Suara Warga

Hadiah untuk Nurhayati Menjadi Ketua MPR

Artikel terkait : Hadiah untuk Nurhayati Menjadi Ketua MPR

1412544963209725963 http://ift.tt/1s0wDhi



Koalisi Prabowo memastikan salah satu kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat akan diisi oleh kader Partai Demokrat. Nama yang paling sering disebut untuk mengisi posisi ini adalah Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf…(Tempo.com)

Tentu masih ingat dengan jelas dalam ingatan kita, aksi konyol yang dilakukan oleh fraksi Partai Demokrat, ketika mereka melakukan WO, terkait pengesahan Undang Undang Pilkada di sidang paripurna kemarin.

Sebuah aksi yang terkesan sangat pengecut itu, sudah membuat heboh dunia perpolitikan negeri ini. Keesokan harinya, setelah mereka melakukan aksi konyol itu, politikus Partai Demokrat, sibuk saling tuding dan saling menyalahkan. Tidak ada satu orangpun, yang mau mengaku bertanggung jawab mengenai tindakan itu.

“Kebetulan” pada saat kejadian itu, Ketua Umum Partai Demokrat, SBY, tidak sedang berada di tanah air, karena sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Amerika.

Ketika mendengar aksi WO tersebut, SBY mengatakan, tidak memerintahkan anak buahnya untuk melakukan WO, bahkan SBY mengaku, sangat “kecewa dan marah” mengenai kelakuan anak buahnya itu. Dengan mimik sangat marah, SBY lalu mengancam akan melakukan investigasi, dan akan memberi sanksi yang berat terhadap otak dibalik aksi WO itu.

Penyelidikanpun berlanjut dengan pemanggilan anggota fraksi Partai Demokrat, oleh Komisi Pengawas, pada hari Senin 29 September 2014.

Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek, mengatakan saat paripurna RUU Pilkada itu, terdapat Nurhayati Ali Assegaf, Ketua Fraksi, dan Max Sopacua, Wakil Ketua Umum DPP PD, serta Syarif Hasan, Ketua Harian DPP PD. Menurutnya, kehadiran petinggi partai itu seharusnya bisa menerjemahkan keinginan sikap SBY.

( http://ift.tt/Z6n8ju)

Demi melindungi semua tindakan dari para laki laki pengecut itu, maka tampillah sosok pahlawan wanita, yang mengaku bertanggung jawab semua aksi itu. Eng ing eeeng….

Nurhayati Ali Assegaf, merupakan sahabat karib dari bang Ruhut “Si Raja Minyak” Sitompul, adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat, dalam sidang paripurna kemarin. Wanita yang biasa disebut Mak Lampir, oleh sobat karibnya “Si Raja Minyak” Ruhut, adalah pemimpin dari gerombolan politikus Partai Demokrat yang melakukan aksi WO pada saat itu.

1412544833904940036 kaskus.co.id



Sebagai Ketua fraksi, Nurhayati Assegaf merasa bingung bagaimana caranya untuk mengatasi kekisruhan itu. Disatu sisi, Nurhayati tidak mau membongkar semua sandiwara yang dilakukan oleh SBY dan Kubu Prabowo. Namun disisi lain, sudah ada orang yang mengatakan bahwa, ini memang sudah disetting sejak awal oleh Partai Demokrat dan Kubu Prabowo.

Selama beberapa hari, Nurhayati berpikir keras untuk mengatasi masalah itu, lalu terbetiklah sebuah pemikiran hebat. Nurahayati berpendapat bahwa harus ada yang berkorban, atau dikorbankan untuk menutupi semua sandiwara yang sedang dimainkan Partai Demokrat, bersama kubu Prabowo.

Setelah mempunyai pemikiran seperti itu, Nurhayati lalu mengaku, bahwa dialah yang memerintahkan anak buahnya untuk WO, tanpa berkomunikasi terlebih dahulu dengan SBY…

Saking lihaynya pemikiran Nurhayati ini, bahkan setelah pengakuan itu, Mak Lampir dengan entengnya, lalu menyalahkan Fraksi PDI Perjuangan, yang tidak ikut melakukan WO…. Bener bener hebat kan?

Siapa yang menyangka Nurhayati punya pemikiran licik seperti itu, mereka (Partai Demokrat) yang berbuat , malah menyalahkan korbannya (PDI Perjuangan)…

Dan anehnya, pemikiran licik ala Nurhayati itu, lalu disambut dengan antusias oleh para pendukung kubu Prabowo…Lalu kubu Prabowo rame rame membuat tulisan dan pernyataan, ikut menyalahkan PDI Perjuangan….

Setelah pengakuan Nurhayati tersebut, kasus WO itu langsung selesai kan? Tidak ada ocehan tentang investigasi lagi, kan? Apalagi, ocehan soal hukuman maupun sangsi berat terhadap siapapun, yang harus bertanggung jawab tentang aksi itu, kan?

Bahkan terkait aksi heroiknya itu, terbetik kabar (seperti ditulis Tempo diatas), Nurhayati Ali Assegaf, akan segera mendapat hadiah, berupa kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat…

Jika sampai hal itu terjadi, sungguh sangat hebat apresiasi yang diberikan oleh Partai Demokrat dan Kubu Prabowo, untuk sebuah pemikiran licik Nurhayati Ali Assegaf ini…

Setelah menjadi “Bumper” dari semua sandiwara SBY, dan melempar kesalahan ke PDI Perjuangan, Nurhayati Ali Assegaf, akan mendapat hadiah yang begitu besar…

Bukan hukuman yang akan didapat dari Partai Demokrat seperti yang sudah dikatakan SBY, namun sebuah penghargaan yang sangat besar untuk Nurhyati Ali Assegaf…

Sebuah hadiah yang nilainya tak terhingga untuk “Sang Bumper” Nurhayati Ali Assegaf….

Catatan:

Pantas saja, di negeri ini banyak yang mengatakan, bahwa kasus pemerkosaan sering terjadi karena banyak wanita yang berpakaian seksi. Kalau memang begitu, buat aja Undang Undang, kalau wanita yang berpakaian seksi, akan mendapat hukuman seumur hidup, biar tidak akan bisa menggangu syahwat laki laki lagi selamanya. Lalu buat juga Undang Undang yang melindungi dan memberi hadiah untuk para pelaku pemerkosaan..



Pantas saja, anak Hatta Rajasa, yang mobilnya sudah menabrak mobil lain, hingga menyebabkan 2 orang meninggal, dan beberapa orang luka luka, hanya mendapat hukuman vonis 5 bulan penjara dengan 6 bulan masa percobaan, tanpa pernah merasakan dinginnya lantai penjara barang seharipun…Karena mobil yang ditabrak membawa penumpang melebihi kapasitas….

Pantas saja, para koruptor masih mendapat dukungan dan disambut gembira oleh banyak orang, ketika mereka keluar dari penjara…..

Salam Damai…





Sumber : http://ift.tt/Z6n8jy

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz