Suara Warga

Koalisi Indonesia Hebat di Mata Metro TV

Artikel terkait : Koalisi Indonesia Hebat di Mata Metro TV

14123954431575792286

SAYA heran sama orang yang murka sama Metro TV. Jelas-jelas itu TV propaganda yang pro Jokowi dan Koalisi Indonesia Hebat, eh masih tetap ditonton. Kalau saya sebagai pendukung prabowo dan KMP sudah sejak akhir Pilpres kemarin menghapus Metro TV dari channel TV. Jadi aman kan, kalau lagi pindah-pindah channel?

Cuma yang sedang ingin saya kritisi adalah pedenya media partisan ini menyebut-nyebut nama rakyat. Seperti screenshot di atas. Rakyat yang mana nih, maksudnya? Mau main pencitraan yah? Mari main hitung-hitungan!

Suara Jokowi-JK di Pilpres 2014 adalah 70.997.833 sedangkan Prabowo-Hatta 62.576.444. Sehingga suara sah atau Pemilih yang suaranya dihitung sah dalam Pilpres 2014 adalah: 70.997.833 (suara Jokowi-Jk) + 62.576.444 (suara Prabowo-Hatta) = 133.574.277.

Sedangkan DPT yang ditetapkan oleh KPU Pusat dalam pilpres 2014 adalah 190.307.134. Artinya Pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya adalah: 190.307.134 (jumlah DPT) – 133.574.277 (suara sah)= 56.732.857 (29,8%)

Artinya Pemilih yang memilih Jokowi-Jk adalah 70.997.833 (37,3%), sedangkan yang tidak memilih Jokowi-Jk adalah: 62.576.444 (suara Prabowo-Hatta=32,8%) + 56.732.857 (golput 30%) = 119.309.301

Artinya mayoritas Pemilih di Indonesia (119.309.301) tidak memilih Jokowi-Jk sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Kok ngaku-ngaku mewakili suara rakyat?

Artinya, siapapun yang menang dalam Pilpres, tidak bisa sepenuhnya meng-klaim mewakili suara rakyat. Betul nggak? Tapi namanya juga media bodrex. Bikin sakit kepala! Hehehe ….

*

foto dok pri




Sumber : http://ift.tt/1vo2p5r

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz