Jokowidodo harus memaafkan Muhammad Arsyad
Presiden Jokowidodo, sedang diuji oleh Tuhan, apakah Jokowi dapat bersabar, atau menjadi pemimpin berikutnya yang pendendam. Indonesia sangat merindukan seorang pemimpin yang pemaaf, tidak mudah tersinggung, sabar, menerima umpatan, cacian, penghinaan dengan senyuman. Mendapat hinaan tetapi membalas dengan kebaikan. Kalau Jokowi mampu berbuat sabar, dan memaafkan kepada Muhammad Arsyad yang telah menghinanya, bahkan memberikan kebaikan untuknya dan keluarganya, maka Jokowi akan lulus menjadi satu-satunya pemimpin Indonesia yang patut diteladani oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk memberikan keteladanan kepada DPR, yang hingga saat ini masih berseteru memperebutkan kebenaran masing-masing.
Rosulullah pernah mendapat hinaan yang luar biasa dari seorang perempuan yahudi miskin, buta, tetapi beliau tidak marah, bahkan setiap pagi rosulullah memberikan makanan kepada perempuan tersebut. Perempuan itu baru mengetahui yang memberi makanan setiap pagi kepada dirinya adalah Rusulullah sendiri. Tak dapat dibayangkan rasa sesal dalam hatinya, sedemikian mulianya hati Muhammad Rosulullah, ia yang telah menghinanya, akan tetapi ia malah mendapat makanan setiap harinya.
Sampai hari ini seluruh rakyat sangat mendambakan pemimpin yang mulia hatinya, mencintai seluruh rakyat Indonesia dengan sepenuh hatinya, satu-satunya harapan rakyat adalah kepada Bapak jokowidodo. Beliau sangat diharapkan akan menjadi cermin, bagi semua rakyat bahkan dapat menjadi contoh para politisi-politisi agar mengedepankan sikap moral dan keluhuran budi, menjauhi perseteruan sesama saudara sebangsa dan setanah air.
Mudah-mudahan dengan jiwa besar dan kemuliaan Bapak Jokowidodo, dapat menular luas keseluruh politisi, para birokrat, para praktisi, ilmuwan, pofesional, para pengusaha, dokter, polisi, militer, buruh, guru, dan semuanya.
Sumber : http://ift.tt/1wGlK2y
Rosulullah pernah mendapat hinaan yang luar biasa dari seorang perempuan yahudi miskin, buta, tetapi beliau tidak marah, bahkan setiap pagi rosulullah memberikan makanan kepada perempuan tersebut. Perempuan itu baru mengetahui yang memberi makanan setiap pagi kepada dirinya adalah Rusulullah sendiri. Tak dapat dibayangkan rasa sesal dalam hatinya, sedemikian mulianya hati Muhammad Rosulullah, ia yang telah menghinanya, akan tetapi ia malah mendapat makanan setiap harinya.
Sampai hari ini seluruh rakyat sangat mendambakan pemimpin yang mulia hatinya, mencintai seluruh rakyat Indonesia dengan sepenuh hatinya, satu-satunya harapan rakyat adalah kepada Bapak jokowidodo. Beliau sangat diharapkan akan menjadi cermin, bagi semua rakyat bahkan dapat menjadi contoh para politisi-politisi agar mengedepankan sikap moral dan keluhuran budi, menjauhi perseteruan sesama saudara sebangsa dan setanah air.
Mudah-mudahan dengan jiwa besar dan kemuliaan Bapak Jokowidodo, dapat menular luas keseluruh politisi, para birokrat, para praktisi, ilmuwan, pofesional, para pengusaha, dokter, polisi, militer, buruh, guru, dan semuanya.
Sumber : http://ift.tt/1wGlK2y