Suara Warga

Buya Hamka, Pramoedya Ananta Toer, Prabowo dan Jokowi

Artikel terkait : Buya Hamka, Pramoedya Ananta Toer, Prabowo dan Jokowi

Dahulu, kita pernah membaca kisah kenegarawanan Buya Hamka dan Pramoedya Ananta Toer,

Pramoedya pernah menyerang dan berusaha merusak nama baik Buya melalui tulisan-tulisannya. Bahkan Buya pernah difitnahnya merencanakan pembunuhan terhadap Presiden

Buya Hamkalah yang justru mengatakan: “saya tidak setuju dengan pelarangan terbitnya tulisan-tulisan Pram, jika kalian ingin melawannya, lawanlah juga dengan tulisan”

Buya Hamka juga menerima permintaan Pramoedya agar anak menantunya diterima untuk belajar agama kepadanya. Pramoedya tidak memilih ulama lain, tapi Buya. Ini sebentuk pengakuan yang jujur dari Pram.

Begitulah sebentuk pengajaran tentang jiwa. Tentang kenegarawan. Kita boleh saling mengkritik. Keras sekeras-kerasnya. Tapi ruang hati kita harus jauh lebih lapang untuk menerima kebenaran, bahkan meskipun itu berasal dari orang yang paling membenci kita.

Mungkin tidak berlebihan jika saya mengatakan:

Hari ini kita bisa belajar dari Prabowo Subiyanto….

Sangat fair….Sangat ksatria….

Kita juga bisa belajar dari Jokowi Dodo

Tentang kerendahan hati

Menatap wajah salah satu politisi pendukung jokowi, nampak ada penyesalan ketika ia pernah mengalamatkan tuduhan kepada KMP yang berniat menjatuhkan Jokowi

Dan kita butuh banyak jiwa selapang itu jika kita ingin menjadi bangsa yg besar di masa depan




Sumber : http://ift.tt/1odUFES

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz