Sikap Rieke Dyah Pitaloka, Jadi Bumerang Buat Jokowi
Jokowi sekarang lagi kelimpungan. Usulnya kepada SBY agar mengurangi subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM ditolak mentah-mentah oleh SBY. Jika nanti Jokowi pada pemerintahannya menaikkan harga BBM maka Jokowi akan dicap tidak pro rakyat. Memang serba salah. Tidak menaikkan harga BBM tentu akan menguras APBN, kalau menaikkan harga BBM tentu akan banyak yang menentang, karena kebijakan yang tidak pro rakyat katanya.
Jika Jokowi tetap menaikkan harga BBM bersubsidi, maka mereka yang kritis akan mempertanyakan komitmen pengusung Jokowi, yaitu PDIP. Karena PDIP pada masa pemerintahan SBY paling getol menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi, yang dipelopori oleh Rieke Dyah Pitaloka alias ‘oneng’. Apakah PDIP akan tetap menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi ini di masa pemerintahan Jokowi-JK? Kalau sekarang Rieke Dyah Pitaloka tetap bungkam, maka dimana konsistensi dari seorang Rieke yang terkenal sangat vokal itu?
Kalau Rieke tetap menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi, apakah tidak dianggap memblalelo oleh PDIP? Sekarang Rieke menjadi serba salah.
Oleh karena itu, bagi politisi sekarang ini. Hati-hati dengan omongan anda. Jangan asal menentang kebijakan yang dilakukan oleh partai pesaingmu. Karena apa yang anda lakukan sekarang ini akan dicatat oleh sejarah dan akan diungkit kembali ketika partai anda berkuasa dan melakukan kebijakan yang sama.
Bagi partai-partai yang berseberangan dengan partai penguasa, jangan asal menentang kebijakan yang ditempuh oleh partai penguasa. Jika kebijakan itu memang baik, mari kita dukung bersama-sama. Karena anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi lima tahun kemudian. Siapa tahu partai anda yang berkuasa saat itu. Jika anda menolak kebijakan penguasa hari ini hanya karena anda beropisisi, anda akan kelabakan jika anda yang akan berkuasa nanti.
Seperti sekarang ini, akan menjadi serba salah bagi Jokowi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena pada masa pemerintahan SBY, si Oneng terkenal paling getol menolak kenaikkan harga BBM. Sehingga sekarang menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi.
Sekali lagi, jangan menolak sebuah kebijakan yang bermanfaat saat ini, karena siapa tahu kebijakan tersebut akan sangat membantu padaa saat partai anda berkuasa nanti.
Sumber : http://ift.tt/1AZ5mx8
Jika Jokowi tetap menaikkan harga BBM bersubsidi, maka mereka yang kritis akan mempertanyakan komitmen pengusung Jokowi, yaitu PDIP. Karena PDIP pada masa pemerintahan SBY paling getol menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi, yang dipelopori oleh Rieke Dyah Pitaloka alias ‘oneng’. Apakah PDIP akan tetap menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi ini di masa pemerintahan Jokowi-JK? Kalau sekarang Rieke Dyah Pitaloka tetap bungkam, maka dimana konsistensi dari seorang Rieke yang terkenal sangat vokal itu?
Kalau Rieke tetap menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi, apakah tidak dianggap memblalelo oleh PDIP? Sekarang Rieke menjadi serba salah.
Oleh karena itu, bagi politisi sekarang ini. Hati-hati dengan omongan anda. Jangan asal menentang kebijakan yang dilakukan oleh partai pesaingmu. Karena apa yang anda lakukan sekarang ini akan dicatat oleh sejarah dan akan diungkit kembali ketika partai anda berkuasa dan melakukan kebijakan yang sama.
Bagi partai-partai yang berseberangan dengan partai penguasa, jangan asal menentang kebijakan yang ditempuh oleh partai penguasa. Jika kebijakan itu memang baik, mari kita dukung bersama-sama. Karena anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi lima tahun kemudian. Siapa tahu partai anda yang berkuasa saat itu. Jika anda menolak kebijakan penguasa hari ini hanya karena anda beropisisi, anda akan kelabakan jika anda yang akan berkuasa nanti.
Seperti sekarang ini, akan menjadi serba salah bagi Jokowi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena pada masa pemerintahan SBY, si Oneng terkenal paling getol menolak kenaikkan harga BBM. Sehingga sekarang menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi.
Sekali lagi, jangan menolak sebuah kebijakan yang bermanfaat saat ini, karena siapa tahu kebijakan tersebut akan sangat membantu padaa saat partai anda berkuasa nanti.
Sumber : http://ift.tt/1AZ5mx8