Suara Warga

Kenapa Jadi BerperiKehewanan?

Artikel terkait : Kenapa Jadi BerperiKehewanan?

Kenapa banyak rakyat Indonesia jadi tidak berperikemanusiaan? Apa karena hanya gara” pilkada tidak langsung yang sudah disahkan ini?

Kita ini rakyat Indonesia sejak dahulu sudah terkenal karena keramahan dan tata pergaulannya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, terus apakah keramahan itu masih ada sekarang ini?

Kenapa kita harus memperolok pemimpin negara kita di media sosial yang bisa dijangkau dengan mudah oleh seluruh warga dunia? itu sama saja dengan membobrokkan negara kita sendiri. lebih baik kita berdemo didalam negeri kemudian diliput oleh media luar negeri, daripada menghujat di medsos. apabila diliput oleh media luar negeri, tentu tidak semua orang diluar negeri akan tahu, tapi beda halnya jika kita menghujat lewat medsos yang hampir tiap detik diakses oleh ribuan orang diseluruh dunia.

Memang pilkada tidak langsung ini bagi kebanyakan orang dianggap merugikan, begitu juga saya. Tapi, inilah yang namanya Demokrasi. Kita baru menjalankan demokrasi yang sebenar-benarnya selama sepuluh tahun terakhir, kita memang perlu terus belajar untuk menyempurnakan ini semua dan membuatnya lebih sempurna untuk generasi penerus kita.

Apa salahnya demokrasi tidak langsung ini untuk dicoba, dalam agama saya diajarkan, bahwa “tidak semua yang baik itu baik untuk kamu, dan tidak semua yang tidak baik itu tidak baik untuk kamu”.

Kalau ada yang mengatakan bahwa pilkada tidak langsung ini merupakan cikal bakal Orde Baru jilid II, saya kira itu tidak mungkin terjadi. Dengan kekuatan media saat ini, orde baru kemungkinan hanya bagai sepeda tua, ada namun tidak akan kuat menghadapi jaman. Lihat saya negara-negara yang pemimpinnya diktator, bagaimana nasib pemimpin tersebut…

Dalam agama saya juga diajarkan “turutilah pemimpinmu, apabila dia benar, maka satu kebaikan untukmu dan pemimpinmu, apabila pemimpinmu salah, maka keburukan tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh pemimpin itu sendiri”. Karena itu, kita turuti saja pemimpin yang ada sekarang ini, Tuhan juga telah berjanji bahwa kebaikan pasti yang akan menang.

saya bukan kubu pendukung pihak manapun, saya hanya ingin Indonesia kembali bersatu dan beretika seperti dulu. Demikian tulisan saya, atas kesalahan saya, saya minta maaf.

Terima Kasih :)




Sumber : http://ift.tt/1qTnmRI

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz