That Indonesian Say
Banyak kata-kata omong kosong yang sering saya dengar dan saya baca di berbagai jejaring sosial. Saya cukup sering mengamati keadaan media sosial, dan cukup banyak media sosial yang saya miliki sehingga saya merasa cukup tau mengenai trend keadaan dunia sosial media. Dalam post ringkas kali ini saya mencoba untuk merangkum kata-kata omong kosong yang biasa saya lihat. Anda bisa setuju ataupun tidak setuju, itu terserah pandangan anda.
Here are some shits that Indonesian always say :
“Orang baik pilih orang baik.”
What a shit statement… isn’t it?
Selama masa kampanye kemarin saya sering sekali melihat kata-kata omong kosong ini… Saya benar-benar ga habis pikir bagaimana saya tahu yang saya pilih adalah orang baik disaat saya tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Yang lebih konyol lagi orang menyatakan statement ini seolah merasa dirinya adalah orang baik, saya baru tahu kalau baik itu yang nilai diri sendiri dan seolah yang memilih pilihan lain adalah orang-orang jahat… GET A LIFE JERK!!!
“Mama dan Papa bakal bangga kalo kamu masuk IPA”
Another shit that indonesian parents always says. Jadi IPA lebih bagus dari IPS? Apa tolak ukurnya? Banyak itungan? Just please… Setiap orang itu punya minat dan bakatnya masing-masing, jadi tolong hentikan pola pikir dan paradigma mengenai IPA lebih bagus dari IPS, bahkan menurut saya pembagian antara IPA dan IPS pun masih terlalu sedikit untuk bisa menampung minat dan bakan para remaja SMA di Indonesia.
“Free Palestine! Save Palestine!”
Saya sangat setuju dengan statement ini. Ya… tidak ada yang salah dengan statement ini! Namun ada satu hal yang salah jika yang mengatakan hal ini adalah orang Indonesia. Kalian jauh-jauh melihat ke timur tengah sana dan kemudian berkampanye “Free Palestine” kalian lupa bahwa di negara kita juga ada Papua Barat tapi kalian tidak pernah berteriak “Free Papua”. Kenapa? NKRI harga mati? pret. Yang harga mati itu adalah kemanusiaan. Kemanusiaan lah yang harus dijunjung tinggi.
“Golput bukan pilihan”
Ini adalah kata-kata orang sok-peduli biar keliatan keren ceritanya. Hidup adalah pilihan, bahkan tidak memilih juga adalah sebuah pilihan antara memilih atau tidak memilih. Politik juga hanya sekedar memilih ideologi dan pola pikir, apolitik pun adalah bagian dari sebuah ide politik. Simpel.
“Komunis itu Atheis”
oh… poor you guys! Belajar teori-teori sosial lagi ya…
“Gue ikut reformasi pas 98.”
Terus kenapa? Tahun 98 saya masih 6 tahun belum bisa apa-apa… yang saya tahu waktu itu harga kaset Nintendo dan Sega mahal banget, sisanya saya ga bgitu tahu. Berhenti terus membanggakan generasimu bung, setiap generasi punya permasalahannya sendiri.
Hanya seginilah yang sementara saya ingat, mungkin masih banyak lagi hal-hal bodoh yang sering kalian baca di jejaring sosial maupun poster-poster propaganda. Saya hanya berharap kita semua bisa menjadi generasi yang pintar dan humanis.
Sumber : http://ift.tt/Vr9cir
Here are some shits that Indonesian always say :
“Orang baik pilih orang baik.”
What a shit statement… isn’t it?
Selama masa kampanye kemarin saya sering sekali melihat kata-kata omong kosong ini… Saya benar-benar ga habis pikir bagaimana saya tahu yang saya pilih adalah orang baik disaat saya tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Yang lebih konyol lagi orang menyatakan statement ini seolah merasa dirinya adalah orang baik, saya baru tahu kalau baik itu yang nilai diri sendiri dan seolah yang memilih pilihan lain adalah orang-orang jahat… GET A LIFE JERK!!!
“Mama dan Papa bakal bangga kalo kamu masuk IPA”
Another shit that indonesian parents always says. Jadi IPA lebih bagus dari IPS? Apa tolak ukurnya? Banyak itungan? Just please… Setiap orang itu punya minat dan bakatnya masing-masing, jadi tolong hentikan pola pikir dan paradigma mengenai IPA lebih bagus dari IPS, bahkan menurut saya pembagian antara IPA dan IPS pun masih terlalu sedikit untuk bisa menampung minat dan bakan para remaja SMA di Indonesia.
“Free Palestine! Save Palestine!”
Saya sangat setuju dengan statement ini. Ya… tidak ada yang salah dengan statement ini! Namun ada satu hal yang salah jika yang mengatakan hal ini adalah orang Indonesia. Kalian jauh-jauh melihat ke timur tengah sana dan kemudian berkampanye “Free Palestine” kalian lupa bahwa di negara kita juga ada Papua Barat tapi kalian tidak pernah berteriak “Free Papua”. Kenapa? NKRI harga mati? pret. Yang harga mati itu adalah kemanusiaan. Kemanusiaan lah yang harus dijunjung tinggi.
“Golput bukan pilihan”
Ini adalah kata-kata orang sok-peduli biar keliatan keren ceritanya. Hidup adalah pilihan, bahkan tidak memilih juga adalah sebuah pilihan antara memilih atau tidak memilih. Politik juga hanya sekedar memilih ideologi dan pola pikir, apolitik pun adalah bagian dari sebuah ide politik. Simpel.
“Komunis itu Atheis”
oh… poor you guys! Belajar teori-teori sosial lagi ya…
“Gue ikut reformasi pas 98.”
Terus kenapa? Tahun 98 saya masih 6 tahun belum bisa apa-apa… yang saya tahu waktu itu harga kaset Nintendo dan Sega mahal banget, sisanya saya ga bgitu tahu. Berhenti terus membanggakan generasimu bung, setiap generasi punya permasalahannya sendiri.
Hanya seginilah yang sementara saya ingat, mungkin masih banyak lagi hal-hal bodoh yang sering kalian baca di jejaring sosial maupun poster-poster propaganda. Saya hanya berharap kita semua bisa menjadi generasi yang pintar dan humanis.
Sumber : http://ift.tt/Vr9cir