Prabowo: Becik Ketitik Ala Ketara
Pengajuan gugatan kubu Prabowo – Hatta atas dugaan terjadinya kecurangan-kecurangan pada pelaksanaan Pilpres 2014 yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) kini mulai tersingkap dan terungkap. Satu satu, satu demi satu kecurangan demi kecurangan pelaksanaan Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Jokowi – JK mulai tersingkap dan terkuak secara terang benderang di forum sidang sengketa Pilpres 2014 di MK.
Dari kesaksian demi kesaksian para saksi yang dihadirkan oleh kubu Prabowo mengemuka di sidang MK. Satu demi satu kesaksian para saksi ini menguak tabir modus terjadinya kecurangan-kecurangan pada pelaksanaan Pilpres 2014. Dari kesaksian para saksi ini semakin memperkuat dan menegaskan dugaan dan tudingan adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan secara terselubung, terstruktur, sistemik dan masif (TSM).
Meski sempat ada pihak-pihak yang mencibir dan merespon negatif bahwa langkah gugatan sengketa Pilpres 2014 yang dilayangkan kubu Prabowo – Hatta ke MK adalah sia-sia. Tapi cibiran itu tidak membuat gentar dan ciutkan nyali kubu Prabowo – Hatta untuk tetap maju memperjuangkan mencari kebenaran dan keadilan atas terjadinya ketidakjujuran, ketidakadilan dan kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres 2014 yang terindikasi mengarahkan kepada pemenangan pasangan Jokowi – JK.
Terlepas apapun putusan MK ini nanti. “Kami juga tidak akan tinggal diam melihat kecurangan yang begitu terstruktur, sistematis dan masif,” tandas Prabowo, capres dari koalisi “Merah Putih”, pada menyampaikan pidatonya di hadapan hakim agung MK dengan suara lantang dan bergetar, di hari pertama sidang sengketa Pilpres 2014, Rabu (6/8).
Langkah kubu Prabowo – Hatta menggugat atas terjadinya kecurangan di Pilpres 2014 yang pasti tidak ada kata sia-sia. Sebagaimana terungkap dalam fakta persidangan dari keterangan kesaksian para saksi, secara terang benderang kecurangan-kecurangan itu benar terjadi dan ada. Termasuk dugaan terjadinya modus kecurangan yang terselubung, terstruktur, sistemik dan masif terutama dengan banyak ditemukan penggunaan daftar pemilih khusus tambahan yang melebihi kuota DPT di tiap TPS. Kecurangan demi kecurangan pada pelaksanaan Pilpres 2014 yang versi KPU dimenangkan oleh pasangan Jokowi – JK inipun tersingkap dan terkuat di sidang MK.
Sekali lagi, terlepas apapun putusan sidang MK ini nanti. Pada akhirnya indikasi ata dugaan terjadinya kecurangan pada pelaksanaan Pilpres 2014 secara terang benderang mulai menyibak becik ketitik ala ketara, yang baik akan nampak, yang jelek akan terungkap. Istilah atau filosofi ini acapkali dipakai Prabowo sebagai jawaban atas keyakinannya bahwa pada akhirnya setiap kejelekan akan terungkap. “Kami percaya pada akhirnya kebenaran akan menang,” tulis Prabowo di akun fesbuknya.
Bukan hanya becik ketitik ala ketara, bahkan dalam berbagai kesempatan capres dari koalisi “Merah Putih” sering menanggapi arogansi dengan berpesan menggunakan kata-kata ojo dumeh, ojo adigung adiguno, ojo lali, ojo kagetan, ojo rumangsa iso, ning iso rumangsa . Pesan ini mengajarkan dan mengingatkan kepada kita semua untuk tidak mentang-mentang dan lupa daratan terbuai mabuk kepayang oleh kekuasaan cuma sesaat sebagaimana dalam cerita perwayangan “Petruk jadi raja”.
Sumber : http://ift.tt/XfNOOU