Terkuak Sudah Korupsi Amatir Di Rumah Sakit Pemerintah
Terkuak sudah permainan kotor penggelapan uang jasa pegawai disalah satu ruangan di rumah sakit pemerintah Perjuangan para pegawai yang menuntut kejelasan transparansi uang jasa hampir menemui titik terang. Walau belum sepenuhnya sampai diklarifikasi sampai ke direktur rumah sakit tapi secara pengumpulan bukti-bukti dan perhitungan dengan teliti ternyata banyak ditemui kejanggalan. Saya sebagai penonton yang sejak dari sebelum lebaran rajin mengikuti berita ini melalui facebook dan beberapa sumber yang terpercaya jadi semakin semangat menunggu hasil final dari perjuangan para pegawai di salah satu rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Dibalik perjuangan semua pegawai ini disebutlah ada seorang pegawai bawahan yang menjadi inspirator perjuangan mereka. Sosok pegawai yang satu ini jadi terkenal baik di facebook juga di rumah sakit karena keberaniannya membongkar praktek nakal atasan mereka. Dan strategi penggelapan uang jasa yang dilakukan dengan dalih untuk uang penyesuaian jasa kini kena batunya ketemu dengan pegawai yang kebetulan jenius dalam soal matematika dan mempunyai kemampuan yang jeli dalam menganalisa soal keuangan secara detail meskipun dia bukan lulusan sarjana akuntansi. Sosok pegawai pemberani ini membuat pejabat kepala salah satu ruangan ketar-ketir tidak bisa beradu argumen dengan si pegawai yang hanya lulusan D-3.
Saya semakin penasaran dengan sosok pegawai yang satu ini. Sekarang kabarnya pegawai yang menjadi ujung tombak perlawanan kawan-kawannya dalam satu ruangan sudah mengumpulkan semua bukti data berupa beberapa lembar rincian data jasa perawat yang telah di koreksi, memiliki data valid kemana uang-uang hilang itu dibagikan oleh mafia beserta kroninya. Si pegawai juga mempertanyakan soal lampiran aneh berjudul uang penyesuaian jasa beserta nama-nama atasan mereka yang menerima aliran uang jasa penyesuaian tersebut.
Kini si pegawai juga sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap perubahan mendadak indek jasa beberapa pegawai di ruangannya yang telah dikurangi secara sepihak. Menurut si pegawai pengurangan indek jasa pegawai dikerjakan seperti terburu-buru jadi banyak terjadi kekeliruan dan yang anehnya mengapa hanya semua pegawai diruangannya saja yang dikurangi jumlah indeknya menjadi pertanyaan besar. Sementara ini beberapa atasan ruangan yang terlibat dalam penghilangan uang jasa semakin kalang kabut melihat gebrakan satu pegawai ini yang semakin gencar memperjuangkan hak teman-temannya.
Akhirnya si kepala ruangan yang terhormat keceplosan bicara mengakui kalau dia menjadi salah satu yang menerima uang jasa penyesuaian dan menegaskan bahwa jangan terus diperpanjang masalah ini. Kata si kepala ruangan nanti beliau akan meluruskan persoalan ini sampai ke direktur. Dan si atasan juga memastikan akan mengganti semua uang jasa pegawai yang hilang dengan isi kantong pribadinya. Saya yakin atasan ini sedang mempertaruhkan kemaluannya jika direktur rumah sakit sampai tahu masalah yang sebenarnya.
Saking takutnya melihat keberanian dan kepintaran pegawai bawahannya ini sampai-sampai si kepala ruangan mengultimatum agar si pegawai tersebut berhenti bicara. Sosok pegawai pemberani dan sangat vokal ini sekarang jadi sorotan dirumah sakit. Dia hanya seorang perempuan, pegawai bawahan, pemberani, jenius dan kepala ruangan-pun keok kalah telak bertekuk lutut dihadapannya.
Sumber : http://ift.tt/1kQ4ze5
Dibalik perjuangan semua pegawai ini disebutlah ada seorang pegawai bawahan yang menjadi inspirator perjuangan mereka. Sosok pegawai yang satu ini jadi terkenal baik di facebook juga di rumah sakit karena keberaniannya membongkar praktek nakal atasan mereka. Dan strategi penggelapan uang jasa yang dilakukan dengan dalih untuk uang penyesuaian jasa kini kena batunya ketemu dengan pegawai yang kebetulan jenius dalam soal matematika dan mempunyai kemampuan yang jeli dalam menganalisa soal keuangan secara detail meskipun dia bukan lulusan sarjana akuntansi. Sosok pegawai pemberani ini membuat pejabat kepala salah satu ruangan ketar-ketir tidak bisa beradu argumen dengan si pegawai yang hanya lulusan D-3.
Saya semakin penasaran dengan sosok pegawai yang satu ini. Sekarang kabarnya pegawai yang menjadi ujung tombak perlawanan kawan-kawannya dalam satu ruangan sudah mengumpulkan semua bukti data berupa beberapa lembar rincian data jasa perawat yang telah di koreksi, memiliki data valid kemana uang-uang hilang itu dibagikan oleh mafia beserta kroninya. Si pegawai juga mempertanyakan soal lampiran aneh berjudul uang penyesuaian jasa beserta nama-nama atasan mereka yang menerima aliran uang jasa penyesuaian tersebut.
Kini si pegawai juga sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap perubahan mendadak indek jasa beberapa pegawai di ruangannya yang telah dikurangi secara sepihak. Menurut si pegawai pengurangan indek jasa pegawai dikerjakan seperti terburu-buru jadi banyak terjadi kekeliruan dan yang anehnya mengapa hanya semua pegawai diruangannya saja yang dikurangi jumlah indeknya menjadi pertanyaan besar. Sementara ini beberapa atasan ruangan yang terlibat dalam penghilangan uang jasa semakin kalang kabut melihat gebrakan satu pegawai ini yang semakin gencar memperjuangkan hak teman-temannya.
Akhirnya si kepala ruangan yang terhormat keceplosan bicara mengakui kalau dia menjadi salah satu yang menerima uang jasa penyesuaian dan menegaskan bahwa jangan terus diperpanjang masalah ini. Kata si kepala ruangan nanti beliau akan meluruskan persoalan ini sampai ke direktur. Dan si atasan juga memastikan akan mengganti semua uang jasa pegawai yang hilang dengan isi kantong pribadinya. Saya yakin atasan ini sedang mempertaruhkan kemaluannya jika direktur rumah sakit sampai tahu masalah yang sebenarnya.
Saking takutnya melihat keberanian dan kepintaran pegawai bawahannya ini sampai-sampai si kepala ruangan mengultimatum agar si pegawai tersebut berhenti bicara. Sosok pegawai pemberani dan sangat vokal ini sekarang jadi sorotan dirumah sakit. Dia hanya seorang perempuan, pegawai bawahan, pemberani, jenius dan kepala ruangan-pun keok kalah telak bertekuk lutut dihadapannya.
Sumber : http://ift.tt/1kQ4ze5