Saatnya Rakyat Melawan Wakilnya di KMP di DPR
Sekaranglah saatnya rakyat menentang wakilnya sendiri yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Arah niat jahat mereka kini sudah jelas dan bahkan dengan bangga mereka tunjukkan ke hadapan rakyat yang memilihnya secara langsung. Beberapa langkah politik yang mereka kerjakan telah “melukai” hati rakyat.
Pertama, dengan mengesahkan UU MD3 yang membuat Partai Pemenang Pemilu yaitu PDIP tak lagi bisa menjadi pimpinan DPR. Semua kursi pimpinan DPR dipilih secara paket dan “Disikat” habis oleh KMP dan satu wakil dari Partai Penghianat yaitu Partai Demokrat (PD).
Kedua, mereka menggoalkan juga UU Pilkada dima semua kepala daerah dalam semua tingkatan (Kabupaten/Kota dan Provinsi) dipilih lewat DPRD. Sehubungan dengan hal ini Effendi Ghazali, pakar politik yang dulu saya kagumi kini tak lagi, mengatakan di TV One: ”….Lho dengan begitu kan seolah rakyat yang milih anggota DPR dan DPRD dianggap bodoh karena memilih anggota DPR dan DPRD yang tidak kapabel untuk memilih Kepala Daerah, sehingga pilihan kepala daerah oleh DPRD dianggap jelek?…” Tampaknya Effendi Ghazali lupa bahwa dalam pileg rakyat banyak yang memilih partai dan bukan orangnya. Partailah yang kemudian memilihkan orangnya.
Ketiga, dan ini yang secara konyol dikemukakan terus terang oleh politikus PAN bahwa KMP akan merebut juga Pimpinan MPR. Setelah itu mereka akan mengamandemen UUD 1945 supaya presiden kembali dipilih oleh MPR. Setelah itu targetnya jelas yaitu MPR bisa melengserkan Jokowi-JK dan akhirnya Prabowo akan naik jadi presiden.
Melihat rencana jahat itu memang sudah sepantasnya rakyat melakukan perlawanan terhadap wakilnya khususnya anggota DPR yang tergabung dalam KMP.
Sumber : http://ift.tt/1rMOfdW
Pertama, dengan mengesahkan UU MD3 yang membuat Partai Pemenang Pemilu yaitu PDIP tak lagi bisa menjadi pimpinan DPR. Semua kursi pimpinan DPR dipilih secara paket dan “Disikat” habis oleh KMP dan satu wakil dari Partai Penghianat yaitu Partai Demokrat (PD).
Kedua, mereka menggoalkan juga UU Pilkada dima semua kepala daerah dalam semua tingkatan (Kabupaten/Kota dan Provinsi) dipilih lewat DPRD. Sehubungan dengan hal ini Effendi Ghazali, pakar politik yang dulu saya kagumi kini tak lagi, mengatakan di TV One: ”….Lho dengan begitu kan seolah rakyat yang milih anggota DPR dan DPRD dianggap bodoh karena memilih anggota DPR dan DPRD yang tidak kapabel untuk memilih Kepala Daerah, sehingga pilihan kepala daerah oleh DPRD dianggap jelek?…” Tampaknya Effendi Ghazali lupa bahwa dalam pileg rakyat banyak yang memilih partai dan bukan orangnya. Partailah yang kemudian memilihkan orangnya.
Ketiga, dan ini yang secara konyol dikemukakan terus terang oleh politikus PAN bahwa KMP akan merebut juga Pimpinan MPR. Setelah itu mereka akan mengamandemen UUD 1945 supaya presiden kembali dipilih oleh MPR. Setelah itu targetnya jelas yaitu MPR bisa melengserkan Jokowi-JK dan akhirnya Prabowo akan naik jadi presiden.
Melihat rencana jahat itu memang sudah sepantasnya rakyat melakukan perlawanan terhadap wakilnya khususnya anggota DPR yang tergabung dalam KMP.
Sumber : http://ift.tt/1rMOfdW