Mimpi Depok Kota layak Anak Dipertanyakan
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dinilai terlalu banyak bermimpi dengan begitu gampang mencanangkan slogan. Salah satu slogan Kota Depok yakni sebagai Kota Layak Anak, tampaknya patut dipertanyakan. Pasalnya, Berdasarkan data dari Mapolres Kota Depok, sepanjang 2011 hingga Maret 2014 tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat. Pada 2011 ada 17 kasus, pada 2012 ada 14 kasus, pada 2013 ada 21 kasus dan hingga Maret 2014 ada 10 kasus.
Meningkatnya kasus kekerasan dan pelecehan anak di Kota Depok sudah sangat mengkhawatirkan. Walaupun Kasus kekerasan ataupun pencabulan anak bisa dimana saja terjadi. Namun akan jadi beban ketika dianggap sebagai jargon kosong. Jika demikian, itu artinya Pemerintah Kota Depok sudah termakan dengan omongannya sendiri sehingga mimpi Depok sebagai Kota layak anak patut dipertanyakan.
Ucapan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Arist Merdeka Sirait setahun lalu ada benarnya, Aris pernah meminta Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail mencabut slogan Kota Layak Anak (KLA) karena hal itu baru akan terjadi dan belum ada bukti akan slogan tersebut.
Lebih jauh Arist Merdeka Sirait menyayangkan penetapan Kota Depok sebagai KLA, karena masih maraknya kasus yang korbannnya anak. Dia menilai, penentuan Depok sebagai KLA itu tidak berdasar dan indikator penetapan sebagai KLA pun tidak terpenuhi oleh banyaknya masalah terhadap anak.
Sumber : http://ift.tt/12AB8EG