Jangan Ajari Jokowi Ngurus Negara!
Jokowi is my president, itulah yang saat ini saya ketahui. Bukan karena beliau menang saat pencoblosan pilpres kemaren dan ditambah lagi menang waktu sidang MK yang sempat terjadi huru-hara di depan gedung megah tersebut. Tapi ini real, bahwa saat ini presiden kita adalah pak H. Joko Widodo alias Jokowi. Karena sudah tahu beliaulah presiden kita, ya harus percaya bahwa beliau bisa memimpin negeri ini dengan amanah dan dengan integritas yang tinggi.
So, kalau sudah yakin dengan pak Jokowi kenapa kita selalu mengeluh, berprasangka buruk dan berpikir seandainya, jikalau, andaikan, mungkin atau perkataan dan prasangka lain yang belum jelas juntrungnya? Apakah justru tidak menyesatkan pembaca kompasiana? Dan apakah pernyataan tersebut justru merendahkan capability dari pak Jokowi sendiri? Ingat bro warga kompasiana, negeri kita sudah sangat demokratis. meskipun kita katakanlah terpaksa ikut aturan baru bahwa pemilihan gubernur lewat DPRD tapi itu kan juga demokratis, bukan? Minimal demokratis di tingkat anggota legislatif. Siapa yang banyak pastilah yang menang. Itulah hukum alam yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Dan saya akui bahwa Koalisi Merah Putih sudah melakukannya dengan sangat cantik.
KMP mampu meloloskan sosok-sosok yang berasal dari kubu mereka tanpa terhalang oleh apapun, hanya riak-riak kecil yang sedikit mengganggu pendengaran, tapi semua tak bermakna apa-apa. Toh, faktanya memang calon dari KMP yang menang. Tapi sekali lagi jangan menganggap bahwa KIH itu kalah main, atau gagal panen lantaran kepentingannya tidak terakomodir, karena berjuang di parlemen semata-mata mengikuti aturan perundang-undangan dan mendengar aspirasi para wakil rakyat.
Kemarin kita masih jengkel dan marah karena parlemen dikuasai KMP, nah kalau sekarang masih marah, untuk apa kita berdemokrasi? Saya salut dengan pak Tjahjo Kumolo sekjen PDI-P yang berujar bahwa ia menerima hasil apapun dari pemilihan ketua MPR tersebut. Pak Tjahjo Kumolo sudah cukup legowo menerima kekalahan dan mendapatkan pemimpin yang “mungkin” tidak sehati. Tapi sekali lagi, saya acungi jempol pada pak Tjahjo Kumolo yang bisa menerima kekalahan tersebut.
Kembali pada persoalan pak Jokowi, kenapa kita harus mempercayai kepemimpinan beliau? Ya teranglah kita harus percaya, kita memilih, mencoblos dan mendukung kemenangan beliau berarti kita juga harus mendukung program dan langkah-langkah bijak beliau dalam memimpin negeri ini. Gak perlu ragu dan bimbang bahwa pak presiden mendatang dianggap tak bisa memimpin negara. Jokowi adalah produk unggulan di Indonesia, selama ini baru beliau yang saya anggap benar-benar merakyat. Jadi kalau sudah merakyat apalagi yang mesti ditakutkan?
Sebagian kompasianer juga mempunyai kekhawatiran dan gusar dengan kemenangan Zulkifli Hasan menjadi ketua MPR sekaligus kemenangan kubu KMP menguasai DPR, dengan alasan nanti kebijakan Jokowi akan dihalang-halangi oleh parlemen. Padahal kita semua tahu, mengatur negara dan memutuskan perkara semuanya dikembalikan pada mekanisme perundang-undangan. Semua sudah tercover di situ. Nah, kalau Jokowi yang sudah baik dalam memimpin negeri ini kenapa kita harus takut? Bagaimana mungkin Jokowi-JK akan dilengserkan jika kerjanya sudah bener? Apa iya mereka berdua setelah dilantik langsung dilengserkan begitu saja? Mbok ya jangan terlalu berprasangka buruk terhadap kubu KMP. Saya yakin KMP tidak bertindak gegabah dalam mengambil keputusan terkait perundang-undangan karena rakyat Indonesia sudah cerdas dan dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Seperti apa yang disampaikan pak Jokowi, bahwa beliau juga yakin DPR, MPR maupun DPD akan berjuang bersama-sama mengentaskan persoalan ekonomi bangsa ini tanpa memandang dari mana mereka berasal.
Kita adalah satu Indonesia, jangan sebarkan opini menyesatkan dan merendahkan kepemimpinan Jokowi-JK. Mereka adalah the real president yang harus dihormati dan dihargai. Kita dukung kepemimpinan beliau dan kita dukung parlemen kita bekerja sesuai dengan yang seharusnya. Minimal kita bekerja dengan tanggung jawab dan integritas yang tinggi bagi bangsa ini.
Salam Indonesia Bisa
Sumber : http://ift.tt/1qkJxA2
So, kalau sudah yakin dengan pak Jokowi kenapa kita selalu mengeluh, berprasangka buruk dan berpikir seandainya, jikalau, andaikan, mungkin atau perkataan dan prasangka lain yang belum jelas juntrungnya? Apakah justru tidak menyesatkan pembaca kompasiana? Dan apakah pernyataan tersebut justru merendahkan capability dari pak Jokowi sendiri? Ingat bro warga kompasiana, negeri kita sudah sangat demokratis. meskipun kita katakanlah terpaksa ikut aturan baru bahwa pemilihan gubernur lewat DPRD tapi itu kan juga demokratis, bukan? Minimal demokratis di tingkat anggota legislatif. Siapa yang banyak pastilah yang menang. Itulah hukum alam yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Dan saya akui bahwa Koalisi Merah Putih sudah melakukannya dengan sangat cantik.
KMP mampu meloloskan sosok-sosok yang berasal dari kubu mereka tanpa terhalang oleh apapun, hanya riak-riak kecil yang sedikit mengganggu pendengaran, tapi semua tak bermakna apa-apa. Toh, faktanya memang calon dari KMP yang menang. Tapi sekali lagi jangan menganggap bahwa KIH itu kalah main, atau gagal panen lantaran kepentingannya tidak terakomodir, karena berjuang di parlemen semata-mata mengikuti aturan perundang-undangan dan mendengar aspirasi para wakil rakyat.
Kemarin kita masih jengkel dan marah karena parlemen dikuasai KMP, nah kalau sekarang masih marah, untuk apa kita berdemokrasi? Saya salut dengan pak Tjahjo Kumolo sekjen PDI-P yang berujar bahwa ia menerima hasil apapun dari pemilihan ketua MPR tersebut. Pak Tjahjo Kumolo sudah cukup legowo menerima kekalahan dan mendapatkan pemimpin yang “mungkin” tidak sehati. Tapi sekali lagi, saya acungi jempol pada pak Tjahjo Kumolo yang bisa menerima kekalahan tersebut.
Kembali pada persoalan pak Jokowi, kenapa kita harus mempercayai kepemimpinan beliau? Ya teranglah kita harus percaya, kita memilih, mencoblos dan mendukung kemenangan beliau berarti kita juga harus mendukung program dan langkah-langkah bijak beliau dalam memimpin negeri ini. Gak perlu ragu dan bimbang bahwa pak presiden mendatang dianggap tak bisa memimpin negara. Jokowi adalah produk unggulan di Indonesia, selama ini baru beliau yang saya anggap benar-benar merakyat. Jadi kalau sudah merakyat apalagi yang mesti ditakutkan?
Sebagian kompasianer juga mempunyai kekhawatiran dan gusar dengan kemenangan Zulkifli Hasan menjadi ketua MPR sekaligus kemenangan kubu KMP menguasai DPR, dengan alasan nanti kebijakan Jokowi akan dihalang-halangi oleh parlemen. Padahal kita semua tahu, mengatur negara dan memutuskan perkara semuanya dikembalikan pada mekanisme perundang-undangan. Semua sudah tercover di situ. Nah, kalau Jokowi yang sudah baik dalam memimpin negeri ini kenapa kita harus takut? Bagaimana mungkin Jokowi-JK akan dilengserkan jika kerjanya sudah bener? Apa iya mereka berdua setelah dilantik langsung dilengserkan begitu saja? Mbok ya jangan terlalu berprasangka buruk terhadap kubu KMP. Saya yakin KMP tidak bertindak gegabah dalam mengambil keputusan terkait perundang-undangan karena rakyat Indonesia sudah cerdas dan dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Seperti apa yang disampaikan pak Jokowi, bahwa beliau juga yakin DPR, MPR maupun DPD akan berjuang bersama-sama mengentaskan persoalan ekonomi bangsa ini tanpa memandang dari mana mereka berasal.
Kita adalah satu Indonesia, jangan sebarkan opini menyesatkan dan merendahkan kepemimpinan Jokowi-JK. Mereka adalah the real president yang harus dihormati dan dihargai. Kita dukung kepemimpinan beliau dan kita dukung parlemen kita bekerja sesuai dengan yang seharusnya. Minimal kita bekerja dengan tanggung jawab dan integritas yang tinggi bagi bangsa ini.
Salam Indonesia Bisa
Sumber : http://ift.tt/1qkJxA2