Suara Warga

Tanggapi Bijak Berkurangnya BBM Bersubsidi

Artikel terkait : Tanggapi Bijak Berkurangnya BBM Bersubsidi

14092107021504728564




Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di beberapa SPBU di beberapa wilayah telah habis, hal ini merupakan konsekuensi dari pengaturan kuota BBM yang diterapkan sesuai dengan UU APBN-P 2014.

Pertamina mulai mengatur kuota BBM bersubsidi untuk memastikan agar kuota Solar dan Premium cukup hingga akhir tahun sesuai dengan amanat UU No.12 Tahun 2014 tentang APBN 2014. Kuota yang ditetapkan dalam APBN-P sebesar 46 juta kilo liter, berkurang dari yang ditetapkan dalam APBN 2015 sebesar 48 juta kilo liter.

APBN-P 2014 tegas mengamanatkan kuota BBM bersubsidi tidak boleh melampaui batas yang telah ditetapkan. Dengan kondisi tersebut maka hanya ada dua pilihan yang bisa dilakukan Pertamina. Pertama yaitu menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun, yaitu pertengahan November untuk Solar dan pertengahan Desember untuk Premium.

Secara teknis, Pertamina memutuskan untuk mengambil opsi pengaturan BBM bersubsidi secara prorata sesuai alokasi volume BBM bersubsidi untuk masing-masing SPBU dan lembaga penyalur lainnya yang telah dilakukan terhitung sejak 18 Agustus 2014.

Sebagai masyarakat Indonesia kita harus memahami dan menanggapi secara bijaksana berkurangnya persediaan BBM bersubsidi di setiap SPBU yang ada, karena Pertamina memang menjalankan fungsinya sesuai dengan peraturan yang telah dibuat agar kuota BBM dapat dihemat hingga akhir tahun.

Pertamina tentu sangat mengharapkan pengertian masyarakat pengguna agar implementasinya dapat berjalan lancar dan persediaan BBM bersubsidi dapat cukup hingga akhir tahun. Selain itu juga sangat diharapkan pengertian dan kesadaran masyarakat pengguna mobil pribadi mulai membiasakan diri menggunakan BBM non subsidi.

Sekali lagi apabila keadaan memang sangat mendesak untuk kendaraan pribadi kita dapat membeli BBM non bersubsidi untuk sementara waktu atau menunggu hari esok untuk membeli BBM bersubsidi, mengingat bahwa BBM bersubsidi memang dkhususkan untuk kalangan bawah agar membantu dan mendukung kalangan bawah untuk lebih maju dan berkembang.




Sumber : http://ift.tt/1rBIhj8

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz