Suara Warga

FPI Merokok

Artikel terkait : FPI Merokok

1412758648607072916

Rokok itu nikmat tapi beracun. Walau beracun tetapi terus diproduksi. Walau beracun tetapi terus dijual. Walau mengakibatnya kanker, kemandulan dan sakit yang parah, namun tetap dibeli orang. Ajaibnya pemerintah memungut cukai dari orang yang sekarat karena meracuni diri sendiri.

Walau disisipi gambar yang katanya menakutkan, ramai orang membelinya. Kalau saya lihat gambarnya tidak mencerminkan berbahayanya sebatang rokok. Saya malah melihat gambarnya seolah mengatakan ada seseorang yang sedang merokok di tempat angker, dan bukan mengatakan kalau merokok itu beracun dan berbahaya.

Pusing menjadi perokok pasif, karena orang-orang yang tidak tahu diri merokok ditempat umum, sayapun terkena pusing-pusing. Sedang berpusing ria, mata saya membaca surat kabar tentang FPI yang sedang ngamuk. Rupanya FPI ini namanya saja yang membawa-bawa agama, namun kelakuannya jauh sekali dari ajaran agama.

Saya berpikir, FPI sudah jelas-jelas berbuat anarki, berbuat onar dan kegaduhan tetapi mengapa tidak dibubarkan oleh pemerintah ? malah kesannya pemerintah seperti melindungi para anarkis itu.

Tiba-tiba saya melihat persamaan antara rokok dengan FPI. Keduanya sama-sama produk beracun yang dilegalkan oleh pemerintah. Keduanya membuat masyarakat sakit dan sekarat. Keduanya menjadi candu bagi masyarakat (atau penguasa) yang suka berbuat onar. Suatu saat kala masyarakat sudah sekarat menjelang kematian, barulah mereka sadar dan insyaf bahwa kedua produk ini sangat mematikan. Semoga kesadarannya datang sebelum terlambat.

Sebaiknya pemerintah hanya menjual rokok kepada anggota FPI saja, sehingga racun ketemu racun akan musnah dan Indonesia menjadi lebih baik, bebas racun dan udara menjadi segar.




Sumber : http://ift.tt/1v0xK1H

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz