"Jangan Ada Jilbab Di Foto Karmelina"
Karmelina namanya. Alumni Universitas Riau (UR) jurusan Pendidikan Kimia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, angkatan 2007.
Karmelina hanyalah wanita biasa, yang biasa menyibukkan diri dengan aktivitas positif. Semasa kuliah aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa, Relawan Rumah Zakat, hingga menggagas komunitas Mahasiswa Peduli Pendidikan (Mapan), yang mengajarkan pendidikan ke anak-anak putus sekolah.
Sebagai Relawan Rumah Zakat, Karmelina pernah masuk hutan keluar hutan untuk menemui anak-anak suku pedalaman. Mengajari mereka tulis baca, melatih ketrampilan, serta bermain bergembira bersama anak-anak tersebut.
Jilbab. Ya, jilbab. Setiap aktivitas kemahasiswaan dan kemanusiaan yang dia lakukan, senantiasa dengan mengenakan jilbab. Jilbab biasa seorang wanita biasa. Jilbab yang semoga menjadi saksi bagi amalnya kelak.
Namun jilbab biasa itu kini menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Bermula dari postingan Karmelina Abd Latief pada Selasa, 23 Desember pukul 09:55 WIB
Persyaratan SKCK
“Khusus untuk wanita, foto tidak boleh memakai jilbab”
What should i do???
Sembari menampilkan foto persyaratan SKCK yang dijepretnya di dinding Polsek Belakang Padang, Kota Batam.
Di bawah persayaratan nomor tiga tentang pas photo, tertulis besar dengan tanda petik,
“KHUSUS UNTUK WANITA TIDAK DIPERBOLEHKAN MEMAKAI JILBAB”
Tak begitu lama belasan komentar segera terpapar. Semua menyayangkan hal seperti itu masih terjadi.
Satu komentar bahkan ada juga yang pernah mengalami hal yang sama setahun lalu.
Nurrizki Habibiah : Kare iy Q jg kmrn sempat sprti tu jd Q hrs buka jilbab, udh 1 taon lbh lah, tp kata’a emg udh perintah dr atasan, Q sebel jg maka’a Q udh g mw buat skck ge…
Ada juga yang mengatakan hal seperti itu tidak terjadi pada dirinya.
Mira Yulita : Mira pernah ngurus d pku gk ada persyaratan kyak gitu kak…
Agar menjawab rasa penasaran netizen, Karmelina menceritakan kronologisnya.
Karmelina Abd Latief : Jadi gini ceritanya,
Kan, datang ni ke polsek, trus tanya, “pak, mau nanya syarat buat SKCK”
Salah satu pak polisi, bawa kakak ke ruangan (lupa nama ruangannya),
“Tu dek syarat nya, yang tertempel didinding”
Nah, karena gak bwa pena + kertas untuk nyatat tu syarat, yah kakak futu ajah… tanpa melihat lagi lagsung pergi. Dan tak lupa ngucapin terimakasih
Nah pas di fotocopian depan mesjid, waktu mw ftcopi KTP, kakak mw lihat lagi syaratnya, nah disitu langsung terkejut, klo da syarat itu.
Tapi belum da minta klarifikasi lagi kesana. Rencananya, nti aja sekalian antar syaratnya. Baru tanya kenapa da syarat yg kek gini. Gitu lhooo
Esoknya, Kamelina antarkan syarat SKCK tsb, sembari berharap bahwa foto harus lepas jilbab tersebut hanyalah peraturan lama yang sudah tak berlaku lagi. Ternyata baik sangka Kamelina salah, fotonya tetap harus lepas jilbab.
Berikut penuturan Kamelina kepada seorang jurnalis di Batam via pesan (teks asli),
Sya baru pulang dari kantor polisi, berkasnya diambil dengan wajah masam. Hahah
“Kan foto nya gak boleh pake jilbab,” kata mbak bagian intelkam
“Kenapa??” Tanya saya
“Udah peraturannya” jawab mbak.
Tapi, saya tanya teman2 saya ditempat lain gak da tu aturan kek gitu,” jelas saya
“jadi mw pake jilbab ni foto nya?” Tanya mbak itu
“iya” tegas saya
“ya udah ni isi formulirnya.” Cetus si mbak sambil mengambil berkas.
Saya melihat disekitar ternyata persyaratan skck yang kemaren ditempel diruangan itu sudah tidak ada lagi.
Setelah isi formulir,
Nanti klo udah selesai akan dihubungi”
Kata mbak masih cetus
“Oke, makasi ya dek” ungkap saya tulus.
Berjalan keluar ruangan, karena tak sedap hati, saya bertanya ke polisi yang duduk dimeja depan (meja informasi),
“Pak, emang ngurus skck, fotonya gak boleh pake jilbab ya???” Tanya saya
Bapak yang duduk depan TV yang jawab, “iya, klo untuk skck harus lepas jilbab”
“Taapi pak, gak da peraturannya kek gitu, saya sudah tanya ke banyak teman saya, dan browsing di internet, ditempat lain gak ada aturan kek gitu.” Jelas saya.
“Emang sudah aturannya seperti itu. Yah klo nanya syarat skck jangan sama yang lain, sama polisi tanya nya.” Jawab bapak itu ketus.
“tapi itu kan melanggar ham pak, jilbab kan hak semua perempuan..” tegas saya
Bapak itu melihat ke arah saya dan bilang,
“kan gak suruh lepas jilbab selama nya, kan lepas jilbab untuk foto bentar aja.”
Keras bapak tu
“Berarti aturan dari pusat pak?” Tanya sya menegaskan.
“Iya, dari pusat.” Jawab bapak tu.
Saya mengucapkan terima kasih dan pergi. Malas berdebat sama orang tua.
Saya gak tw nama dan jabatan bapak tu. Lupa nanya… heheh…
Berkas saya diambil tapi aturan itu tetap gak berubah…
Mungkin polsek belakang padang gak update informasi kepolisian terkini.
Demikian cerita dari Karmelina. Semoga ini menjadi cerita terakhir tentang kejadian serupa. Ditutup dengan plesetan bait terakhir “Camelia”nya Ebiet G. Ade.
Karmelina oh Karmelina
Karmelina oh Karmelina
Karmelina oh Karmelina
—
Pekanbaru, 24 Desember 2014
Sumber : http://ift.tt/1B5EOtc
Karmelina hanyalah wanita biasa, yang biasa menyibukkan diri dengan aktivitas positif. Semasa kuliah aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa, Relawan Rumah Zakat, hingga menggagas komunitas Mahasiswa Peduli Pendidikan (Mapan), yang mengajarkan pendidikan ke anak-anak putus sekolah.
Sebagai Relawan Rumah Zakat, Karmelina pernah masuk hutan keluar hutan untuk menemui anak-anak suku pedalaman. Mengajari mereka tulis baca, melatih ketrampilan, serta bermain bergembira bersama anak-anak tersebut.
Jilbab. Ya, jilbab. Setiap aktivitas kemahasiswaan dan kemanusiaan yang dia lakukan, senantiasa dengan mengenakan jilbab. Jilbab biasa seorang wanita biasa. Jilbab yang semoga menjadi saksi bagi amalnya kelak.
Namun jilbab biasa itu kini menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Bermula dari postingan Karmelina Abd Latief pada Selasa, 23 Desember pukul 09:55 WIB
Persyaratan SKCK
“Khusus untuk wanita, foto tidak boleh memakai jilbab”
What should i do???
Sembari menampilkan foto persyaratan SKCK yang dijepretnya di dinding Polsek Belakang Padang, Kota Batam.
Di bawah persayaratan nomor tiga tentang pas photo, tertulis besar dengan tanda petik,
“KHUSUS UNTUK WANITA TIDAK DIPERBOLEHKAN MEMAKAI JILBAB”
Tak begitu lama belasan komentar segera terpapar. Semua menyayangkan hal seperti itu masih terjadi.
Satu komentar bahkan ada juga yang pernah mengalami hal yang sama setahun lalu.
Nurrizki Habibiah : Kare iy Q jg kmrn sempat sprti tu jd Q hrs buka jilbab, udh 1 taon lbh lah, tp kata’a emg udh perintah dr atasan, Q sebel jg maka’a Q udh g mw buat skck ge…
Ada juga yang mengatakan hal seperti itu tidak terjadi pada dirinya.
