkan efek negatifnya. Kepercayaan masyarakat, menurut dia, akan menurun dan berujung pada jebloknya raihan kursi partai tersebut dalam pemilu legislatif.
“Ini sebagaimana survei yang sudah dilakukan sebuah lembaga,” ujarnya.
http://ift.tt/1zUuFkY
Sumber : http://ift.tt/1HonaD2