Suara Warga

Politik Meninabobokan Macan

Artikel terkait : Politik Meninabobokan Macan

Belum lama ini saya menulis sebuah artikel yang dapat anda baca disini http://ift.tt/1taeuu4 artikel yang sekarang anda baca ini pada dasarnya lanjutan dari artikel yang sebelumnya itu.

Mengapa Saya Beri Judul “Politik Meninabobokan Macan”

Saya menulis di http://ift.tt/1taeuu4 disitu saya tulis hal yang berkaitan dengan sidang MK yang ternyata tak ada satupun tuntutan yang dikabukkan MK pun dengan lembaga-lembaga peradilan lainnya ARTINYA! “amunisi” koalisi merah putih ini berkurang 1.

Berkurang 1 bukan berarti menjadi lemah, karena tampaknya apa yang tengah dijalankan sekarang adalah “politik meninabobokan macan”

siapa yang saya sebut dengan “macan” disini?

Kata macan disini adalah para relawan Jokowi yang terdiri dari masyarakat lintas profesi, agama, etnis dan golongan (baca= people power) yang siap membackup pemerintahan Jokowi hingga 5 tahun kedepan. INGAT! salah satu kekuatan Jokowi adalah pada komunikasi politik ala jokowi yang dilakukannya kepada rakyat sehingga tidak heran bila banyaknya relawan-relawan sungguhan (bukan pasnasbung) yang berjuang memenangkannya menjadi presiden RI ke 7

Antara Retorika dan Dendam

Perhatikan! hampir semua sikap petinggi-petinggi koalisi merah putih saat ini berubah total, tak ada lagi kata-kata pedas, menyerang bahkan “mengancam”. Orang semacam FZ yang dahulu amat keras pertentangannya sekarang lebih soft dan menyejukan membuat para macan-macan mengantuk dan mungkin sudah ada yang sampai tertidur.

Mari kita bangun keadaan yang kondusif, membuat kita berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan untuk negeri ini, ujar Fadli, Selasa (2/9).

Sekilas kalimat tersebut sangat menyejukan, mungkin sebagian kita beranggapan FZ sudah insyaf! tapi benarkah demikian? BELUM TENTU!

Retorika dalam politik ibarat air, sesuai dengan hakekat air sebagai sumber kehidupan politik tanpa retorika tak akan bisa hidup. Dalam berpolitik terkadang kita tidak harus terus mengeluarkan pernyataan-pernyataan menyerang lawan politik tapi juga harus mengumbar statement-statement sebaliknya.


  1. Mencitrakan bahwa mereka menerima Jokowi sebagai presiden

  2. Mencitrakan ingin sungguh-sungguh mensejahterakan rakyat

  3. Mencitrakan sebagai penyeimbang pemerintahan


Ketiga hal menyangkut retorika diatas pas bila saya mengatakan “bak pahlawan kesiangan”

Menjalankan Plan B

Sesuai dengan artikel saya http://ift.tt/1taeuu4 tampaknya saat ini pihak koalisi merah putih sedang melancarkan Plan B karena tak ada satupun tuntutan yang dikabulkan MK. APA PLAN B INI?

1. Membangun Opini Pahlawan Pembela Rakyat

Tentu saja siapapun orang yang ada di parlemen (bukan di Indonesia saja) berbuat dan bertindak mengatasnamakan rakyat walau ada agenda-agenda tertentu dibelakangnya apalagi bila kekuatan yang terbentuk di parlemen sekarang merupakan kekuatan yang bersebrangan dengan pemerintah.

2. Memecah Para Relawan

Percaya atau tidak bahwa relawan Jokowi yang terbentuk saat pilpres kemarin 80% nya bisa disebut dengan “people power” sisanya 20% merupakan bentukan partai pengusung. Karenanya! memecah kekuatan relawan dengan opini-opini yang ditiupkan perlahan-lahan pasti akan membuatnya menjadi redup.

Jangan heran bila 5 tahun yang akan datang kita akan banyak membaca berita tentang pembentukan pansus-pansus di parlemen! contoh kecil saja saat ini tengah di godok pansus bus trans Jakarta di DPRD mungkin besok akan ada pansus KIS, pansus KIP, pansus hari santri, pansus tol laut dll dst

Wallahualam





Sumber : http://ift.tt/1rtKZol

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz