Horeee… KMP Menang Lagi…. Kompasiana Rame Lagi…
Dari kemarin, saya sama tidak tertarik untuk membahas calon Ketua MPR, Oesman Sapta Odang yang diusung oleh kubu Jokowi ini. Karena saya sangat yakin, kubu Jokowi tidak akan memenangkan perebutan Ketua MPR, jika mengusung Oesman Sapta Odang sebagai calon Ketua MPR.
Walaupun pada menit menit terakhir, proses perebutan Ketua MPR itu, Partai PPP sudah balik badan mendukung kubu PDIP, untuk mengusung Paket A, dengan mengajukan nama calon Ketua MPR Oesman Sapta dan di damping empat orang calon wakilnya, yaitu Ahmad Basarah (PDIP), Imam Nachrawi (PKB), Patrice Rio Capella (Nasdem) dan Hasrul Azwar (PPP), namun saya tetap yakin, bahwa PDI Perjuangan tidak akan bisa memenangkan perebutan Ketua MPR ini.
Sejak kubu PDI Perjuangan bersama koalisinya, mengusung Oesman Sapta Odang menjadi calon Ketua MPR 2014-2019, saya sudah mulai kecewa, bagaimana saya tidak kecewa, karena saya sudah tahu bahwa, Oesman Sapta Odang mempunyai track record yang kurang baik di negeri ini.
Apalagi saya pernah tinggal beberapa tahun di Pontianak, dimana nama Oesman Sapta Odang sangat terkenal disana.
Bahkan, sejak beberapa tahun lalu, nama Oesman Sapta Odang, sudah seringkali menghiasi media online, dengan pemberitaan yang kurang baik. (bisa dilihat kompas.com (http://ift.tt/1uYEHQK ) (http://ift.tt/1qdkPSh ), (http://ift.tt/1uYEHQL) , ( http://ift.tt/1uYEHQM ) dan masih banyak lagi, silahkan tanya mbah google aja, dengan kata kunci Oesman Sapta Odang)
Apakah pemilihan nama Oesman Sapta Odang ini, hanya karena Oesman Sapta pernah menjatuhkan Prabowo di HKTI? Atau apakah hanya untuk menandingi nama Prabowo saja??
Seperti sudah saya perkirakan, bahwa kubu Prabowo bersama koalisinya, akan bisa memenangkan perebutan Ketua MPR, masa bakti 2014-2019, yang baru saja selesai dilaksanakan di gedung DPR/MPR.
Kubu Prabowo bersama koalisinya, yang mengusung Paket B, dengan mengajukan nama calon Ketua MPR, Zulkifli Hasan, dari Partai Demokrat, didampingi empat orang calon wakilnya yaitu, Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan terakhir masuk nama calon wakil dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Oesman Sapta Odang, setelah dilakukan pemilihan suara melalui voting, memenangkan Paket B dengan angka 347 suara, berbanding 330 suara untuk Paket A dan 1 suara Abstain.
Dengan kemenangan pada kubu Prabowo lagi, dampaknya akan menjadi sangat menarik buat perpolitikan negeri ini, khususnya Negeri Kita Kompasiana, karena para pendukung kubu Prabowo, akan semakin banyak lagi yang akan muncul kepermukaan untuk menulis di kanal politik.
Sejak kekalahan kubu Prabowo, dalam pilpres kemarin, pendukungnya di kompasiana ini, sudah banyak yang kembali kehabitatnya masing masing, yaitu yang berprofesi guru kembali menulis tentang pendidikan dan puisi, ada juga yang berlagak konsen menulis acara tipi.
Namun sejak kemenangan berturut turut untuk kubu Prabowo, sekarang pendukungnya itu, pasti akan mulai menulis poltik lagi.
Untuk pendukung kubu Prabowo di Kompasiana, saya ucapkan “ Welcome Back, Bro”
Dan sekali lagi saya ucapkan, “Ga ada Lo. Ga Rame, Cuy…”
“Ayo ramaikan dan panaskan lagi kanal politik di Kompasiana ini, dengan tulisan dan analisa yang berlawanan…”
Catatan :
*Jika kita ingin melakukan perubahan, tapi malah mengusung seseorang yang banyak cacatnya, rasanya tidak mungkin jalan yang akan kita tempuh, bisa mendapat restu dari orang banyak.
*Jadi, kekalahan dalam perebutan Ketua MPR, memang sudah menjadi jalan yang harus dilalui, sekaligus pelajaran berharga bagi kubu PDI-P berserta koalisinya, supaya jangan lagi memakai tokoh yang aneh aneh. Tetap berada dijalan yang semestinya, dan tetap memakai tokoh yang benar benar ingin membangun negeri ini.
Salam Damai….
Sumber : http://ift.tt/1uYEHQO