Pendukung Prabowo Sujud Syukur, Hasil Quick Count Pleno MK : Jokowi Menang
Ratusan pendukung Prabowo ini menyanyi, sujud syukur dan berpelukan. Mereka gembira karena mendengar kabar – yang entah darimana — Prabowo-Hatta menang di MK. Padahal hingga sidang di skores sampai 20.00 malam nanti, belum ada putusan apa pun dari MK, demikian di kutip dari detik.com.
Pantauan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (21/8/2014), ratusan pendukung itu tiba-tiba menyanyikan lagu dukungan untuk Prabowo. “Prabowo presidenku, Prabowo kebanggaanku,” seru para pendukung. Mata sebagian massa berkaca-kaca. Sementara yang lain mengucap syukur dan saling berpelukan. “Alhamdulillah akhirnya menang!” seru seorang pendukung Prabowo.
Banyak masyarkat bertanya-tanya, dari mana massa Prabowo itu mendapat isu tentang kemenangan capres no.1?
Sebenarnya pertanyaan itu gampang jawabnya. Sumber berita kemenangan Prabowo adalah TVone. Tv berita yang sahamnya dimiliki ketua umum Golkar ini punya kebijakan redaksional yang nyeleneh.
Sejak pagi saya menyimak TVone yang melakukan siaran langsung tentang sidang pleno PHPU di MK. Dalam siaran langsung ini diselingi komentator dari studio tvone. Setiap pidato dari hakim MK yang putusannya menguntungkan Prabowo, selalu di highlight oleh TVone. Baik lewat running tex maupun oleh presenternya. Lalu ditimpali komentator politik dengan teorinya. Sebaliknya jika putusan yang dibacakan hakim MK kira-kira merugikan capres no.1, pihak redaksional TVone langsung mengganti dengan iklan.
Dengan trik berita TVone macam ini, maka tak mengherankan jika massa Prabowo percaya jika capres yang didukungnya menang di MK. Kasihan, kebijakan redaksionalnya menjadi boomerang.
Untuk berita yang sama, rupanya TVRI sudah mulai dewasa. TVRI milik negara ini menyiarkan sidang pleno PHPU secara utuh. Sejatinya rakyat sekarang banyak yang cerdas melahap berita.
Andai massa Parbowo menyimak hasil quick count sidang pleno PHPU, dipastikan mereka membatalkan sujudnya.
Eh, omong-omong, “Emang sidang pleno PHPU MK ada quick countnya?”
“Ada dong…! Quick count bukan cuma ada di pilpres doang. Nih hasilnya :
Quick count Pleno MK. Margin Error 0,5%
Menurut sumber yang susah dipercaya, quick count pleno MK ini bukan bermaksud untuk menyinggung perasaan pihak manapun.
Sumber : http://ift.tt/1BFA934
Pantauan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (21/8/2014), ratusan pendukung itu tiba-tiba menyanyikan lagu dukungan untuk Prabowo. “Prabowo presidenku, Prabowo kebanggaanku,” seru para pendukung. Mata sebagian massa berkaca-kaca. Sementara yang lain mengucap syukur dan saling berpelukan. “Alhamdulillah akhirnya menang!” seru seorang pendukung Prabowo.
Banyak masyarkat bertanya-tanya, dari mana massa Prabowo itu mendapat isu tentang kemenangan capres no.1?
Sebenarnya pertanyaan itu gampang jawabnya. Sumber berita kemenangan Prabowo adalah TVone. Tv berita yang sahamnya dimiliki ketua umum Golkar ini punya kebijakan redaksional yang nyeleneh.
Sejak pagi saya menyimak TVone yang melakukan siaran langsung tentang sidang pleno PHPU di MK. Dalam siaran langsung ini diselingi komentator dari studio tvone. Setiap pidato dari hakim MK yang putusannya menguntungkan Prabowo, selalu di highlight oleh TVone. Baik lewat running tex maupun oleh presenternya. Lalu ditimpali komentator politik dengan teorinya. Sebaliknya jika putusan yang dibacakan hakim MK kira-kira merugikan capres no.1, pihak redaksional TVone langsung mengganti dengan iklan.
Dengan trik berita TVone macam ini, maka tak mengherankan jika massa Prabowo percaya jika capres yang didukungnya menang di MK. Kasihan, kebijakan redaksionalnya menjadi boomerang.
Untuk berita yang sama, rupanya TVRI sudah mulai dewasa. TVRI milik negara ini menyiarkan sidang pleno PHPU secara utuh. Sejatinya rakyat sekarang banyak yang cerdas melahap berita.
Andai massa Parbowo menyimak hasil quick count sidang pleno PHPU, dipastikan mereka membatalkan sujudnya.
Eh, omong-omong, “Emang sidang pleno PHPU MK ada quick countnya?”
“Ada dong…! Quick count bukan cuma ada di pilpres doang. Nih hasilnya :
Menurut sumber yang susah dipercaya, quick count pleno MK ini bukan bermaksud untuk menyinggung perasaan pihak manapun.
Sumber : http://ift.tt/1BFA934