Suara Warga

Jokowi Ajak Sakit-sakit Dulu, Mulai Dari Kenaikan BBM

Artikel terkait : Jokowi Ajak Sakit-sakit Dulu, Mulai Dari Kenaikan BBM

Ribu-ribut soal susunan dan jadwal pengumuman Kabinet Jokowi, secara tak sengaja baca berita Harga BBM akan dinaikkan minggu depan (1 November 2014).

Saya benar-benar terkejut, samasekali tidak menyangka secepat itu Jokowi akan menaikkan harga BBM. Dengan kenaikan sebesar 46,1 % dari harga sekarang, dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 9.500 (Kompas).

Sungguh benarlah yang dikatakan Kompas, bahwa kenaikan ini adalah “kado pahit” untuk rakyat Indonesia di awal kepemimpinan Jokowi-JK ini. Bagaimana tidak pahit? Saya saja yang menganggap diri berada di kelas menengah secara ekonomi, kadang agak berat dengan harga BBM yang sekarang ini, apalagi untuk rakyat yang berpenghasilan lebih rendah.

Topik ini memang sudah klasik sekali ya, begitu banyak pendapat mengenai kenaikan ini, terutama dari segi “menyiapkan mental” rakyat kecil di awal paska kenaikan. Sama seperti yang lalu lalu, Jokowi juga akan mengambil kebijaksanaan meringankan sedikit beban mereka dengan cara bagi-bagi uang untuk beberapa bulan.

Klo saya sendiri sih sangat setuju subsidi BBM ini dicabut, namun sebagai rakyat biasa tentunya menginginkan pemerintah benar-benar memperhatikan jugalah kondisi rakyat akibat dari pencabutan subsidi ini. Tidak cukup sekedar bagi-bagi uang “recehan”, pemerintah juga harus mengendalikan efek domino kenaikan ini, mencegah dan mengawasi seketat mungkin pihak-pihak pelaku bisnis yang mendapatkan keuntungan yang malah melonjak, memperluas lapangan kerja serta menaikkan upah minimum.

Simpelnya, memperhatikan dan atau melaksanakan potensi-potensi kebocoran perekonomian kita yang pernah diajukan oleh Prabowo (Usulan Hebat Buat Jokowi-Prabowo Untuk Perekonomian NKRI).

Yang kesemuanya itu harus dilaksanakan sesegera mungkin.

Saya jadi teringat dengan perkataan Jokowi ketika diwawancarai Kompas sekitar dua minggu yang lalu (Kompas), bahwa Jokowi memang sengaja mengajak kita-kita ini sakit-sakit dulu, dan hasil sakit-sakit ini bisa terlihat setelah tiga tahunan (berarti bisa lebih beberapa bulan).

“Di awal-awal mungkin agak sakit-sakit dulu, tetapi itu bisa kelihatan setelah tiga tahunan.”

[-Jokowi-]

Hhhmmm… tiga… tiga… tiga tahun…

Kalau saya sih, insyaallah bisalah menyesuaikan diri dengan sakit-sakitnya Jokowi itu. Entah bagi yang lain, ya semoga saja mereka bisa juga menyesuaikan diri, tidak terlalu berpengaruh terhadap kehidupan mereka, khususnya di bidang perekonomiannya.

Ok deh, tuk sementara ini percayakan sajalah dulu sama Jokowi dan timnya, anggap saja ini cara cepat untuk mendapatkan Fresh Cash, demi mempercepat pelaksanaan program-program kerjanya.

[-Rahmad Agus Koto-]

Jokowi-JK dan Aku




Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/10/25/jokowi-ajak-sakit-sakit-dulu-mulai-dari-kenaikan-bbm--682422.html

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz