Suara Warga

Alihkan Jadi Subsidi Produktip

Artikel terkait : Alihkan Jadi Subsidi Produktip



Subsidi BBM adalah salah satu contoh Subsidi Konsumptip, BLT dan seterusnya yang justru menekan keberdayaan masyarakat kedalam jurang ketak berdayaan. Subsidi Yang Produktip didasarkan kepada pengakuan atas keberdayaan masyarakat, adalah manusia yang mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya.

Membangun manusia bermartabat harus dimulai dengan mendudukkannya kepada subyek, subyek yang mandiri dan percaya diri, subyek yang mampu menyelesaikan sendiri masalah2 yang dihadapi.

Pemerintah hanyalah lembaga yang di beri kekuasaan rakyat unytuk mengatur kehidupan bernegara dan berbangsa yang kondusif terhadap tumbuhnya manusia2 subyek, manusia yang menjadi subyek penentu kehidupannya sendiri dan lingkungannya.

Subsidi yang bersifat charity atau hadiah, yang justru menjerembabkan manusia dititik kehinaannya sebagai manusia bermartabat,

memberikan subsidi konsumptip yang justru menyalahi kodratnya manusia untuk tumbuh menjadi manusia utama.

Sudah saatnya kita merubah dengan mendayagunakan subsidi yang bersifat produktip, mengalihkan subsidi2 yang konsumptif,

Subsidi Produktip, adalah subsidi yang mampu mendaya gunakan manusia secara optimal pada sektor2 strategis sumberdaya manusia itu sendiri.

Revitalisasi dan reaktualisasi makna dan arti subsidi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita. sudah saatnya berdiri diatas kaki sendiri, mandiri menjadi manusia produktip, manusia subyek yang mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya.

Prinsipnya jangan semua dihabiskan untuk subsidi. Kita harus mengalihkan untuk kebutuhan dan usaha-usaha yang produktif, serta untuk membangun kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik dan menenteramkan.

Buka pikiran dengan hati bersih, hilangkan bekas2 jejak pikir paradigma yang lalu, ciptakan temuan2 solusi baru untuk kehidupan baru bangsa indonesia.

Menyongsong datangnya perubahan yang telah lama dinantikan sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945.



Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !

Jakarta, 3 September 2014

Zen Muttaqin




Sumber : http://ift.tt/Wa3oKJ

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz