Gila Loe, Jokowi Berhasil Tipu Forum Pemred
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi berhasil menipu para pemimpin redaksi media massa.
Para pemimpin media massa yang tergabung Forum Pemred tertipu dengan ucapan Jokowi yang mengatakan tidak ada bagi-bagi kekuasaan dan koalisi tanpa syarat.
Saat pertemuan Jokowi dengan Forum Pemred di di Restoran Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014) malam, mantan Walikota Solo dengan menyakinkan, kabinet yang dibentuk akan diisi profesional bukan dari partai politik.
Jokowi mengatakan, banyak orang profesional yang masuk karena sejak awal bergabung dengan koalisi tanpa syarat termasuk bagi-bagi kekuasaan.
Kader PDIP itu pun membuat terkesima Forum Pemred dengan menyatakan, dirinya mendapat mandat secara langsung dari rakyat dan ini harus dibuktikan dalam susunan kabinet.
Janji tinggal janji, dan akhirnya gigit jari. Saat Jokowi mengumumkan susunan kabinet di Rumah Transisi, ia mengatakan, jumlah anggota partai di kabinet 16.
Jumlah 16 ini menandakan seperti saat SBY-JK. Lain halnya dengan SBY yang tidak tebar pesona dan berjanji dengan kabinet profesional.
Jokowi banyak mengumbar janji mulai kabinet ramping sampai profesional. Itulah sifat Jokowi yang mulai terlihat dengan tidak konsistennya.
Posisi kabinet 34 pun dikatakan Jokowi bisa berubah lagi. “Angka 34 (kementerian) itu bukan angka mati. Jika dalam proses ada kementerian yang tak mendukung, dalam artian tak efisien, bisa saja ditiadakan,” ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (16/9/2014), kompas.com
Sebagai seorang pimpinan apalagi kepala negara itu tidak boleh plin plan atau mencla-mencle. Dari sikap inilah sudah terlihat tidak adanya sikap tegas dari Jokowi.
Sumber Tulisan1
Sumber Tulisan2
Sumber : http://ift.tt/1qWMZFK
Para pemimpin media massa yang tergabung Forum Pemred tertipu dengan ucapan Jokowi yang mengatakan tidak ada bagi-bagi kekuasaan dan koalisi tanpa syarat.
Saat pertemuan Jokowi dengan Forum Pemred di di Restoran Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014) malam, mantan Walikota Solo dengan menyakinkan, kabinet yang dibentuk akan diisi profesional bukan dari partai politik.
Jokowi mengatakan, banyak orang profesional yang masuk karena sejak awal bergabung dengan koalisi tanpa syarat termasuk bagi-bagi kekuasaan.
Kader PDIP itu pun membuat terkesima Forum Pemred dengan menyatakan, dirinya mendapat mandat secara langsung dari rakyat dan ini harus dibuktikan dalam susunan kabinet.
Janji tinggal janji, dan akhirnya gigit jari. Saat Jokowi mengumumkan susunan kabinet di Rumah Transisi, ia mengatakan, jumlah anggota partai di kabinet 16.
Jumlah 16 ini menandakan seperti saat SBY-JK. Lain halnya dengan SBY yang tidak tebar pesona dan berjanji dengan kabinet profesional.
Jokowi banyak mengumbar janji mulai kabinet ramping sampai profesional. Itulah sifat Jokowi yang mulai terlihat dengan tidak konsistennya.
Posisi kabinet 34 pun dikatakan Jokowi bisa berubah lagi. “Angka 34 (kementerian) itu bukan angka mati. Jika dalam proses ada kementerian yang tak mendukung, dalam artian tak efisien, bisa saja ditiadakan,” ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (16/9/2014), kompas.com
Sebagai seorang pimpinan apalagi kepala negara itu tidak boleh plin plan atau mencla-mencle. Dari sikap inilah sudah terlihat tidak adanya sikap tegas dari Jokowi.
Sumber Tulisan1
Sumber Tulisan2
Sumber : http://ift.tt/1qWMZFK