Hebatnya PKS Menyetir KMP (Koalisi Merah Putih)
Koalisi Merah Putih (KMP) kembali memenangkan pertarungan melawan koalisi Indonesia Hebat (apa hebatnya yah?) di gedung DPR/MPR RI. Setelah seminggu lalu memenangkan kursi pimpinan DPR RI dan berhasil mendudukan trio hebat yaitu Setya Novanto, Fadli Zon dan Fahri Hamzah sebagai pimpinan DPR RI, semalam KMP berhasil mendudukan ustad hebat PKS yang sangat saya kagumi, mantan presiden PKS, yang belum beruntung di pilkada DKI Jakarta, kalah melawan Jokowi dan Fauzi Bowo di putaran I, yaitu Hidayat Nur Wahid sebagai wakil ketua MPR RI.
Apa yang dicapai PKS dengan mendudukan Fahri Hamzah sebagai wakil ketua DPR RI dan Hidayat Nur Wahid sebagai wakil ketua MPR RI adalah prestasi luar biasa, mampu mengembalikan nama baik PKS yang jatuh ke jurang terdalam pamor dan kredibilitasnya karena kasus korupsi kuota impor sapi yang dimotori oleh mantan presiden PKS ustad Luthfi Hasan Ishaaq dan kompratiotnya ustad Ahmad Fathanah (ustad Olong).
Yang membuat saya mengatakan prestasi PKS luar biasa, karena dikaitkan dengan prestasi PKS yang hanya menempati urutan ke-7 pemilu tanggal 9 April 2014, namun karena kelincahannya menempatkan diri di koalisi Merah Putih, PKS mampu memerankan peran signifikan sehingga partai Gerindra (urutan ke-3 pemilu) sampai harus mengalah tidak mendapat jatah pimpinan MPR RI dan memberikannya ke PKS yang ngotot kader terbaiknya ustad HNW harus duduk di kursi pimpinan atau suara akan dialihkan ke kubu Indonesia Hebat seperti yang pada akhirnya dilakukan PPP karena tidak mendapat porsi pimpinan DPR RI dan MPR RI.
Rekan-rekan kompasianer sudah kebayang akibatnya bagi KMP jika PKS membelot ke koalisi Indonesia Hebat kan? PKS walau hanya peringkat ke-7 tapi punya pendukung yang militan, yang die hard, yang tuli kupingnya, buta matanya, yang menurut apa kata presiden PKS (Anis Matta) sehingga setiap ada voting mereka selalu SOLID dan BULAT, tidak seperti Golkar dan Demokrat yang setiap voting ada saja anggotanya yang bandel berbeda dengan suara mayoritas anggota sesuai arahan ketua fraksi.
Bicara tentang kehebatan PKS gak akan ada habisnya. Sampai-sampai di kompasiana ada kompasianer yang fokus memperhatikan sepak terjang kader-kader PKS dan kejadian-kejadian unik seputar kader PKS yaitu mas Gatot Swandito dan Agus Sutondo. Beberapa kehebatan kader PKS antara lain ; Nonton film porno saat rapat paripurna DPR RI (Arifinto), salah pencet tombol follow di akun twitter penuh konten porno (Tifatul Sembiring), menghalang-halangi penyidik KPK melakukan penyitaan di markas PKS (Fahri Hamzah), mendukung ISIS dan mengatakan Amerika dan sekutu lebay atas reaksi terhadap ISIS (Anis Matta), mendiskreditkan penyanyi dangdut (Hidayat Nur Wahid, link http://ift.tt/1vRJiAN ) dll.
Kehebatan PKS ini sudah diendus oleh Partau Gerindra sehingga mengajaknya gabung ke koalisi Merah Putih (entah di mana merahnya? Yang ada di koalisi ini hanya warna biru, hijau, orange dan putih). PDIP dan Jokowi tidak memperhatikan dan mempertimbangkan kehebatan PKS, sehingga tidak mengajaknya gabung ke koalisi Indonesia Hebat, padahal kalo diajak gabung, dan ditawari minimal 3 kursi menteri (salah satunya harus kementerian pertanian), pasti PKS mau gabung ke koalisinya Jokowi dan mereka gak akan kesusahan seperti ini di parlemen, setiap voting KO a.k.a Nyahok.
Rekan-rekan kompasianer boleh sependapat dengan saya dan menambahkan kehebatan lain dari koalisi merah putih, khususnya PKS di kolom komentar, bagi yang gak setuju boleh memberi komentar apa saja, yang penting sopan, jangan meniru wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah yang mengatakan Jokowi “SINTING” karena akan menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.
Selamat pagi Indonesia
Sumber : http://ift.tt/1uZkSsA
Apa yang dicapai PKS dengan mendudukan Fahri Hamzah sebagai wakil ketua DPR RI dan Hidayat Nur Wahid sebagai wakil ketua MPR RI adalah prestasi luar biasa, mampu mengembalikan nama baik PKS yang jatuh ke jurang terdalam pamor dan kredibilitasnya karena kasus korupsi kuota impor sapi yang dimotori oleh mantan presiden PKS ustad Luthfi Hasan Ishaaq dan kompratiotnya ustad Ahmad Fathanah (ustad Olong).
Yang membuat saya mengatakan prestasi PKS luar biasa, karena dikaitkan dengan prestasi PKS yang hanya menempati urutan ke-7 pemilu tanggal 9 April 2014, namun karena kelincahannya menempatkan diri di koalisi Merah Putih, PKS mampu memerankan peran signifikan sehingga partai Gerindra (urutan ke-3 pemilu) sampai harus mengalah tidak mendapat jatah pimpinan MPR RI dan memberikannya ke PKS yang ngotot kader terbaiknya ustad HNW harus duduk di kursi pimpinan atau suara akan dialihkan ke kubu Indonesia Hebat seperti yang pada akhirnya dilakukan PPP karena tidak mendapat porsi pimpinan DPR RI dan MPR RI.
Rekan-rekan kompasianer sudah kebayang akibatnya bagi KMP jika PKS membelot ke koalisi Indonesia Hebat kan? PKS walau hanya peringkat ke-7 tapi punya pendukung yang militan, yang die hard, yang tuli kupingnya, buta matanya, yang menurut apa kata presiden PKS (Anis Matta) sehingga setiap ada voting mereka selalu SOLID dan BULAT, tidak seperti Golkar dan Demokrat yang setiap voting ada saja anggotanya yang bandel berbeda dengan suara mayoritas anggota sesuai arahan ketua fraksi.
Bicara tentang kehebatan PKS gak akan ada habisnya. Sampai-sampai di kompasiana ada kompasianer yang fokus memperhatikan sepak terjang kader-kader PKS dan kejadian-kejadian unik seputar kader PKS yaitu mas Gatot Swandito dan Agus Sutondo. Beberapa kehebatan kader PKS antara lain ; Nonton film porno saat rapat paripurna DPR RI (Arifinto), salah pencet tombol follow di akun twitter penuh konten porno (Tifatul Sembiring), menghalang-halangi penyidik KPK melakukan penyitaan di markas PKS (Fahri Hamzah), mendukung ISIS dan mengatakan Amerika dan sekutu lebay atas reaksi terhadap ISIS (Anis Matta), mendiskreditkan penyanyi dangdut (Hidayat Nur Wahid, link http://ift.tt/1vRJiAN ) dll.
Kehebatan PKS ini sudah diendus oleh Partau Gerindra sehingga mengajaknya gabung ke koalisi Merah Putih (entah di mana merahnya? Yang ada di koalisi ini hanya warna biru, hijau, orange dan putih). PDIP dan Jokowi tidak memperhatikan dan mempertimbangkan kehebatan PKS, sehingga tidak mengajaknya gabung ke koalisi Indonesia Hebat, padahal kalo diajak gabung, dan ditawari minimal 3 kursi menteri (salah satunya harus kementerian pertanian), pasti PKS mau gabung ke koalisinya Jokowi dan mereka gak akan kesusahan seperti ini di parlemen, setiap voting KO a.k.a Nyahok.
Rekan-rekan kompasianer boleh sependapat dengan saya dan menambahkan kehebatan lain dari koalisi merah putih, khususnya PKS di kolom komentar, bagi yang gak setuju boleh memberi komentar apa saja, yang penting sopan, jangan meniru wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah yang mengatakan Jokowi “SINTING” karena akan menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.
Selamat pagi Indonesia
Sumber : http://ift.tt/1uZkSsA