Suryadharma Ali Tak Tahu Diri.
Meski Suryadharma Ali (SDA) sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Penyelenggaraan Ibadah Haji, namun semangat untuk tetap memimpin Partai Ka’bah tak juga melemah. Ibarat pesilat, SDA berkelit, balik memecat sejumlah kader PPP yang sebelumnya, melalui Rapat Pengurus Harian (RPH) Selasa & Rabu (9-10/9/14), memecat Ketua Umum PPP yang menyandang predikat sebagai tersangka itu.
“Memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali dari jabatan Ketua Umum DPP PPP,” ucap Sekjend DPP PPP, Romahurmuzy.
SDA dianggap melanggar AD/ART PPP pasal 10 ayat 1 huruf C dan D. Pemberhentian SDA sesuai AD/ART PPP pasal 10 ayat 2.
“Sejak ditetapkan status hukum sebagai tersangka, Ketua Umum PPP tak dikelola sesuai AD/ART dengan bukti tak digelarnya RPH sekurang-kurangnya sebulan sekali sesuai AD/ART PPP pasal 57 ayat 1,” Romahurmuzy menambahkan.
Di lain pihak, Muhammad Roja, Anggota Majelis Syariah PPP mengaku sedih mendengar SDA dipecat. Namun sesepuh PPP itu juga menyayangkan tindakan SDA yang tak kunjung berinisiatif untuk mengundurkan diri meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kisruh di tubuh PPP yang melahirkan Insiden saling pecat sudah 2 kali terjadi. Sebelumnya, pada 20 April ‘14, melalui Rapimnas I PPP yang diselenggarakan 19-20 April ‘14 di jalan Diponegoro 60 Menteng Jakarta Pusat, SDA dipecat gara-gara tak bersedia hadir pada Rapimnas I PPP itu setelah sebelumnya mendapat peringatan I berdasarkan RPH PPP (18 April ‘14).
Anggota Majelis Syariah Muhammad Roja menyayangkan tindakan SDA yang tak kunjung berinisiatif untuk mengundurkan diri meski sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dengan kata lain, SDA tak tahu diri, tetap “kekeh” bertengger di puncak pimpinan Partai Ka’bah yang tak henti dirundung kisruh itu.
- Materi pendukung tulisan ini dikutip dari beberapa sumber di Internet.
- Selamat malam Indonesia.
Sumber : http://ift.tt/1D0g1JM
“Memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali dari jabatan Ketua Umum DPP PPP,” ucap Sekjend DPP PPP, Romahurmuzy.
SDA dianggap melanggar AD/ART PPP pasal 10 ayat 1 huruf C dan D. Pemberhentian SDA sesuai AD/ART PPP pasal 10 ayat 2.
“Sejak ditetapkan status hukum sebagai tersangka, Ketua Umum PPP tak dikelola sesuai AD/ART dengan bukti tak digelarnya RPH sekurang-kurangnya sebulan sekali sesuai AD/ART PPP pasal 57 ayat 1,” Romahurmuzy menambahkan.
Di lain pihak, Muhammad Roja, Anggota Majelis Syariah PPP mengaku sedih mendengar SDA dipecat. Namun sesepuh PPP itu juga menyayangkan tindakan SDA yang tak kunjung berinisiatif untuk mengundurkan diri meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kisruh di tubuh PPP yang melahirkan Insiden saling pecat sudah 2 kali terjadi. Sebelumnya, pada 20 April ‘14, melalui Rapimnas I PPP yang diselenggarakan 19-20 April ‘14 di jalan Diponegoro 60 Menteng Jakarta Pusat, SDA dipecat gara-gara tak bersedia hadir pada Rapimnas I PPP itu setelah sebelumnya mendapat peringatan I berdasarkan RPH PPP (18 April ‘14).
Anggota Majelis Syariah Muhammad Roja menyayangkan tindakan SDA yang tak kunjung berinisiatif untuk mengundurkan diri meski sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dengan kata lain, SDA tak tahu diri, tetap “kekeh” bertengger di puncak pimpinan Partai Ka’bah yang tak henti dirundung kisruh itu.
- Materi pendukung tulisan ini dikutip dari beberapa sumber di Internet.
- Selamat malam Indonesia.
Sumber : http://ift.tt/1D0g1JM