Jokowi Semakin Cerdas
Ketika para pimpinan parpol masih asyik mengotak-atik perebutan jabatan Ketua MPR, Jokowi justru lebih memilih blusukan dan berinteraksi langsung dengan rakyat di Jawa Tengah. Langkah blusukan Jokowi di saat kondisi politik sedang “hot” terbilang cerdas karena hanya rakyatlah pendukung sejati Jokowi dan jika Jokowi setia memperjuangkan kepentingan rakyat maka rakyat tidak mungkin berkhianat.
Bandingkan dengan elit-elit parpol yang mudah sekali berkhianat demi mewujudkan ambisi pribadi dan kelompoknya.
Ada elit parpol yang awalnya berteriak lantang bahwa pilkada langsung bertentangan dengan sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Namun ketika ambisi “dagang sapi” nya sudah terwujud kini elit parpol tersebut berteriak sebaliknya bahwa pilkada langsung sesuai dengan amanat dan kehendak rakyat. Awalnya menolak RUU Pilkada langsung, kini berbondong-bondong mendukung Perpu pilkada langsung.
Ada juga elit parpol yang berteriak lantang bahwa Indonesia sudah menganut paham liberal dan saatnya harus dihentikan. Sayangnya, fakta membuktikan justru elit yang lantang berteriak anti liberal ternyata lebih semangat mempraktekan liberalisme dalam visi politiknya. Artinya, elit-elit parpol yang berteriak lantang anti liberal justru dalam sikap dan tindakan politiknya lebih liberal.
Jadi ucapan Gusdur yang mengatakan anggota DPR seperti anak TK ternyata masih uptodate .
Kembali ke Jokowi yang sedang memainkan politik cerdas dengan menggalang opini publik. Apalagi secara pengalaman Jokowi baik di Solo maupun di Jakarta sudah terbiasa bekerja tanpa dukungan parlemen.
Jokowi harus terus menggelorakan opini public bahwa kekuatan ORBA yang diperankan oleh Koalisi Prabowo sangat membahayakan NKRI dan Demokrasi. Karenanya rakyat harus bersatu melawan Koalisi Prabowo. Dengan adanya dukungan publik yang besar melawan Koalisi Prabowo maka seperti ketika masih di Solo dan Jakarta, Jokowi dengan mudah mampu menghentikan politik balas dendam.
Langkah blusukan Jokowi dengan cara bertemu langsung dengan rakyat dan relawan sangatlah tepat, apalagi saat ini citra DPR sangat buruk. Maka agar keburukan DPR tidak menular, Jokowi lebih baik menghindar.
Sumber : http://ift.tt/1pFmil0