Pelajaran Berharga Dari Ahok Untuk Anggota DPR!
Pengalaman Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) Plt. Gubernur DKI yang dulu menjadi anggota DPR-RI kiranya menjadi pengalaman sangat berharga bagi para nggota DPR RI periode 2014-2019 sebagaimana dituturkan dalam Radar Jogja 2 Maret 2011 dan dapat ditemukan dalam laman Ahok.org.
Sebagai anggota DPR, Ahok menjelaskan pengalamannya yang sepintas bukan kesalahan, namun kalau didalami bisa berpeluang bukan menghemat penggunaan anggaran negara, malah sebaliknya yakni menggunakan uang negara untuk keuntungan pribadi (Ahok menceritakan pengalaman kunkernya ke Maroko pada akhir September 2010).
Misalnya perjalanan dinas anggota DPR ke luar negeri bisa menimbulkan penggunaan anggaran negara yang tidak hemat jika waktu kunjungan ditambahkan dari yang seharusnya sehingga uang harian yang diberikan negara bertambah banyak.
Cara lain memanfaatkan perjalanan dinas ke luar negeri untuk jalan-jalan ke negara lain namun dengan menggunakan uang negara. Yang ketiga Ahok menyarankan agar anggota DPR menggunakan tiket pesawat kelas ekonomi saja, namun selisihnya dari kelas eksekutif atau bisnis dikembalikan ke kas negara saja, bukan masuk ke kantong pribadi.
Tentu saja saran Ahok ini membuat para anggota DPR RI merasa mengurangi fasilitas yang diterima, namun dari sisi rakyat yang memilih, itulah sesungguhnya yang diharapkan rakyat.
Kalau saran Ahok ini diterapkan para anggota DPR di Senayan, maka bukan mustahil kemajuan Indonesia ini akan lebih cepat lagi dari yang direncanakan semula. Semoga lahir “Ahok-Ahok” baru di Senayan dalam periode 2014-2019 ini dan tidak ada lagi yang harus berurusan dengan Kejaksaaan Agung atau KPK karena menyalahgunakan uang negara!
Sumber : http://ift.tt/1rjiXZI
Sebagai anggota DPR, Ahok menjelaskan pengalamannya yang sepintas bukan kesalahan, namun kalau didalami bisa berpeluang bukan menghemat penggunaan anggaran negara, malah sebaliknya yakni menggunakan uang negara untuk keuntungan pribadi (Ahok menceritakan pengalaman kunkernya ke Maroko pada akhir September 2010).
Misalnya perjalanan dinas anggota DPR ke luar negeri bisa menimbulkan penggunaan anggaran negara yang tidak hemat jika waktu kunjungan ditambahkan dari yang seharusnya sehingga uang harian yang diberikan negara bertambah banyak.
Cara lain memanfaatkan perjalanan dinas ke luar negeri untuk jalan-jalan ke negara lain namun dengan menggunakan uang negara. Yang ketiga Ahok menyarankan agar anggota DPR menggunakan tiket pesawat kelas ekonomi saja, namun selisihnya dari kelas eksekutif atau bisnis dikembalikan ke kas negara saja, bukan masuk ke kantong pribadi.
Tentu saja saran Ahok ini membuat para anggota DPR RI merasa mengurangi fasilitas yang diterima, namun dari sisi rakyat yang memilih, itulah sesungguhnya yang diharapkan rakyat.
Kalau saran Ahok ini diterapkan para anggota DPR di Senayan, maka bukan mustahil kemajuan Indonesia ini akan lebih cepat lagi dari yang direncanakan semula. Semoga lahir “Ahok-Ahok” baru di Senayan dalam periode 2014-2019 ini dan tidak ada lagi yang harus berurusan dengan Kejaksaaan Agung atau KPK karena menyalahgunakan uang negara!
Sumber : http://ift.tt/1rjiXZI