Mira Yulita : Mira pernah ngurus d pku gk ada persyaratan kyak gitu kak…
Agar menjawab rasa penasaran netizen, Karmelina menceritakan kronologisnya.
Karmelina Abd Latief : Jadi gini ceritanya,
Kan, datang ni ke polsek, trus tanya, “pak, mau nanya syarat buat SKCK”
Salah satu pak polisi, bawa kakak ke ruangan (lupa nama ruangannya),
“Tu dek syarat nya, yang tertempel didinding”
Nah, karena gak bwa pena + kertas untuk nyatat tu syarat, yah kakak futu ajah… tanpa melihat lagi lagsung pergi. Dan tak lupa ngucapin terimakasih
Nah pas di fotocopian depan mesjid, waktu mw ftcopi KTP, kakak mw lihat lagi syaratnya, nah disitu langsung terkejut, klo da syarat itu.
Tapi belum da minta klarifikasi lagi kesana. Rencananya, nti aja sekalian antar syaratnya. Baru tanya kenapa da syarat yg kek gini. Gitu lhooo
Esoknya, Kamelina antarkan syarat SKCK tsb, sembari berharap bahwa foto harus lepas jilbab tersebut hanyalah peraturan lama yang sudah tak berlaku lagi. Ternyata baik sangka Kamelina salah, fotonya tetap harus lepas jilbab.
Berikut penuturan Kamelina kepada seorang jurnalis di Batam via pesan (teks asli),
Sya baru pulang dari kantor polisi, berkasnya diambil dengan wajah masam. Hahah
“Kan foto nya gak boleh pake jilbab,” kata mbak bagian intelkam
“Kenapa??” Tanya saya
“Udah peraturannya” jawab mbak.
Tapi, saya tanya teman2 saya ditempat lain gak da tu aturan kek gitu,” jelas saya
“jadi mw pake jilbab ni foto nya?” Tanya mbak itu
“iya” tegas saya
“ya udah ni isi formulirnya.” Cetus si mbak sambil mengambil berkas.
Saya melihat disekitar ternyata persyaratan skck yang kemaren ditempel diruangan itu sudah tidak ada lagi.
Setelah isi formulir,
Nanti klo udah selesai akan dihubungi”
Kata mbak masih cetus
“Oke, makasi ya dek” ungkap saya tulus.
Berjalan keluar ruangan, karena tak sedap hati, saya bertanya ke polisi yang duduk dimeja depan (meja informasi),
“Pak, emang ngurus skck, fotonya gak boleh pake jilbab ya???” Tanya saya
Bapak yang duduk depan TV yang jawab, “iya, klo untuk skck harus lepas jilbab”
“Taapi pak, gak da peraturannya kek gitu, saya sudah tanya ke banyak teman saya, dan browsing di internet, ditempat lain gak ada aturan kek gitu.” Jelas saya.
“Emang sudah aturannya seperti itu. Yah klo nanya syarat skck jangan sama yang lain, sama polisi tanya nya.” Jawab bapak itu ketus.
“tapi itu kan melanggar ham pak, jilbab kan hak semua perempuan..” tegas saya
Bapak itu melihat ke arah saya dan bilang,
“kan gak suruh lepas jilbab selama nya, kan lepas jilbab untuk foto bentar aja.”
Keras bapak tu
“Berarti aturan dari pusat pak?” Tanya sya menegaskan.
“Iya, dari pusat.” Jawab bapak tu.
Saya mengucapkan terima kasih dan pergi. Malas berdebat sama orang tua.
Saya gak tw nama dan jabatan bapak tu. Lupa nanya… heheh…
Berkas saya diambil tapi aturan itu tetap gak berubah…
Mungkin polsek belakang padang gak update informasi kepolisian terkini.
Demikian cerita dari Karmelina. Semoga ini menjadi cerita terakhir tentang kejadian serupa. Ditutup dengan plesetan bait terakhir “Camelia”nya Ebiet G. Ade.
Karmelina oh Karmelina
Karmelina oh Karmelina
Karmelina oh Karmelina
—
Pekanbaru, 24 Desember 2014
Sumber : http://ift.tt/1B5EOtc