Suara Warga

Boneka-Boneka Prabowo di Parlemen

Artikel terkait : Boneka-Boneka Prabowo di Parlemen

Masih ingat dengan artikel saya sebelumnya “Koalisi Permanen atau Pemanen”? Artikel ini memang tidak terlalu banyak dibaca. Namun demikian, artikel ini jauh hari telah memuat intisari dari apa yang terjadi pada Pemilihan ketua DPR yang seperti maling itu.

Ini pertama kali dalam sejarah negara bahkan dunia, yang katanya demokratis, melantik pejabat tinggi negaranya di dini hari dan tidak sedikitpun disaksikan oleh para pejabat tinggi lainnya. Tidak ada duta besar negara-negara sahabat. Bahkan rakyat yang mereka wakilkan pun tidak menyaksikannya karena masih larut dalam lelap.

Skenario penjegalan dan memanen jabatan di parlemen memang berhasil KMP lakukan. Bahkan niatan untuk menguasai tampuk pimpinan MPR agar wacana mengembalikam MPR menjadi lembaga tertinggi negarapun mulai dicuatkan kembali. Bahkan politisi PAN yang dulunya sibuk mereformasi Orde Baru yang bergabung di KMP menyatakan akan membubarkan MK jika perlu.

Awalnya, Prabowo menjadi boneka Akbar Tanjung untuk menggugat ke MK pasca kalah hitung (real count) versi KPU dalam PrilPres lalu. Kini Prabowo menjadi pemimpin yang tampak elegan dengan kemenangan di Parlemen setelah menyetir banyak bonekanya. Abu Rizal Bakrie yang merupakan Ketum Golkar, partai lahiran Orde Baru, jelas bekukuh untuk mengubah nilai-nilai demokrasi menjadi otoritasi.

Kini, boneka-boneka Prabowo yang berhasil mengubah UU Pilkada langsung menjadi UU Pilkada oleh DPRD, mengotak-atik UU MD3, juga berhasil mencolong kursi-kursi pimpinan DPR. Malam ini, mereka akan merebut kursi-kursi jabatan strategis di MPR. Sahwat memanen jabatan makin terlihat penuh geliat. Bila tampuk pimpinan MPR yang paketan itu berhasil mereka raih, wacana mengamandemen UUD 1945 demi sahwat berkuasa akan mudah saja bagi mereka. dan kembalilah kita pada masa, dimana presiden dipilih oleh lembaga tertinggi negara, MPR, seperti masa dinasti Soeharto. Tak heran bila Titiek Soeharto sang bekas istri Prabowo digadangkan menjadi ketua MPR. Putri Soeharto ini jelas paham betul bagaimana Ayahnya berkuasa lama-lama dengan memainkan aturan di parlemen.

Sesaat lagi, OrBa akan bangkit dari kuburnya. Membantai demokrasi yang memenangkan Jokowi-JK dalam PilPres tahun ini dengan pemilihan langsung untuk hasrat balas dendam atas kekalahan. Jika ini terjadi, kita akan kembali pada masa dimana penguasa akan mengotoritasi semua lini. Pembungkaman akan juga kembali terjadi. Pelanggar HAM akan segera meneruskan episodenya yang tertunda.

Sekian hari menyaksikan anggota dewan berdiskusi, makin kita sadari siapa yang membela rakyatnya dan siapa yang sedang berjuang untuk golongan dan kelompoknya. Boneka-boneka Prabowo menjalankan peran dalam skenarionya dengan indah. Bahkan tanpa terduga, satu dari sekian bonekanya adalah presiden kita_SBY.

Adegan demi adegan mulai diperankan dalam opera murahan yang episodenya dipoles kejutan penuh bualan. Bertopeng rakyat untuk memangku jabatan. Mematut diri dengan kebohongan yang sudah diatur sejak dini dalam koalisi. Prabowo pun hari ini, rela datang ke Parlemen demi memberi energi pada boneka-boneka yang akan berjuang mencuri kursi. Inilah Prabowo dan KMP yang asli. Pencitraan pada masa Pilpres bahkan tak mereka ingat-ingat lagi.

Masyarakat Indonesia, mari buka mata hati dan kenali, siapa sebenarnya yang mewakili kita di sana_di Gedung Senayan?






Sumber : http://ift.tt/1tvRMeD

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz